Gejala Autisme

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Caisar Dewi Maulina   19 Februari 2025

Ada beberaoa gejala autisme yang cukup khas dan bisa kamu kenali.

Gejala AutismeGejala Autisme

Gejala autisme pada anak dapat terdeteksi pada usia yang berbeda-beda dan mencakup beragam aspek perilaku dan interaksi:

1. Gangguan Keterampilan Komunikasi dan Interaksi Sosial 

Beberapa ciri khas dalam komunikasi sosial dan interaksi pada anak autis meliputi:

  • Kurangnya minat berinteraksi atau bermain dengan teman sebaya pada usia 36 bulan.
  • Tidak berpura-pura saat bermain, seperti berpura-pura menjadi guru atau pahlawan super pada usia 48 bulan.
  • Tidak menunjukkan ekspresi wajah yang beragam seperti kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, atau kejutan pada usia 9 bulan.
  • Menghindari kontak mata atau kesulitan mempertahankan kontak mata.
  • Tidak merespons ketika namanya dipanggil pada usia 9 bulan.
  • Tidak terlibat dalam permainan interaktif sederhana pada usia 12 bulan.
  • Tidak menggunakan atau menggunakan sedikit gerakan tubuh seperti melambaikan tangan pada usia 12 bulan.
  • Tidak berbagi minat atau kegiatan dengan orang lain pada usia 15 bulan.
  • Tidak menunjukkan benda atau kejadian yang menarik bagi mereka pada usia 18 bulan.
  • Tidak memperhatikan atau tidak merespons emosi orang lain pada usia 24 bulan.
  • Tidak terlibat dalam aktivitas menyanyi, menari, atau berakting pada usia 60 bulan.

2. Gangguan Perilaku atau Minat yang Terbatas atau Berulang 

Perilaku dan minat yang berulang atau terbatas pada anak autis mungkin termasuk:

  • Merasa kesal saat melakukan permainan yang membutuhkan konsentrasi, seperti menyusun balok.
  • Mengulangi kata atau frasa berulang-ulang, dikenal sebagai echolalia.
  • Bermain dengan mainan dengan cara yang sama berulang kali.
  • Fokus hanya pada satu bagian dari suatu objek, misalnya roda mainan.
  • Menjadi marah atau terganggu dengan perubahan rutin yang kecil.
  • Memiliki minat yang sangat intens atau obsesif.
  • Kebutuhan untuk mengikuti rutinitas atau ritual secara kaku.
  • Mengulang-ulang gerakan fisik seperti mengepakkan tangan, mengayunkan tubuh, atau berputar.
  • Reaksi tidak biasa terhadap suara, bau, rasa, tampilan, atau tekstur.

3. Karakteristik Lain 

Banyak anak autis juga menunjukkan karakteristik lain, seperti:

  • Keterlambatan dalam mengembangkan keterampilan berbahasa.
  • Keterlambatan dalam keterampilan motorik.
  • Perilaku yang hiperaktif, impulsif, atau tidak terfokus.
  • Keterlambatan dalam keterampilan kognitif atau belajar.
  • Potensi mengalami epilepsi atau gangguan kejang.
  • Kebiasaan makan atau tidur yang tidak biasa.
  • Masalah gastrointestinal, seperti sembelit.
  • Reaksi emosional atau suasana hati yang tidak biasa.
  • Kecemasan, stres, atau kekhawatiran yang berlebihan.
  • Kurangnya atau berlebihnya rasa takut.

Jika punya pertanyaan lain terkait kondisi ini, segera hubungi dokter spesialis anak di Halodoc. Mereka bisa memberikan saran penanganan yang tepat. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2025. What to know about autism.
WebMD. Diakses pada 2025. Understanding Autism – the Basics.
Cross River Therapy. Diakses pada 2025. Autism vs. Down Syndrome: Differences & Similarities.
WebMD. Diakses pada 2025. Can You Prevent Autism?
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2025. Autism Spectrum Disorder (ASD).
WebMD. Diakses pada 2025. What Is Autism? 
National Health Service UK. Diakses pada 2025. What is autism?
Annals of the National Institute of Hygiene. Diakses pada 2025. How nutritional status, diet and dietary supplements can affect autism. A review.
Paediatric and Perinatal Epidemiology. Diakses pada 2025. Prenatal alcohol exposure in relation to autism spectrum disorder: Findings from the Study to Explore Early Development (SEED).
National Autistic Society. Diakses pada 2025. Understanding Autism.