Faktor Risiko Stunting

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlin SpA   06 Februari 2025

Penting untuk mengetahui faktor risiko stunting pada anak supaya kondisi ini bisa dicegah.

Faktor Risiko StuntingFaktor Risiko Stunting

Beberapa kondisi tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya stunting pada anak. Berikut adalah faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pertumbuhan ini:

  • Intrauterine Growth Restriction (IUGR), yaitu kondisi di mana pertumbuhan janin dalam kandungan mengalami hambatan akibat kurangnya asupan nutrisi dalam waktu yang lama.
  • Perawakan pendek pada orang tua, yang dapat mempengaruhi tinggi badan anak secara genetik.
  • Berat badan ibu yang tidak mengalami peningkatan signifikan selama kehamilan, yang menandakan kurangnya nutrisi yang cukup bagi perkembangan janin.
  • Tingkat pendidikan orang tua yang rendah, sehingga kurang memahami pentingnya gizi yang baik bagi pertumbuhan anak.
  • Pemberian makanan pendamping ASI yang kurang berkualitas, sehingga tidak memenuhi kebutuhan nutrisi anak pada masa pertumbuhan.
  • Kondisi ekonomi keluarga yang rendah atau berada dalam kemiskinan, yang membatasi akses terhadap makanan bergizi dan layanan kesehatan yang memadai.
  • Lingkungan tempat tinggal dengan keterbatasan akses terhadap air bersih, yang meningkatkan risiko penyakit infeksi dan gangguan kesehatan lain yang berdampak pada pertumbuhan anak.

Sementara itu, pada anak, risiko mengalami stunting semakin besar apabila:

  • Tidak mendapatkan perhatian dan perawatan yang cukup dari orang tua atau mengalami penelantaran.
  • Tidak memperoleh ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupannya, yang menyebabkan kurangnya nutrisi penting bagi pertumbuhan optimal.
  • Mengidap penyakit seperti TBC, anemia, atau kelainan jantung bawaan, yang dapat mengganggu proses penyerapan nutrisi serta memperlambat pertumbuhan tubuhnya.

Dengan memahami faktor-faktor ini, diharapkan orang tua dan masyarakat dapat lebih waspada dalam mencegah stunting serta memastikan anak mendapatkan asupan gizi dan perawatan yang optimal sejak dini.

Itulah informasi seputar faktor risiko stunting yang wajib orang tua ketahui. Apabila ibu ingin mengetahui lebih dalam terkait stunting, segera hubungi dokter spesialis anak di Halodoc. 

Mereka bisa memberikan informasi lengkap serta saran untuk mencegah stunting pada anak lebih komprehensif. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
IDAI. Diakses pada 2025. Petunjuk Teknis Berbasis Bukti: Diagnosis dan Tata Laksana Stunting Secara Komprehensif untuk Dokter Spesialis Anak
World Health Organization. Diakses pada 2025. Stunting in a nutshell.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses pada 2025. Perawakan Pendek pada Anak dan Remaja di Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2025. Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi.
Pakistan Journal of Medical Sciences. Diakses pada 2025. Risk Factors of Stunting in Children Aged 1-5 Years at Wire Primary Health Care, Tuban Regency, East Java yang dipublikasikan di Journal of Maternal and Child Health.
Journal of Maternal and Child Health. Diakses pada 2025. Risk Factors of Stunting in Children Aged 1-5 Years at Wire Primary Health Care, Tuban Regency, East Java.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Diakses pada 2025. Anemia pada Remaja Putri Berisiko Tingkatkan Stunting.
Kemkes.go.id. Diakses pada 2025. Mengenal Apa Itu Stunting; Cegah Stunting, Kemenkes Fokuskan Pada 11 Program Intervensi.
Dinas Kesehatan Pemerintahan Aceh. Diakses pada 2025. Upaya Cegah Stunting, Pemerintah Luncurkan Program PMT Berbahan Pangan Lokal.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. Diakses pada 2025. Berat Badan Lahir Rendah dengan Kejadian Stunting pada Anak.
Springer Nature. Diakses pada 2025. Wasting, underweight and stunting among children with congenital heart disease presenting at Mulago hospital, Uganda.
Perpustakaan UGM. Diakses pada 2025. Faktor Risiko Stunting pada Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Asianotik Usia 9-12 Bulan.