3 Gangguan Makan yang Bisa Menyerang Remaja
Halodoc, Jakarta - Banyak orang yang berusaha keras untuk tampil lebih menawan. Salah satunya adalah dengan berusaha memiliki berat tubuh yang ideal. Meski begitu, beberapa orang kerap melihat dirinya ke kaca dan terus menganggap jika bobot tubuhnya masih berlebihan, padahal kenyataannya tidak. Ternyata, hal tersebut termasuk dalam suatu gangguan makan yang dapat terjadi pada setiap orang.
Gangguan makan tersebut kerap terjadi pada remaja, karena pada usia tersebut mereka lebih cenderung memperhatikan citra diri. Gangguan yang berhubungan dengan makan tersebut bukan hanya itu saja. Masih ada gangguan makan lain yang dapat terjadi pada remaja, sehingga butuh perhatian khusus untuk menanganinya. Berikut adalah beberapa gangguan makan yang dapat terjadi pada remaja!
Baca juga: Gangguan Makan yang Perlu Diketahui
Jenis Gangguan Makan pada Remaja
Gangguan makan adalah kelainan kompleks yang memengaruhi banyak orang di segala rentang usia. Kelainan ini dapat timbul saat seseorang memasuki masa pra-remaja atau remaja. Seseorang yang mengidapnya dapat mengalami komplikasi yang serius disebabkan gangguan makan tersebut. Karenanya, diagnosis harus segera dilakukan untuk menentukan perawatan ya
Meskipun gangguan makan ini termasuk isu penting, remaja kerap menyembunyikan masalah ini sehingga diagnosis lebih sulit untuk dilakukan. Selain itu, mengidentifikasinya saat remaja juga sulit dilakukan karena kebanyakan pengidap gangguan makan terlihat memiliki berat badan normal.
Pastikan ibu selalu memperhatikan gejala-gejala yang timbul dari anak, sehingga dapat diketahui jenis gangguan makan yang terjadi. Beberapa jenis dari kelainan tersebut dapat berdampak pada fisik hingga mental. Berikut beberapa jenis gangguan makan yang kerap terjadi pada remaja:
-
Anorexia Nervosa
Salah satu jenis gangguan makan yang kerap terjadi pada remaja adalah anorexia nervosa. Seseorang yang mengidap gangguan ini berusaha untuk menghindari makan serta mengontrol kuantitas dan kualitas sesuatu yang dikonsumsinya. Tubuhnya mungkin sudah menunjukkan penurunan berat badan, tetapi pengidap masih menganggap dirinya gemuk. Karenanya, pengidapnya pun akan tetap melakukan diet ketat disebabkan citra tubuhnya yang terdistorsi.
Pertanda fisik yang dapat sangat terlihat saat remaja mengidap anorexia nervosa adalah penurunan berat badan yang cepat, kerap merasa lemah dan lelah, rambut yang lebih cepat tipis, tidak terjadinya siklus menstruasi pada wanita, hingga rentan mengalami pingsan. Selain itu, pengidapnya mungkin juga membatasi hubungan dan kegiatan sosial.
Baca juga: Waspada, Ini Bahaya Gangguan Makan pada Anak
-
Bulimia Nervosa
Jenis gangguan makan lainnya yang juga berisiko terjadi pada remaja adalah bulimia nervosa. Gangguan ini dapat menyebabkan pengidapnya mengonsumsi makanan dalam porsi yang banyak dan kesulitan untuk menahannya. Meski begitu, pengidapnya memiliki perasaan takut untuk mengalami pertambahan berat badan. Beberapa hal yang dilakukan setelah makan adalah berusaha memuntahkan kembali makanannya, mengonsumsi obat pencahar, hingga olahraga berlebihan. Seseorang yang mengidap gangguan ini sulit didiagnosis karena memiliki berat badan yang normal.
-
Binge Eating Disorder
Gangguan makan terakhir yang dapat terjadi pada remaja adalah binge eating disorder. Kelainan ini ditandai dengan keinginan untuk makan secara berlebihan yang tidak dapat terkendali dan dapat diikuti oleh perasaan malu dan bersalah. Pengidap gangguan ini merasa tidak dapat mengontrol keinginannya tersebut dan makan secara diam-diam meski dirinya tidak lapar. Remaja dengan gangguan ini umumnya memiliki berat badan yang berlebih dan dapat berisiko terhadap beberapa penyakit berbahaya.
Itulah beberapa gangguan makan yang berisiko terjadi pada remaja. Sebagai orangtua, ibu dapat memastikan kelainan tersebut dengan melihat gejala-gejala yang timbul dan segera memastikannya ke dokter. Dengan begitu, penanganan dini dapat dilakukan sehingga lebih mudah untuk diatasi dan tidak terus-menerus terjadi hingga dirinya dewasa.
Baca juga: Waspada Diabulimia, Gangguan Makan Paling Berbahaya
Ibu bisa mendiskusikan perihal ini dengan dokter atau psikolog di Halodoc. Tanpa perlu repot, ibu bisa berbicara dengan dokter atau psikolog kapan dan di mana saja. Tunggu apa lagi? Ayo, download aplikasinya sekarang juga di App Store atau Google Play!