Gejala Varian Baru COVID-19, Tak Lagi Didominasi Demam

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 Juli 2021
Gejala Varian Baru COVID-19, Tak Lagi Didominasi DemamGejala Varian Baru COVID-19, Tak Lagi Didominasi Demam

“Varian Delta, kini Kappa. Semakin banyak mutasi virus corona, semakin mengkhawatirkan setiap harinya. Penularan melesat cepat, demam tak lagi jadi gejala COVID-19 yang utama.”

Halodoc, Jakarta – Munculnya varian baru virus corona di Indonesia dikhawatirkan akan memicu terjadinya kasus positif COVID-19. Varian Delta diduga menjadi ancaman untuk Indonesia karena selain lebih mudah menular, mutasi virus corona ini menunjukkan gejala COVID-19 yang berbeda.

Apabila sebelumnya demam menjadi gejala utama dari infeksi virus corona, kini tak lagi demikian. Sekarang, gejala dari virus corona varian Delta ini lebih didominasi oleh sakit tenggorokan saat infeksi menyerang. Lalu, pengidap akan mengalami hilangnya kemampuan indera penciuman atau disebut juga dengan anosmia. 

Sesak Napas Menjadi Gejala Baru Infeksi Virus Corona

Selain sakit tenggorokan, waspada pula dengan napas yang menjadi berat. Jadi, pengidap akan membutuhkan tenaga lebih banyak hanya untuk mengambil napas. Gejala ini mirip dengan sesak napas pada umumnya.

Baca juga: Makanan yang Direkomendasikan untuk Penyintas COVID-19

Jika merasa demikian, segera lakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter. Jadi, pengobatan bisa segera didapatkan. Kamu hanya perlu mengakses aplikasi Halodoc di ponsel untuk mendapatkan akses kesehatan yang lebih mudah. Oleh karena itu, pastikan kamu sudah download aplikasi Halodoc, ya!

Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terkait dengan sesak napas yang kamu alami. Tak menutup kemungkinan pula akan dilakukan rontgen paru. Namun, tak kalah pentingnya adalah pertolongan pertama pada pengidap COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri. Pastikan aktivitas ini dilakukan dengan tetap mendapatkan pengawasan dari tenaga medis. 

Pakai Masker dengan Benar Kunci Cegah Penularan

Lalu, bagaimana cara efektif yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan gejala COVID-19 ini? Ternyata, memakai masker dengan benar masih menjadi tindakan preventif yang dinilai paling efektif. Bahkan, kini masyarakat dianjurkan untuk memakai masker dua lapis guna menghindari penularan yang semakin mudah dan cepat, apalagi terhadap varian Delta ini. 

Baca juga: Ketahui tentang Varian Kappa, Mutasi Virus COVID-19 Terbaru

Tak hanya melindungi diri sendiri, memakai masker dengan benar dan menaati protokol kesehatan yang telah digalakkan pemerintah juga membantu mengurangi penularan kepada orang lain, terlebih para lansia dan bayi. Tak ketinggalan, segera dapatkan vaksin corona sesuai dengan jadwal dan arahan yang diberikan oleh pemerintah.

Meski demikian, masih ada saja masyarakat yang abai dengan aturan ini, terutama memakai masker. Padahal, perlindungannya sudah jelas, masker dua lapis bisa memberikan proteksi tubuh hingga 90 persen. Tentunya, ini lebih baik daripada harus mengeluarkan banyak biaya untuk melakukan pengobatan. 

Kamu bisa mengenakan masker medis untuk lapisan awal, lalu tutup kembali dengan masker kain. Pastikan kamu rutin mengganti masker medis setiap 4 jam, jangan pernah mencucinya atau memakai kembali hingga berhari-hari. Sementara untuk masker kain, ganti setiap hari, ya!

Baca juga: Kenali Varian Alpha, Beta, dan Delta dari Virus COVID-19

Lalu, guna mengantisipasi tidak adanya air mengalir untuk mencuci tangan, bawah selalu hand sanitizer jika kamu terpaksa harus beraktivitas di luar rumah. Bawalah semua perlengkapan sendiri, mulai dari alat makan, botol air minum, hingga perlengkapan ibadah. Meski begitu, jauh lebih baik kalau kamu tidak keluar rumah karena menghindari risiko penularan. 

Pola Hidup dan Pola Makan yang Sehat 

Selain mematuhi protokol kesehatan, kamu juga perlu menerapkan pola hidup dan pola makan yang sehat. Cukupi kebutuhan nutrisi dan cairan tubuh setiap hari dengan mengonsumsi makanan bergizi. Jangan lupa rutin berolahraga di rumah. Hindari melakukan kebiasaan buruk yang memicu turunnya imunitas tubuh, seperti stres dan begadang.

Referensi:
Detik. Diakses pada 2021. Gejala COVID-19 Varian Baru, Demam Tak Lagi Mendominasi.