Perlu Tahu, Ini Gejala Pneumonia pada Ibu Hamil

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   26 Juli 2021
Perlu Tahu, Ini Gejala Pneumonia pada Ibu HamilPerlu Tahu, Ini Gejala Pneumonia pada Ibu Hamil

“Saat sedang hamil, imunitas tubuh ibu akan menurun sehingga tubuh pun rentan terserang penyakit. Ini artinya, ibu wajib menjaga kesehatan tubuh sebaik mungkin. Tidak hanya itu, ibu juga harus memastikan kesehatan janin pun terjamin.”

Halodoc, Jakarta - Ada beberapa masalah kesehatan yang bisa dikatakan sangat serius dan membahayakan keselamatan janin di dalam kandungan. Salah satunya adalah pneumonia, infeksi yang menyerang paru-paru. Infeksi tersebut akan mengakibatkan peradangan pada salah satu atau kedua paru-paru. 

Penyebab dan Gejala Pneumonia

Pneumonia bisa terjadi karena kuman yang menular lewat batuk atau cairan dahak yang keluar dari pengidap. Ibu hamil dengan imunitas tubuh yang lemah, memiliki kebiasaan merokok, memiliki riwayat anemia, asma, atau gangguan kesehatan kronis lainnya memiliki risiko lebih tinggi mengalami pneumonia.

Sementara itu, gejala utama ibu hamil yang mengalami pneumonia adalah sesak napas. Sayangnya, kondisi ini sering disepelekan karena sesak napas yang dianggap sebagai hal yang wajar terjadi saat hamil.

Baca juga: Ibu Hamil, Wajib Pahami Fakta dan Penyebab Kelahiran Prematur

Tak hanya sesak napas, gejala lain yang mungkin terjadi pada ibu hamil yang terserang pneumonia adalah batuk, sakit kepala, tubuh kelelahan, demam tinggi, nyeri pada bagian dada, muntah, dan berkeringat berlebihan. Jika mengalami salah satu dari gejala tadi, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. 

Agar lebih mudah, ibu bisa membuat janji terlebih dahulu dengan dokter di rumah sakit menggunakan aplikasi Halodoc. Caranya cukup dengan download aplikasi Halodoc di ponsel ibu melalui Play Store atau App Store, ibu sudah bisa mendapatkan berbagai manfaat layanan kesehatan tanpa ribet. 

Bukan tanpa alasan, pneumonia yang segera mendapatkan penanganan akan berakibat terjadinya komplikasi serius bagi janin. Beberapa di antaranya, seperti bayi lahir prematur, berat badan rendah, dan keguguran. Kabar baiknya, batuk yang ibu alami tidak memengaruhi janin karena plasenta berperan sebagai pelindung janin terbaik.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Pengidap Pneumonia Bisa Terkena Empiema

Diagnosis, Penanganan, dan Pencegahan Pneumonia

Agar mendapatkan diagnosis yang tepat, ibu disarankan untuk melakukan berbagai pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan termasuk pengambilan sampel dahak, rontgen paru, dan pemeriksaan darah. Selanjutnya, penanganan akan dilakukan sesuai dengan hasil laboratorium dan diagnosis dokter.

Selain memberikan obat yang sesuai, ibu hamil yang mengalami pneumonia disarankan untuk banyak istirahat dan mencukupi asupan kebutuhan cairan agar kehamilan tetap sehat. Lalu, adakah tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah pneumonia saat hamil?

Tentu saja ada, yaitu meningkatkan imunitas tubuh agar kehamilan tetap sehat. Ini akan membantu ibu hamil terhindar dari berbagai penyakit, termasuk pneumonia. Selanjutnya adalah olahraga rutin. Tidak perlu melakukan olahraga berat, sesuaikan saja dengan kemampuan ibu, jangan sampai ibu terlalu lelah. 

Baca juga: Pneumonia Sebabkan Kematian pada Balita, Ini Penjelasannya

Lalu, mencuci tangan setelah menggunakan toilet, setelah beraktivitas, dan sebelum makan. Konsumsi makanan bergizi dan jaga pola tidur yang baik, serta hindari begadang. Jika memang diperlukan, ibu bisa menggunakan masker ketika berada di luar rumah atau beraktivitas dengan banyak orang. Hindari kontak langsung dengan orang-orang yang sedang sakit dan pastikan tubuh ibu sudah kebal dengan melakukan vaksinasi.

Referensi:
American Lung Association. Diakses pada 2021. Learn about Pneumonia.
Family Doctor. Diakses pada 2021. Pneumonia.
Healthline. Diakses pada 2021. What Happens When You Develop Pneumonia While Pregnant?