Gaya Makan Cepat atau Lambat? Ini Pengaruhnya

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   05 Februari 2020
Gaya Makan Cepat atau Lambat? Ini PengaruhnyaGaya Makan Cepat atau Lambat? Ini Pengaruhnya

Halodoc, Jakarta – Setiap orang pasti membutuhkan asupan makanan untuk diubah menjadi energi agar kuat untuk beraktivitas. Pada saat makan bersamaan dengan orang lain, mungkin kamu akan selesai lebih cepat atau juga lebih lambat. Memang, setiap orang mempunyai gaya makan yang berbeda-beda.

Walau begitu, banyak orang yang masih tidak tahu pengaruh gaya makan terhadap kesehatan tubuh. Selain itu, tipe gaya makan yang mana yang lebih baik dari keduanya? Melalui artikel ini akan dibahas pengaruh gaya makan cepat atau lambat pada kesehatan. Berikut bahasan lengkapnya!

Baca juga: Cari Tahu Gaya Makan Agar tak Gagal Diet

Pengaruh Gaya Makan Cepat atau Lambat pada Tubuh

Beberapa orang mungkin mempunyai gaya makan cepat karena aktivitas yang padat. Mereka pun tidak dapat berlama-lama saat harus memberi asupan gizi pada tubuh. Pada akhirnya, hal tersebut menjadi sebuah kebiasaan yang membuatnya tetap makan dengan cepat meski kegiatan tidak sedang padat.

Lalu, apa pengaruh kesehatan terhadap gaya makan? Selain itu, mana yang lebih baik di antara gaya makan cepat atau lambat? Nah, agar tidak melakukan kesalahan yang banyak orang lain perbuat, ada baiknya untuk mengetahui pengaruh gaya makan pada kesehatan.

Gaya Makan Cepat

Banyak orang yang melakukan gaya makan cepat karena kebiasaan sehari-hari yang menuntutnya untuk serba cepat. Selain itu, gaya makan yang cepat juga dipengaruhi oleh aktivitas. Padahal, banyak dokter yang tidak menyarankan seseorang untuk makan dengan cepat, karena dapat berdampak buruk pada tubuh. Berikut adalah beberapa dampak yang harus diketahui terhadap kebiasaan melakukan gaya makan cepat:

  1. Mengalami GERD

Salah satu pengaruh gaya makan cepat yang dapat terjadi pada tubuh adalah dapat menyebabkan penyakit gastroesophageal reflux (GERD). Hal tersebut terjadi karena proses mencerna makanan yang tidak sempurna. Selain itu, makan dengan cepat juga bisa membuat kamu kembung dan cegukan karena adanya udara yang tertelan saat makan.

  1. Sindrom Metabolik

Pengaruh gaya makan cepat lainnya yang buruk pada tubuh adalah terjadinya sindrom metabolik. Gangguan ini dapat menyebabkan seseorang mengalami peningkatan tekanan darah tinggi, lemak bertumpuk di perut, kolesterol tinggi, hingga gula darah yang terus naik. Jika kebiasaan ini tidak diubah, risiko penyakit jantung dan diabetes dapat naik.

Baca juga: Fakta Medis di Balik Makan Cepat Bikin Gemuk

  1. Porsi Makan yang Lebih Besar

Seseorang yang mempunyai gaya makan cepat akan mendapati dirinya mengonsumsi porsi yang lebih besar. Hal ini juga membuat seseorang menjadi kurang menikmati makanannya. Pada akhirnya, berat badan akan meningkat karena tubuh mengalami kelebihan kalori.

Gaya Makan Lambat

Berbanding terbalik dengan gaya makan cepat, pengaruh dari gaya makan lambat pada tubuh sangat baik bagi tubuh. Seseorang yang mengunyah dengan porsi yang lebih kecil dan lebih lama akan menikmati makanan lebih lama. Selain itu, kamu dapat menjaga kesehatan lambung saat mengonsumsi makanan yang lebih cepat. Berikut adalah beberapa pengaruh baik dari gaya makan lambat pada tubuh:

  1. Mengurangi Stres

Pengaruh baik gaya makan lambat pada tubuh adalah dapat mengurangi stres yang timbul. Beberapa orang menjadikan aktivitas makan sebagai mood booster. Jadi, agar makanan yang kamu makan bisa membuat hati menjadi senang, maka perlu menikmatinya dengan gaya makan yang lambat. Namun, jangan sampai kamu menjadikan makanan sebagai pelarian untuk mengurangi stres, ya.

  1. Mencegah Kenaikan Berat Badan

Masih lapar setelah makan? Bisa jadi karena kamu terlalu cepat menghabiskan makanan, sehingga tidak menikmatinya. Maka dari itu, mencegah kenaikan berat badan disebabkan terlalu banyak makan, kamu bisa menerapkan gaya makan yang lambat. 

Disebutkan bahwa seseorang makan dengan perlahan dapat mengoptimalkan sistem respons tubuh terhadap makanan, berupa timbulnya perasaan kenyang setelah makan. Dengan menerapkan gaya makan lambat, kamu hanya akan mengonsumsi lebih sedikit kalori, sehingga bisa mengendalikan berat badan dan mencegah obesitas.

Baca juga: Waspada Dampak Terlalu Sering Telat Makan

  1. Mengoptimalkan Proses Pencernaan

Seseorang yang mempunyai gaya makan cepat bisa membuat makanan tidak tercerna dengan sempurna, sehingga menyulitkan tubuh untuk menyerap semua nutrisi yang dibutuhkan. Nah, agar makanan dapat tercerna dengan sempurna, maka kamu perlu mengunyah makanan dengan lambat agar makanan yang kamu makan terpecah secara halus, sehingga dapat mengefisienkan metabolisme makanan dalam tubuh. 

Jika kamu punya pertanyaan terkait gaya makan, jangan ragu bicara ke dokter melalui Chat dan Video/Voice Call di Halodoc. Caranya hanya dengan download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan! Selain itu, kamu juga dapat membeli obat hanya dengan memilihnya melalui aplikasi tersebut.

  1. Mencegah Resistensi Insulin

Hal lainnya yang dapat terjadi akibat pengaruh dari gaya makan lambat adalah resistensi insulin. Hormon tersebut berguna untuk mengatur kadar glukosa darah sebagai bagian dari metabolisme tubuh. Memang disebutkan bahwa makan dengan cepat bisa meningkatkan risiko terjadinya resistensi insulin. Kondisi ini dapat membuat hormon insulin tidak dapat bekerja secara optimal, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Maka dari itu, sangat disarankan untuk mempunyai kebiasaan gaya makan lambat.

Itulah beberapa hal yang dapat kamu ketahui tentang pengaruh gaya makan cepat atau lambat. Dengan mengubah gaya makan dari cepat menjadi lambat akan memberikan banyak dampak baik bagi tubuhmu. Maka dari itu, cobalah untuk membiasakan diri makan dengan lebih lambat.

 

Referensi:
Zenhabits. Diakses pada 2020. 5 Powerful Reasons to Eat Slower
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Are You a Fast Eater? Slow Down to Eat (and Weigh) Less