Gejala Angin Duduk yang Harus Segera Diperiksa Dokter
“Jika kamu merasakan sensasi yang berulang, kamu perlu segera memeriksakan diri ke dokter. Sensasi nyeri pada kondisi angin duduk mirip dengan nyeri dada lainnya, bahkan juga gangguan pencernaan. Karenanya, kamu perlu diagnosis pasti untuk penanganan tepat.”
Halodoc, Jakarta – Angin duduk atau angina pectoris adalah istilah medis untuk nyeri dada atau ketidaknyamanan akibat penyakit jantung koroner. Ini terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan darah sebanyak yang dibutuhkan.
Angin duduk biasanya menyebabkan tekanan yang tidak nyaman, rasa penuh, diremas, atau nyeri di bagian tengah dada. Orang yang mengalami gejala angin duduk mungkin juga merasakan ketidaknyamanan di leher, rahang, bahu, punggung, atau lengan. Pertanyaannya, kapan gejala angin duduk menjadi pertanda harus segera memeriksakan diri ke dokter?
Nyeri Intens yang Tidak Terjelaskan
Tadi sudah disinggung sebelumnya kalau angin duduk sering digambarkan sebagai sensasi tekanan, rasa berat, dan nyeri pada dada. Beberapa orang dengan gejala angin duduk mengatakan kalau gejala yang dirasakannya seperti dada diremas atau benda berat yang diletakkan ke dada.
Jika kamu merasakan sensasi yang berulang, kamu perlu segera memeriksakan diri ke dokter. Sensasi nyeri yang disebutkan tadi memiliki gejala yang mirip dengan nyeri dada lainnya, bahkan juga gangguan pencernaan.
Baca juga: Perlu Tahu, Ini 4 Jenis Angin Duduk
Jika nyeri dada berlangsung lebih lama dari beberapa menit dan tidak hilang bahkan saat kamu mengistirahatkan diri atau minum obat, itu mungkin merupakan tanda kamu mengalami serangan jantung. Hubungi 911 atau bantuan medis darurat.
Nyeri dada yang tidak dapat dijelaskan membutuhkan diagnosis dokter untuk mendapatkan pemeriksaan segera. Diagnosis dokter dapat membantu penanganan tepat. Kamu bisa berkonsultasi mengenai hal ini lewat aplikasi Halodoc. Di Halodoc, kamu juga bisa membeli obat tanpa harus ke luar rumah!
Diagnosis Angin Duduk
Bagaimana diagnosis angin duduk dilakukan oleh dokter? Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan gejala, faktor risiko, dan riwayat penyakit keluarga. Dokter akan melakukan beberapa tes termasuk:
Baca juga: Hati-Hati, Angin Duduk Dapat Sebabkan Sesak Napas
1. EKG. Tes ini mengukur aktivitas dan ritme listrik jantung.
2. Tes stres. Ini memeriksa bagaimana jantung bekerja saat berolahraga.
3. Tes darah. Dokter akan memeriksa protein yang disebut troponin. Banyak dari troponin dilepaskan ketika otot jantung rusak, seperti pada serangan jantung. Dokter a mungkin juga melakukan tes yang lebih umum seperti panel metabolik atau hitung darah lengkap .
Baca juga: Tidak Bisa Sembuh, tapi Angin Duduk Bisa Diobati
4. Tes pencitraan. Tes pencitraan dapat mengesampingkan hal-hal lain yang mungkin menyebabkan nyeri dada, seperti kondisi paru-paru. Echocardiograms dan CT scan dan MRI dapat merekam gambar jantung untuk membantu dokter menemukan masalah terkait.
5. Kateterisasi jantung. Dokter akan memasukkan tabung panjang dan tipis ke dalam arteri di kaki dan memasukkannya ke jantung untuk memeriksa aliran dan tekanan darah.
6. Angiografi koroner. Dokter akan menyuntikkan pewarna ke dalam pembuluh darah jantung a. Pewarna muncul pada sinar-X, menciptakan gambaran pembuluh darah untuk melihat kemungkinan kondisi gangguan yang ada. Biasanya angiografi koroner dilakukan selama prosedur kateterisasi jantung.
Cara Mencegah Angin Duduk
Walaupun tidak selalu, penyakit jantung terkadang menjadi pemicu kondisi angin duduk. Gaya hidup dan pengobatan rumahan bisa menurunkan risiko penyakit jantung. Gaya hidup seperti apa yang bisa dilakukan?
1. Jika kamu merokok, berhentilah merokok dan sebisa mungkin untuk menghindari paparan asap rokok.
2. Kelebihan berat badan adalah salah satu faktor pendukung penyakit jantung. Bicarakan dengan dokter tentang pilihan cara penurunan berat badan.
3. Makan makanan yang sehat, perbanyak konsumsi biji-bijian, buah-buahan serta sayuran.
4. Olahraga ataupun bergerak aktif.
5. Mengobati penyakit atau kondisi yang dapat meningkatkan risiko angin duduk, seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan kolesterol darah tinggi.
6. Hindari makan besar yang membuat kamu merasa terlalu kenyang.
7. Menghindari stres dengan cara menerapkan manajemen stres meliputi gaya hidup dan yang lainnya.
8. Membatasi konsumsi alkohol
Itulah informasi mengenai angin duduk, kalau kamu ingin tahu lebih banyak mengenai isu kesehatan lainnya, download aplikasi Halodoc ya!