Gejala HIV dan AIDS pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Halodoc, Jakarta - HIV dan AIDS adalah gangguan yang dapat menyebabkan masalah terkait sistem imunitas yang berguna untuk perlindungan dari penyakit. Saat sistem kekebalan tubuh sudah tidak dapat menghalangi virus untuk menyebabkan penyakit, maka risiko untuk mengalami dampak buruk pada tubuh menjadi lebih tinggi.
Selain itu, banyak orang yang beranggapan jika HIV dan AIDS adalah penyakit yang hanya terjadi pada orang dewasa. Faktanya, tidak sedikit kasus dari anak-anak yang mengidap penyakit ini. Maka dari itu, setiap orangtua harus mengetahui beberapa gejala yang dapat timbul dan patut diwaspadai disebabkan oleh HIV dan AIDS. Berikut beberapa gejala tersebut!
Baca juga: Harus Tahu, HIV dan AIDS Itu Berbeda
Gejala dari HIV dan AIDS pada Anak
HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan seseorang mengalami AIDS. Penyakit ini ternyata juga dapat terjadi pada anak-anak yang penularannya terjadi melalui kehamilan, persalinan, menyusui, hingga bentuk lainnya karena paparan cairan tubuh yang membawa virus. Saat masuk ke tubuh, virus tersebut menyuntikkan dirinya ke dalam sel kekebalan penting yang disebut dengan sel CD4. Perlu adanya pengobatan agar virus tersebut berhenti mereplikasi diri.
Selain itu, AIDS sendiri adalah infeksi yang disebabkan HIV pada stadium 3. Pada kebanyakan kasus, seseorang yang terserang HIV akhirnya dapat mengembangkan AIDS. Hal ini dapat ditandai dengan fungsi sistem kekebalan yang sangat berkurang sehingga tubuh sangat rentan terhadap infeksi dan kanker. Maka dari itu, penanganan dini sangat penting dilakukan untuk mencegah gangguan yang lebih besar.
Baca juga: Jarang Disadari, Inilah Penyebab & Gejala Terkena HIV
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah HIV dan AIDS menjadi lebih parah pada bayi adalah dengan mengetahui segala gejala yang ditimbulkan. Dengan terus waspada pada gejalanya, diharapkan penanganan segera mampu dilakukan sehingga kehidupannya dapat normal seperti orang lain. Berikut ini beberapa gejala dari HIV dan AIDS pada anak:
Tidak semua anak yang mengidap HIV dapat menimbulkan gejala dan pertandanya dapat berbeda-beda. Berikut ini beberapa gejala yang umum untuk terjadi, antara lain:
- Gagal berkembang, artinya tidak mengalami pertambahan berat badan atau tinggi seperti yang diharapkan.
- Tidak memiliki keterampilan atau kemampuan yang sesuai dengan usianya.
- Memiliki masalah pada otak atau sistem saraf, seperti kejang, kesulitan berjalan, atau prestasinya sangat buruk di sekolah.
- Sering terserang penyakit yang umum menyerang anak-anak, seperti pilek, sakit perut, atau diare.
Sama dengan orang dewasa, saat infeksi dari HIV tidak segera mendapatkan penanganan, beberapa dampak buruk dapat terjadi. Virus tersebut dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bahkan mematikan saat sistem imun tidak berfungsi dengan baik. Beberapa gangguan tersebut antara lain:
- Pneumosistis pneumonia, yaitu gangguan akibat infeksi jamur pada paru-paru.
- Sitomegalovirus (CMV).
- Pembentukan jaringan parut pada paru-paru yang disebut pneumonitis interstisial limfositik.
- Sariawan pada mulut atau ruam popok parah akibat infeksi jamur.
Jika anak ibu mengalami beberapa gejala tersebut dan bahkan terserang komplikasi berbahaya tersebut, cobalah untuk memeriksakan si Kecil ke dokter untuk memastikan jika dirinya mengidap HIV dan AIDS atau tidak. Jika terdiagnosis sejak dini, kemungkinan dirinya dapat hidup sehat seperti orang normal terbilang tinggi dibandingkan terlambat mendapatkan pengobatan.
Baca juga: Siapa Saja yang Berisiko Terinfeksi HIV dan AIDS?
Jika ibu memiliki pertanyaan terkait gangguan HIV dan AIDS pada anak, dokter dari Halodoc siap membantu untuk menjawabnya. Caranya mudah saja, cukup dengan download aplikasi Halodoc, dan dapatkan kemudahan terkait akses kesehatan tanpa perlu ke luar rumah hanya melalui gadget yang dimiliki!