Gejala Infeksi Helicobacter Pylori yang Perlu Diwaspadai
"Infeksi helycobacter pylori umumnya tidak menimbulkan gejala. Ketika gejalanya muncul, biasanya disertai dengan naiknya asam lambung."
Halodoc, Jakarta – Helicobacter pylori (H. pylori) adalah jenis bakteri yang bisa menginfeksi perut dan menimbulkan serangkaian gejala. Infeksi bakteri ini umumnya dipicu oleh penyakit tukak lambung. Namun, mayoritas orang yang mengidap infeksi ini tidak menyadarinya karena jarang menimbulkan gejala.
Sekalipun gejalanya muncul, tanda-tandanya mirip sekali dengan kondisi medis lain. Namun, dokter umumnya akan menguji infeksi H.pylori apabila ada indikasi ulkus peptikum, yaitu luka pada lapisan lambung. Lantas, sebenarnya seperti apa tanda infeksi helycobacter pylori? Simak penjelasan berikut.
Kenali Tanda-Tanda Infeksi Helycobacter Pylori
Sebagian besar pengidap infeksi ini tidak mengalami tanda dan gejala apapun. Tidak jelas apa yang membuat seseorang tidak merasakan gejalanya. Ada dugaan bahwa sebagian orang memiliki kekebalan lebih terhadap infeksi ini. Saat gejalanya muncul, biasanya hal ini berkaitan dengan tukak lambung, seperti
- Sakit atau nyeri terbakar di bagian perut.
- Nyeri semakin memburuk saat perut kosong
- Mual
- Kehilangan selera makan
- Sering bersendawa
- Kembung
- Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
Apa Pemicu Infeksi Helycobacter Pylori?
Bakteri H. pylori biasanya ditularkan dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan air liur, muntahan, atau tinja. Bakteri ini juga dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Sejumlah faktor yang bisa meningkatkan penularan bakteri ini, yaitu:
- Tinggal di lingkungan yang ramai, misalnya permukiman padat penduduk, tempat penitipan anak atau panti jompo.
- Kurangnya pasokan air bersih.
- Orang yang tinggal di negara berkembang memiliki risiko infeksi H. pylori yang lebih tinggi. Pasalnya, negara berkembang umumnya memiliki pemukiman padat penduduk lebih banyak.
- Tinggal bersama pengidap infeksi H. pylori.
Waspadai Potensi Komplikasinya
Meski tidak selalu menimbulkan gejalanya, nyatanya tetap ada potensi komplikasi dari infeksi helycobacter pylori. Potensi komplikasi yang perlu diwaspadai, antara lain:
- Bisul atau luka akibat infeksi bakteri dapat merusak lapisan pelindung lambung dan usus kecil. Hal ini membuat asam lambung mudah naik dan memicu gejala maag. Sekitar 10 pengidap infeksi ini mengalami maag.
- Infeksi H. pylori dapat mempengaruhi lambung sehingga menyebabkan iritasi dan pembengkakan (gastritis).
- Penyakit ini ternyata bisa meningkatkan risiko kanker perut.
Bagaimana Cara Mengobati Infeksi Ini?
Infeksi H. pylori biasanya diobati dengan dua jenis antibiotik yang berbeda sekaligus. Tujuannya untuk mencegah resistensi bakteri terhadap satu antibiotik tertentu. Obat-obatan lain juga diberikan untuk membantu menyembuhkan perut. Beberapa jenis obat-obatannya, yaitu:
- Inhibitor pompa proton (PPI). Obat berfungsi menghentikan produksi asam di lambung. Beberapa contoh PPI adalah omeprazole, esomeprazole, lansoprazole dan pantoprazole .
- Bismut subsalisilat. Obat ini bekerja dengan cara melapisi ulkus dan melindunginya dari asam lambung.
- Penghambat histamin (H-2). Obat-obatan ini memblokir zat yang disebut histamin, yang memicu produksi asam. Salah satu contohnya adalah simetidin . Penghambat H-2 hanya diresepkan untuk infeksi H. pylori jika PPI tidak dapat digunakan.
Mengalami keluhan di atas? Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat. Kamu bisa melalui aplikasi Halodoc supaya lebih mudah dan praktis untuk konsultasi dengan dokter. Jangan tunda untuk memeriksakan diri sebelum kondisinya semakin memburuk. Download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Helicobacter pylori (H. pylori) infection.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. H. Pylori Infection.
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2023. Bacteria Helicobacter Pylori.