Gejala yang Harus Diwaspadai pada COVID-19 Second Wave
“India saat ini sedang melalui COVID-19 second wave. Dengan virus yang bermutasi dengan cepat dan ditemukannya varian baru, gejala yang lebih baru dan tidak biasa pun terlihat pada orang yang terinfeksi pada COVID-19. Penting untuk mengetahui gejala terbaru COVID-19 agar kamu bisa mengidentifikasinya dan segera mendapatkan perawatan. Dengan begitu, komplikasi pun bisa dicegah.”
Halodoc, Jakarta – Pandemi corona yang sudah berlangsung lebih dari setahun tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Bahkan beberapa negara seperti India, saat ini sedang melalui COVID-19 second wave dan virus tersebut dikatakan lebih menular daripada sebelumnya.
Dr Ajay Alexander, MBBS, Kepala Medis di Practo, mengungkapkan bahwa dengan virus yang berubah bentuk dengan cepat dan dengan ditemukannya varian baru, gejala yang lebih baru dan tidak biasa pun terlihat pada orang yang baru saja terinfeksi pada COVID-19 second wave ini.
Pengidap bisa mengalami gejala yang berbeda dari gejala umum COVID-19 pada gelombang pertama, seperti demam, sesak napas, batuk, sakit kepala, nyeri tubuh, sakit tenggorokan, dan kehilangan indera perasa atau penciuman.
Karena itu, penting bagi kamu untuk mengetahui gejala terbaru COVID-19 agar kamu bisa mengidentifikasinya dan segera mendapatkan perawatan, sehingga komplikasi pun bisa dicegah.
Baca juga: Mengenal Varian Delta Penyebab COVID-19 Second Wave di India
Gejala Baru pada COVID-19 Second Wave
Sesak napas atau kesulitan bernapas (dispnea) adalah salah satu gejala awal virus corona yang terlihat pada orang yang terinfeksi selama COVID-19 second wave. Meskipun tingkat keparahan gejala ini pada tiap pengidap bisa berbeda, sesak napas membuat sebagian besar pengidap merasa sesak di dada. Akibatnya, mereka bernapas secara terengah-engah setiap beberapa detik.
Studi menunjukkan bahwa kesulitan bernapas biasanya terlihat pada pengidap COVID-19 pada gelombang kedua, tepat pada awal infeksi. Hal ini karena infeksi virus corona menyebabkan penurunan saturasi oksigen (kadar SpO2) yang bisa mengakibatkan kerusakan paru-paru, dan dalam beberapa kasus, kegagalan beberapa organ.
Selain sesak napas, gejala baru infeksi COVID-19 second wave lainnya yang juga perlu diwaspadai, antara lain:
- Infeksi Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan terdiri dari organ utama pencernaan, seperti mulut, saluran makanan, lambung, usus kecil dan usus besar. Setiap gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan bisa menurunkan kekebalan dan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Gejala infeksi saluran pencernaan yang bisa terjadi akibat infeksi virus corona, antara lain kehilangan rasa lapar, muntah, sakit perut dan diare.
- Gangguan Pendengaran
Gangguan pendengaran juga merupakan salah satu gejala yang ditemukan pada infeksi COVID-19 second wave. Gejala ini bisa berkisar dari ringan, sedang, hingga parah, yang mengakibatkan kehilangan pendengaran mendadak atau suara berdenging di telinga (tinnitus). Gejala ini biasanya dimulai pada awal minggu pertama infeksi.
- Lemah dan Lesu yang Ekstrem
Kelemahan dan kelesuan ekstrem sudah dilaporkan sebagai salah satu gejala awal infeksi COVID-19, terlebih lagi selama gelombang kedua.
Setelah tubuh mengidentifikasi virus COVID-19 (SARS-CoV-2) sebagai penyerang, ia memulai respons kekebalan untuk melawan virus. Hal ini bisa menyebabkan orang yang terinfeksi merasa lelah dan lemah.
- Mata Merah atau Konjungtivitis
Strain baru virus corona baru di India diketahui bisa menginfeksi konjungtiva. Tidak seperti konjungtivitis normal, yang biasanya mempengaruhi kedua mata, konjungtivitis dengan COVID-19 terlihat terutama pada satu mata. Gejala ini mungkin disertai dengan iritasi mata yang konstan dan kepekaan terhadap cahaya.
Baca juga: Terjangkit Virus Corona, Kapan Gejalanya Akan Berakhir?
- Mulut Kering
Mulut kering juga menjadi gejala umum dan awal dari infeksi COVID-19 pada gelombang kedua. Karena rongga mulut adalah titik masuk potensial untuk virus corona baru, virus bisa menyerang jaringan dan lendir yang melapisi rongga mulut kamu yang mengakibatkan penurunan produksi air liur dan dengan demikian, mulut kering.
Selain mulut kering, gejala oral lainnya yang bisa muncul akibat infeksi virus corona, antara lain lidah kering, perubahan warna dan tekstur lidah, luka atau lecet, dan kesulitan makan.
- Diare
Diare atau buang air besar encer adalah salah satu gejala umum yang terlihat pada pengidap COVID-19 selama gelombang kedua. Laporan menunjukkan sebagian besar orang yang terkena COVID-19 mengeluh diare persisten selama 1 hingga 14 hari, dengan durasi rata-rata 5 hari.
Namun, diare juga bisa disebabkan oleh masalah pencernaan lainnya, gejala ini sering kali tidak dianggap sebagai gejala COVID-19. Akibatnya, COVID-19 terlambat diidentifikasi.
- Sakit Kepala
Sakit kepala mendadak juga bisa menjadi gejala COVID-19. Rasa nyeri pada kepala yang berlangsung lama dan tidak bisa membaik dengan obat penghilang rasa sakit, dilaporkan sebagai salah satu gejala baru yang terlihat selama COVID-19 second wave.
- Ruam Kulit
Studi terbaru menemukan ruam kulit sebagai gejala baru COVID-19. Orang yang terinfeksi virus tersebut melaporkan ruam pada tangan dan kaki mereka, yang biasanya disebut ruam akral. Studi menunjukkan bahwa ruam ini bisa berkembang sebagai akibat dari respon kekebalan tubuh terhadap virus.
Baca juga: Lesi di Jari Kaki Jadi Gejala Baru COVID-19
Itulah beberapa gejala yang sering muncul pada varian baru COVID-19 dan perlu diwaspadai. Bila kamu mengalami salah satu gejala di atas dan tidak yakin apakah ini disebabkan oleh COVID-19 atau penyakit lain, coba bicarakan saja pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasinya sekarang juga.