Fobia Lubang atau Tonjolan Kecil Tanda Idap Trypophobia

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   24 Juli 2020
Fobia Lubang atau Tonjolan Kecil Tanda Idap TrypophobiaFobia Lubang atau Tonjolan Kecil Tanda Idap Trypophobia

Halodoc, Jakarta - Apakah kamu termasuk orang yang merinding, takut, dan merasa jijik ketika melihat lubang-lubang kecil yang berhimpitan seperti sarang lebah? Jika iya, mungkin saja kamu tengah mengidap trypophobia. Jika belum akrab dengan istilah fobia lubang atau tonjolan kecil tersebut, berikut gejala trypophobia yang perlu kamu pahami!

Baca juga: Begini Cara Mengatasi Fobia Takut Jarum Suntik

Kenali Apa Saja yang Menjadi Gejala Trypophobia

Trypophobia, atau yang juga dikenal dengan istilah tripofobia merupakan rasa takut atau jijik terhadap lubang-lubang atau benjolan-benjolan kecil yang berkumpul berdekatan. Meski termasuk dalam fobia, fobia ini tidak tidak terdaftar secara resmi sebagai gangguan mental dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder.

Hal tersebut dikarenakan, fobia harus menimbulkan rasa takut dan kekhawatiran yang mengganggu aktivitas harian, sedangkan pengidap trypophobia tidak mengalaminya. Para pengidap kondisi ini cenderung menimbulkan rasa jijik ketimbang takut. Pemicunya yaitu sarang lebah, mengkudu, sponge, coral, stroberi, delima, gelembung, biji teratai, mata yang banyak pada serangga, serta benda lain yang bercorak lingkaran-lingkaran yang berdempetan. Gejala akan ditandai dengan:

  • Merinding.
  • Merasa jijik.
  • Tidak nyaman.
  • Kelelahan mata.
  • Ilusi.
  • Panik.
  • Berkeringat.
  • Mual dan muntah.
  • Tubuh bergetar.
  • Sesak napas.
  • Detak jantung cepat.
  • Gatal.

Pengidap bisa saja berpikir bahwa ada sesuatu hal berbahaya yang mungkin mengintai di dalam lubang itu, dan beberapa pengidap juga takut karena merasa akan jatuh ke dalam lubang tersebut. Dalam kasus yang parah, kondisi tersebut dapat memicu serangan panik.

Jika memiliki serangkaian gejala yang telah disebutkan, silahkan diskusikan langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat, ya!

Baca juga: Benarkah Fobia Bisa Pengaruhi Kondisi Fisik Pengidapnya?

Ini Alasan Trypophobia Bisa Terjadi

Belum diketahui apa yang menjadi penyebab pasti dari kondisi ini. Namun, dari hasil penelitian yang telah dilakukan, trypophobia merupakan perpanjangan dari rasa takut terhadap hal berbahaya yang sebelumnya pernah mengintai. Pengidap kondisi ini dianggap secara tidak sadar telah mengaitkan benda berlubang yang tidak berbahaya dengan hewan berbahaya yang memiliki pola berlubang yang sama.

Namun dari hasil penelitian yang dilakukan setelahnya, peneliti melakukan survei untuk untuk melihat apakah ketakutan yang muncul didasarkan pada hewan berbahaya atau merupakan respons terhadap visual. Hasil yang ditunjukkan adalah, pengidap bukan memiliki rasa takut terhadap hewan berbahaya, tapi rasa takut yang ada dipicu oleh penampilan hewan tersebut. Untuk hasil yang paten, penelitian lebih lanjut dibutuhkan guna memastikan mengapa trypophobia bisa terjadi.

Baca juga: Fobia Berhadapan dengan Orang Bisa Jadi Tanda Anthropophobia

Adakah Langkah Mengatasi Gejala Trypophobia yang Muncul?

Meskipun faktor risikonya belum diketahui, trypophobia dinilai memiliki keterkaitan dengan gangguan depresi besar dan gangguan kecemasan umum. Pengidap trypophobia dianggap lebih mudah mengalami kedua kondisi tersebut. Fobia ini bahkan diduga berkaitan erat dengan gangguan kecemasan sosial.

Oleh sebab itu, kondisi ini harus diatasi agar tidak semakin memperparah gejala yang muncul. Berikut beberapa langkah mengatasi gejala trypophobia yang muncul:

  • Terapi paparan, yaitu terapi yang berfokus untuk mengubah respons terhadap situasi atau objek yang membuat takut.
  • Terapi perilaku kognitif, yaitu terapi yang menggabungkan terapi paparan dengan teknik-teknik lain guna membantu pengidap mengelola kecemasan dan menjaga pikiran agar tidak berlebihan.
  • Terapi bicara dengan psikiater.
  • Mengonsumsi obat-obatan untuk membantu mengurangi kecemasan dan gejala panik.
  • Teknik relaksasi, seperti yoga.
  • Melakukan aktivitas fisik dan berolahraga.
  • Beristirahat dengan cukup.
  • Mengonsumsi makanan yang sehat dengan gizi seimbang.
  • Hindari kafein dan alkohol, karena dapat memperparah kecemasan.

Hal yang paling utama dilakukan adalah menghadapi ketakutan itu sendiri, agar rasa takut yang dirasakan perlahan menghilang. Jika kamu merasa mengalami trypophobia, bahkan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera diskusikan dengan psikiater untuk mendapat arahan yang tepat.

Referensi:
Very Well Mind. Diakses pada 2020. Trypophobia or the Fear of Holes.
Healthline. Diakses pada 2020. Everything You Should Know About Trypophobia.