Gejala yang Umum Terjadi saat Mengidap Toksoplasmosis

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   13 November 2020
Gejala yang Umum Terjadi saat Mengidap ToksoplasmosisGejala yang Umum Terjadi saat Mengidap Toksoplasmosis

Halodoc, Jakarta – Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit Toxoplasma gondii, salah satu parasit paling umum di dunia. Infeksi ini biasanya terjadi karena mengonsumsi daging yang kurang matang yang sudah terkontaminasi sebelumnya, terpapar kotoran kucing yang terinfeksi, atau penularan dari ibu ke anak selama kehamilan.

Toksoplasmosis dapat menyebabkan gejala mirip flu pada beberapa orang. Namun, kebanyakan pengidap tidak pernah mengembangkan gejala. Untuk bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah, toksoplasmosis dapat menyebabkan komplikasi serius.

Gejala Umum Toksoplasmosis

Kebanyakan orang yang pernah terinfeksi parasit penyebab toksoplasmosis tidak menunjukkan tanda atau gejala. Namun, pada umumnya gejala toksoplasmosis adalah:

1. Demam.

2. Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher.

3. Sakit kepala.

4. Nyeri otot.

5. Sakit tenggorokan.

Baca juga: Bisa Tularkan ke Janin, Ini Cara Ibu Hamil Atasi Hepatitis B

Gejala ini bisa berlangsung selama sebulan atau lebih dan biasanya hilang dengan sendirinya. Toksoplasmosis adalah penyakit yang sangat serius untuk orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah. Untuk orang-orang dengan sistem imun lemah ada kemungkinan akan mengalami komplikasi: 

1. Radang otak yang menyebabkan sakit kepala, kejang, kebingungan dan koma.

2. Infeksi paru-paru yang menyebabkan batuk, demam, dan sesak napas.

3. Infeksi mata, menyebabkan penglihatan kabur dan sakit mata.

Saat janin terinfeksi, gejalanya mungkin ringan atau cukup serius. Toksoplasmosis pada bayi yang belum lahir dapat mengancam nyawa bayi segera setelah lahir. Kebanyakan bayi baru lahir dengan toksoplasmosis kongenital mungkin tampak normal saat lahir, tetapi dapat mengembangkan tanda dan gejala seiring bertambahnya usia. 

Baca juga: Mengapa Ibu Hamil Perlu Dites Hepatitis B?

Sangat penting untuk melakukan pemeriksaan sejak dini, terutama pada otak dan mata. Informasi selengkapnya mengenai toksoplasmosis bisa ditanyakan langsung di Halodoc. Kamu bisa menanyakan apa saja dan dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Bayi dan Orang dengan Imun Lemah Gejalanya Lebih Parah

Orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti mengidap HIV/AIDS, sedang menjalani kemoterapi, atau baru saja menjalani transplantasi organ, mereka lebih rentan bila terkena toksoplasmosis. Gejala parah yang bisa dialaminya adalah:

1. Sakit kepala.

2. Kebingungan.

3. Koordinasi yang buruk.

4. Kejang.

5. Masalah paru-paru yang mungkin menyerupai tuberkulosis atau Pneumocystis jiroveci pneumonia.

6. Penglihatan kabur yang disebabkan oleh peradangan parah pada retina (toksoplasmosis okular).

Baca juga: 3 Jenis Tes Hepatitis B pada Ibu Hamil

Bayi juga rentan mengalami komplikasi bila terinfeksi toksoplasmosis saat dalam kandungan. Bayi paling berisiko tertular toksoplasmosis jika bumil terinfeksi pada trimester ketiga dan paling tidak berisiko jika terkenanya selama trimester pertama. 

Bayi yang terinfeksi saat dalam kandungan biasanya akan meninggal saat dilahirkan atau meninggal saat dalam kandungan (keguguran). Bayi yang bertahan kemungkinan besar akan terlahir dengan masalah serius, seperti:

1. Kejang.

2. Hati dan limpa yang membesar.

3. Menguningnya kulit dan bagian putih mata (jaundice).

4. Infeksi mata yang parah.

Hanya sejumlah kecil bayi yang mengalami toksoplasmosis yang menunjukkan tanda-tanda penyakit tersebut saat lahir. Sering kali, bayi yang terinfeksi tidak mengembangkan tanda-tanda, yang mungkin termasuk gangguan pendengaran, cacat mental, atau infeksi mata yang serius hingga usia remaja atau lebih.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Toxoplasmosis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Toxoplasmosis.