Gejala Skizofrenia
Penting untuk mengetahui gejala skizofrenia agar kamu segera mendapat pertolongan.

Gejala skizofrenia terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu gejala positif dan negatif. Berikut adalah penjelasannya:
1. Gejala Negatif
Gejala negatif mencerminkan hilangnya kemampuan dan sifat normal seseorang, seperti konsentrasi, pola tidur yang baik, dan motivasi dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, individu dengan gejala negatif sering kali enggan untuk bersosialisasi dan merasa tidak nyaman berada di sekitar orang lain.
Orang yang mengalami gejala ini biasanya menunjukkan sikap apatis, kurang respons emosional, tidak peduli terhadap kebersihan dan penampilan diri, serta cenderung menarik diri dari interaksi sosial.
Gejala ini bisa berlangsung selama bertahun-tahun sebelum tanda-tanda skizofrenia yang lebih nyata muncul dan biasanya semakin memburuk seiring waktu.
2. Gejala Positif
Gejala positif berkaitan dengan perubahan perilaku dan pola pikir yang tidak normal, seperti:
- Halusinasi, yaitu mengalami sesuatu yang sebenarnya tidak nyata. Halusinasi pendengaran merupakan bentuk yang paling umum, misalnya mendengar suara bisikan yang tidak ada.
- Delusi atau waham, yaitu keyakinan yang bertentangan dengan kenyataan. Contohnya adalah perasaan selalu diawasi atau dicelakai oleh orang lain.
- Gangguan pola pikir, seperti kesulitan berkonsentrasi yang menyebabkan masalah dalam komunikasi dan daya ingat.
- Perilaku yang tidak teratur, termasuk gerakan tubuh yang tidak lazim atau kondisi motorik yang terganggu.
Selain itu, gejala awal skizofrenia yang perlu diwaspadai meliputi:
- Mudah merasa gelisah dan tersinggung.
- Kesulitan dalam berkonsentrasi.
- Gangguan tidur yang berkepanjangan.
Ketika penyakit ini berkembang lebih lanjut, individu dapat mengalami kesulitan dalam berpikir, merasakan emosi, dan berperilaku, termasuk:
- Melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata (halusinasi).
- Mengisolasi diri dari lingkungan sosial.
- Kurangnya ekspresi emosional dalam suara atau raut wajah.
- Kesulitan dalam memahami atau mengambil keputusan.
- Mengabaikan tugas sehari-hari atau mengalami gangguan daya ingat.
- Keyakinan kuat terhadap sesuatu yang tidak masuk akal (delusi).
- Cara berbicara yang tidak terstruktur dan sulit dipahami.
3. Gejala Kognitif dan Sosial
Selain mempengaruhi persepsi dan pikiran, skizofrenia juga berdampak pada fungsi kognitif dan keterampilan sosial.
Individu dengan kondisi ini sering mengalami gangguan dalam mengingat informasi, memproses pemikiran dengan jelas, serta mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi dan menyelesaikan masalah.
Dari segi sosial, mereka cenderung mengisolasi diri, menunjukkan ekspresi emosional yang minim, dan mengalami kesulitan dalam membangun serta mempertahankan hubungan dengan orang lain.
4. Gejala Prodromal dan First-Rank Symptoms
Gejala prodromal merupakan tanda awal skizofrenia yang muncul sebelum gangguan berkembang sepenuhnya.
Beberapa gejala yang termasuk dalam fase ini meliputi perubahan perilaku yang tidak biasa, menghindari interaksi sosial, gangguan tidur, serta meningkatnya rasa curiga terhadap lingkungan sekitar.
Sedangkan first-rank symptoms (FRS) adalah gejala khas skizofrenia yang sering dijadikan indikator dalam diagnosis.
Ini mencakup halusinasi suara yang memberikan perintah, perasaan bahwa pikiran dikendalikan oleh pihak lain, serta waham bahwa seseorang sedang diawasi atau menjadi target konspirasi.
5. Hubungan antara Gejala Skizofrenia dan Penyalahgunaan Zat
Individu dengan skizofrenia memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyalahgunaan zat, seperti alkohol atau narkoba.
Beberapa dari mereka mungkin menggunakan zat psikoaktif untuk mengurangi gejala halusinasi atau mengatasi kecemasan sosial.
Namun, penggunaan zat ini justru dapat memperburuk kondisi mereka, mempercepat episode psikotik, serta mengganggu efektivitas pengobatan yang sedang dijalani.
Itulah penjelasan mengenai gejala skizofrenia. Jika kamu butuh pertolongan untuk menghadapi kondisi ini, jangan ragu untuk bicara dengan psikolog di Halodoc.
Mereka bisa memberikan saran sekaligus merekomendasikan penanganan yang tepat. Jangan khawatir, psikolog di Halodoc tersedia 24 jam dan privasi kamu pasti aman terjaga. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!