Fobia Lubang Kecil, Kapan Pengidap Trypophobia Perlu Terapi?
"Trypophobia adalah salah satu jenis fobia akan hal-hal yang sebenarnya tidak berbahaya. Namun, pengidapnya akan melihat lubang-lubang kecil sebagai ancaman yang nyata baginya. Jika gejala sudah parah, maka ia perlu mendapatkan terapi untuk mengatasinya."
Halodoc, Jakarta – Apakah kamu merasa takut atau sakit perut saat melihat sarang lebah, spons laut, atau gelembung sabun? Jika iya, maka bisa dikatakan kamu mengalami trypophobia, yakni ketakutan akan lubang.
Trypophobia dilaporkan pertama kali muncul di forum internet pada tahun 2005. Orang dengan gangguan fobia ini memiliki reaksi fisik dan emosional yang kuat setiap kali mereka melihat pola yang terdiri dari lubang atau bintik-bintik. Semakin besar banyak kelompok lingkaran, maka mereka akan semakin tidak nyaman. Terapi perlu diberikan saat seseorang telah mengalami gejala yang cukup berat.
Baca juga: Kenali dan Cara Mengatasi Trypophobia
Gejala Trypophobia
Gejala trypophobia sangat mirip dengan serangan panik. Saat mengalaminya, kamu bisa mengalami beberapa gejala seperti:
- Mual;
- Gemetar;
- Sesak napas;
- Detak jantung yang cepat;
- Berkeringat;
- Merinding.
Orang dengan trypophobia mungkin mengalami gejala ini beberapa kali seminggu atau setiap hari. Terkadang, rasa takut akan lubang kecil tidak akan pernah hilang. Oleh karena itu, mereka harus menghindari beberapa pemicu ketakutan akan lubang, yakni:
- Lubang atau kerikil di beton.
- Lubang udara di sepotong roti.
- Pola dalam frosting kue atau pai.
- Kepala bunga teratai.
- Masalah kulit, seperti luka, bekas luka, dan flek.
- Hewan berbintik.
- Kepala pancuran.
- LED di lampu lalu lintas.
Baca juga: Langkah Sederhana untuk Mengatasi Trypophobia
Pilihan Perawatan dan Pengobatan untuk Trypophobia
Banyak orang dengan fobia ini berhasil mengendalikan rasa takut mereka dan melakukan aktivitas sehari-hari tanpa gejala hanya dengan menghindari pemicu dan meminta teman dan keluarga untuk membantu menghindari pemicunya. Selain itu, ada beberapa jenis terapi juga yang bisa dilakukan untuk mengobati trypophobia yang sudah menyebabkan gejala yang mengganggu aktivitas harian:
Terapi Pemaparan
Jika lubang-lubang kecil membuat seseorang takut, maka ini akan juga akan menyebabkan kecemasan. Karena itu, mereka dapat menerima teknik yang paling diterima secara luas untuk menjinakkan fobia, yakni proses desensitisasi yang disebut terapi eksposur.
Dalam langkah-langkah progresif sendiri atau dengan bantuan terapis, ia akan memulai dengan melihat gambar pemicu yang tidak menakutkan dengan sambil menerapkan teknik relaksasi. Ini bisa meliputi pernapasan dalam, dan mengingatkan diri sendiri bahwa ia tidak dalam bahaya. Kemudian, perlahan-lahan ia akan terus menatap gambar-gambar yang sebelumnya terasa paling mengancam sampai ia menyadari bahwa tidak ada hal buruk yang terjadi.
Teknik Kebebasan Emosional
Jika terapi pemaparan tidak berhasil, atau bahkan terlalu menakutkan untuk dicoba, maka terapi Emotional Freedom Technique (EFT) bisa dilakukan. Ini adalah metode pikiran-tubuh untuk mengurangi stres dan kecemasan, dapat membantu mengurangi, atau menghilangkan trypophobia. EFT melibatkan penyadapan titik akupunktur tertentu pada tubuh dengan ujung jari sambil berfokus pada fobia dan mengulangi afirmasi positif.
Langkah pertama adalah mengidentifikasi objek yang ditakuti. Teknik ini bekerja paling baik ketika seseorang mulai dalam keadaan ketakutan, jadi ia akan memvisualisasikan objek yang ditakuti sampai menjadi semakin kesal. Kamu kemudian akan mengetuk titik yang berbeda di wajah, tubuh bagian atas atau tangan, sambil mengatakan afirmasi positif.
Teknik ini mengalihkan sistem saraf dari pertarungan atau pelarian dan memungkinkan seseorang untuk berani menghadapi fobia karena memungkinkan kamu untuk menerima diri sendiri. Meskipun sains belum menemukan cara kerja EFT secara fisiologis, tetapi penelitian yang diterbitkan pada tahun 2019 di Journal of Evidence-Based Integrative Medicine, telah menemukan bahwa itu dapat mengurangi intensitas fobia.
Terapi Komunitas
Bertemu dan bercerita dan sama-sama berbagai pengalaman untuk mengatasi fobia ini kepada orang lain bisa sangat membantu. Dengan saling berbagi, maka seseorang tidak merasa dirinya berbeda. Ingat, akan sangat menghangatkan hati saat mengetahui bahwa banyak orang mengalami kondisi ini.
Baca juga: Trypophobia, Apa yang Perlu Didiskusikan dengan Psikolog?
Itulah beberapa jenis terapi yang bisa dilakukan. Namun, kamu juga bisa berdiskusi dahulu dengan psikolog di Halodoc tentang terapi untuk fobia ini. Psikolog akan memberikan saran yang tepat untuk membantumu mengatasinya. Tunggu apa lagi, yuk gunakan aplikasi Halodoc sekarang!