Gangguan Jantung, Ini 5 Penyebab Takikardia 

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 Juni 2020
Gangguan Jantung, Ini 5 Penyebab Takikardia Gangguan Jantung, Ini 5 Penyebab Takikardia 

Halodoc, Jakarta – Aktris Indonesia Jessica Iskandar dikabarkan mengidap takikardia, yaitu gangguan yang terjadi pada organ jantung. Kondisi ini menyebabkan pengidapnya mengalami detak jantung yang melebihi batas normal, padahal tidak sedang melakukan aktivitas berat. Dalam kondisi normal, detak jantung saat istirahat adalah 60 sampai 100 kali per menit. Jumlah detak jantung bisa meningkat karena beberapa faktor seperti berolahraga, sedang stres, hingga tanda penyakit. 

Jika pada kondisi normal detak jantung di bawah 100 kali per menit, hal sebaliknya terjadi pada pengidap takikardia. Kondisi ini menyebabkan jantung berdetak lebih dari 100 kali per menit. Kondisi ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele, sebab saat jantung berdetak terlalu kencang, organ tersebut justru tidak bekerja dengan efektif. Lantas, apa saja hal yang bisa menyebabkan takikardia menyerang? Simak jawabannya di artikel ini! 

Baca juga: Ini Bedanya Gagal Jantung dan Serangan Jantung

Gejala dan Penyebab Takikardia 

Takikardia menyebabkan jantung berdetak melebihi angka normal, yaitu di atas 100 kali per menit dalam kondisi istirahat. Hal ini bisa menjadi bahaya, sebab saat jantung berdetak terlalu cepat, organ tersebut menjadi tidak efektif dalam memompa dan mengalirkan darah. Alhasil, peredaran darah dalam tubuh akan terganggu.

Takikardia terjadi karena ada peningkatan detak pada ruang atas jantung, ruang bawah jantung, atau bahkan pada kedua ruang tersebut. Kabar buruknya, komplikasi mungkin muncul saat otot jantung mulai kekurangan oksigen karena bekerja terlalu keras. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko komplikasi berupa serangan jantung, gagal jantung, serta stroke. 

Gejala khas dari kondisi ini adalah jantung berdebar kencang, nyeri dada, pingsan, dan sering tiba-tiba merasa kebingungan. Takikardia juga bisa menimbulkan gejala berupa sering merasa lelah, sesak napas atau merasa napas lebih pendek, hipertensi, dan pusing yang mengganggu. Namun dalam beberapa kondisi, pengidap penyakit ini mungkin tidak merasakan gejala sama sekali. Maka dari itu, perlu dilakukan pemeriksaan fisik menyeluruh dan tes elektrokardiogram untuk menentukan seseorang mengidap takikardi atau tidak. 

Baca juga: Begini Cara Penanganan Penyakit Takikardi atau Palpitasi di Rumah

Takikardia disebabkan oleh sejumlah faktor yang mengganggu impuls elektrik, sehingga membuat detak jantung lebih cepat dan tidak normal. Gaya hidup bisa menjadi salah satu faktor penyakit ini. Gangguan pada detak jantung bisa disebabkan oleh: 

  1. Berolahraga atau melakukan aktivitas fisik berat. Kondisi ini menyebabkan detak jantung menjadi lebih cepat dan banyak. 
  2. Stres atau ketakutan. Mengalami stres atau perasaan tertekan bisa memacu jantung semakin cepat. Hal itu yang menyebabkan seseorang rentan mengalami takikardia. 
  3. Kebiasaan merokok. Seperti diketahui ada sederet gangguan kesehatan yang bisa muncul akibat kebiasaan yang satu ini, salah satunya gangguan pada jantung. 
  4. Konsumsi kafein dan alkohol. Kedua jenis minuman tersebut nyatanya bisa meningkatkan detak jantung. 
  5. Kondisi medis tertentu yang bisa menyebabkan kerusakan jaringan pada jantung, seperti anemia, hipertiroidisme, hipertensi atau hipotensi, dan ketidakseimbangan elektrolit. 

Baca juga: Inilah Pengaruh Alkohol Terhadap Kesehatan Jantung dan Liver

Cari tahu lebih lanjut seputar penyakit takikardia dan apa saja penyebabnya dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Lebih mudah menghubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, segera download Halodoc di App Store dan Google Play. 

Referensi 
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Tachycardia.
Web MD. Diakses pada 2020. Tachycardia: Causes, Types, and Symptoms.
American Heart Association. Diakses pada 2020. Tachycardia: Fast Heart Rate.