Gejala yang Umum Terjadi saat Darah Rendah
Halodoc, Jakarta - Sama seperti hipertensi, darah rendah atau hipotensi juga tak kalah berbahaya. Seseorang dikatakan mengalami darah rendah jika hasil pengukuran tekanan darahnya lebih rendah dari 90/60. Seperti hipertensi, darah rendah juga dapat menimbulkan gejala.
Jadi, penting untuk memahami gejala yang terjadi ketika mengalami darah rendah. Untuk mengetahuinya, simak lebih lanjut dalam pembahasan berikut ini!
Baca juga: Ini 6 Penyakit yang Dapat Menyebabkan Hipotensi
Ini Gejala Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai
Pada beberapa kasus, darah rendah dapat tidak menunjukkan gejala. Seseorang bisa saja baru tahu akan kondisinya setelah melakukan pengukuran tekanan darah. Namun, darah rendah juga dapat menunjukkan gejala yang perlu diwaspadai, yaitu:
- Sering merasa pusing berputar.
- Mudah lelah.
- Mual.
- Keringat dingin.
- Pandangan kabur.
- Pingsan.
- Depresi.
Tingkat keparahan gejala yang terjadi dapat berbeda-beda pada setiap pengidap darah rendah. Pada beberapa orang, gejala hanya ringan dan dapat hilang setelah beristirahat. Namun, pada beberapa orang lainnya, gejala dapat cukup berat dan bahkan mengganggu aktivitas.
Jika kamu mengalami berbagai gejala darah rendah seperti yang disebutkan tadi, bicarakan dengan dokter di aplikasi Halodoc. Dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan yang sesuai, dan kamu bisa langsung beli obatnya lewat aplikasi Halodoc juga.
Baca juga: Cara Mengatasi Darah Rendah dengan Pola Makan
Berbagai Penyebab Darah Rendah
Darah rendah bisa terjadi karena banyak hal. Pada beberapa kasus, pengobatan tidak diperlukan. Misalnya jika darah rendah terjadi akibat kurang minum, efek samping obat-obatan tertentu, atau posisi badan saat pemeriksaan dilakukan.
Namun, darah rendah juga bisa terjadi akibat beberapa hal berikut ini:
1.Hamil
Saat hamil, sistem peredaran darah akan membesar secara drastis, dan berimbas pada tekanan darah. Namun, umumnya kondisi ini dapat membaik setelah melahirkan.
2.Kekurangan Nutrisi
Pola makan yang kurang sehat, seperti kurang vitamin B12, folat, dan zat besi, dapat menyebabkan anemia, yang akhirnya berimbas pada penurunan tekanan darah.
3.Dehidrasi
Ketika tubuh kekurangan cairan, tekanan darah dapat menurun, dan mengakibatkan pusing, lelah, dan lemah. Untuk itu, penuhi cairan dalam tubuh setiap harinya agar terhindar dari dehidrasi.
4.Penyakit Jantung
Berbagai penyakit atau masalah pada jantung, dapat menyebabkan darah rendah pada seseorang.
Baca juga: Ini Perbedaan Antara Kurang Darah dan Darah Rendah
5.Masalah Endokrin
Masalah endokrin seperti penyakit paratiroid, penyakit Addison, kadar gula rendah, hingga diabetes, dapat memicu tekanan darah rendah.
6.Perdarahan
Ketika tubuh kehilangan banyak darah akibat perdarahan, tekanan darah dapat turun secara drastis.
7.Infeksi Berat (Septikemia)
Septikemia umumnya terjadi ketika infeksi ada di aliran darah dan mengakibatkan syok sepsis.
Tips Mengatasi Darah Rendah
Ketika mengalami darah rendah, tindakan penanganan yang diperlukan adalah mengurangi tingkat keparahan gejala. Secara umum, berikut ini tips mengatasi darah rendah:
- Istirahat total.
- Minum air putih lebih banyak.
- Ganti atau ubah dosis obat yang sedang diminum. Sebaiknya konsultasikan hal ini dengan dokter.
- Makan sedikit-sedikit, tetapi sering.
- Jangan bangun dari duduk atau tidur secara tiba-tiba.
- Hindari konsumsi kafein di malam hari.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol.
- Gunakan kaus kaki khusus untuk meningkatkan sirkulasi darah.
Jika darah rendah muncul akibat penyakit yang mendasarinya, maka pengobatan perlu difokuskan pada penyakit tersebut. Jadi, penting untuk memeriksakan diri ke dokter, agar penyebab pasti dari darah rendah yang dialami dapat diketahui.
Dengan begitu, pengobatan dapat dilakukan dengan tepat sesuai kondisi. Hindari mengonsumsi obat darah rendah apapun tanpa resep atau konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.