Faktor Risiko ISPA

2 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   20 Februari 2025

Anak-anak dan lansia memiliki risiko lebih tinggi terserang ISPA karena sistem imun yang lemah.

Faktor Risiko ISPAFaktor Risiko ISPA

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan gangguan akibat infeksi yang menyerang saluran pernapasan bagian atas atau bawah dan berlangsung dalam waktu singkat.

Beberapa kondisi dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena ISPA, di antaranya:

1. Anak-anak dan lansia

Bayi, anak di bawah lima tahun, serta lansia memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah sehingga lebih rentan terhadap infeksi.

Kelompok usia ini juga sering berada di lingkungan yang ramai, seperti sekolah atau tempat umum lainnya, yang mempercepat penyebaran virus dan bakteri penyebab ISPA.

Selain itu, anak-anak yang lahir prematur atau memiliki riwayat penyakit jantung bawaan serta gangguan paru-paru lebih berisiko mengalami infeksi ini.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa faktor seperti status gizi, imunisasi, pemberian ASI eksklusif, paparan asap rokok selama kehamilan, kepadatan tempat tinggal, serta penggunaan bahan bakar saat memasak dapat berpengaruh terhadap risiko ISPA pada balita.

2. Individu dengan sistem imun lemah

Orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah lebih sulit melawan infeksi, termasuk ISPA.

Beberapa kondisi yang melemahkan sistem imun, seperti penerima transplantasi organ, penderita leukemia, atau individu dengan HIV/AIDS, memiliki risiko lebih besar untuk terserang penyakit ini.

3. Penderita penyakit jantung dan paru-paru

Mereka yang memiliki gangguan jantung atau penyakit paru-paru lebih rentan terhadap ISPA.

Misalnya, penderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), gagal jantung progresif, atau asma memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi akibat infeksi saluran pernapasan.

4. Perokok aktif dan pasif

Merokok dapat merusak fungsi paru-paru dan saluran pernapasan, sehingga meningkatkan risiko terkena ISPA serta memperlambat proses penyembuhan.

Selain perokok aktif, orang yang sering terpapar asap rokok atau perokok pasif juga berisiko mengalami gangguan pernapasan akibat paparan zat berbahaya dalam asap rokok.

5. Paparan polusi udara

Sering menghirup polusi udara juga dapat meningkatkan risiko ISPA. Partikel beracun dalam polusi dapat masuk ke saluran pernapasan dan menyebabkan iritasi, yang berpotensi memicu infeksi.

Segera konsultasikan pada dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc jika kamu mengalami ISPA. Tujuannya untuk mendapatkan penanganan dan saran medis yang tepat. 

Referensi:
Halodoc. Diakses pada 2025. ISPA.