Halodoc, Jakarta – Bruntusan adalah kondisi pada wajah saat kulitnya terasa kasar dan tidak rata. Kondisi ini tentu saja dapat mengganggu penampilan, sehingga kepercayaan diri bisa menurun. Bukan hanya masalah kebiasaan buruk, ternyata hormon juga dapat memengaruhi risiko seseorang mengalami masalah pada wajah ini.

Hubungan Erat Antara Hormon dan Bruntusan

Bruntusan yang disebabkan oleh hormon dapat menimbulkan berbagai macam masalah pada wajah, seperti jerawat, komedo, hingga kista yang menyakitkan. 

Masalah terkait hormonal ini disebabkan kelebihan produksi sebum, yaitu zat berminyak di kelenjar kulit. Oleh karena itu, ini menyebabkan sumbatan pada pori-pori, sehingga menimbulkan bruntusan.

Lalu, bagaimana bisa hormon pada tubuh menimbulkan masalah kulit pada wajah?

Gangguan ini terjadi saat kadar hormon mengalami peningkatan atau fluktuasi. Adanya peningkatan pada estrogen, progesteron, dan testosteron dapat menyebabkan jerawat dan bruntusan.

Biasanya kondisi ini terjadi selama siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause.

Saat hormon meningkat, tubuh memproduksi lebih banyak sebum. Kondisi ini menyebabkan peradangan, perubahan aktivitas sel kulit, hingga penumpukan bakteri pada folikel rambut, lalu menyebabkan bruntusan.

Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan peningkatan hormon secara berlebihan yang tidak dapat dikontrol, antara lain:

• Perubahan pada tingkat hormon wanita, seperti saat menstruasi, hamil, atau menopause.
• Pria yang menjalani perawatan testosteron.
• Memiliki kecenderungan pada genetik.
• Efek samping dari konsumsi obat, termasuk steroid.
• Pernah mengalami beberapa kondisi medis, seperti sindrom ovarium polikistik dan gangguan metabolik.

Selain itu, ada juga penyebab jerawat hormonal yang bisa dikendalikan, seperti:

• Mengalami stres.
• Kurang tidur.
• Menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung minyak atau bahan yang dapat menyumbat pori-pori.

Cara Mengatasi Bruntusan Akibat Hormon

Ada banyak perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah pada wajah akibat hormon ini. Layaknya mencegah jerawat, kamu bisa melakukan beberapa tindakan, antara lain:

1. Rutin membersihkan wajah

Untuk produk pembersih wajah, cobalah mencari yang mengandung asam salisilat atau glikolat. Bahan ini dapat menghentikan bakteri dan mengurangi peradangan yang terjadi.

2. Menerapkan krim wajah

Untuk produk krim, kebanyakan dokter merekomendasikan untuk menggunakan retinoid topikal.

Kandungan ini dapat membantu dalam membersihkan kulit dari sel mati penyebab sumbatan pada pori-pori dan akhirnya kulit tetap bersih.

3. Penerapan bahan alami

Beberapa orang menggunakan beberapa bahan alami untuk mengatasi bruntusan, seperti minyak pohon teh. Kandungan dari minyak ini dapat efektif dalam melawan masalah kulit pada wajah secara organik.

Namun jika gangguan semakin parah, sebaiknya segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Pada wanita, salah satu cara mengatasi fluktuasi hormon adalah dengan mengonsumsi pil KB. Cara ini dapat menyeimbangkan hormon dan membersihkan kulit.

Jika tidak memungkinkan, cara lainnya yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi obat anti androgen. Obat ini dapat menekan hormon androgen, sehingga mampu menurunkan produksi dan sekresi minyak.

Apabila kamu masih memiliki pertanyaan lainnya terkait bruntusan akibat hormon, kamu bisa lho memanfaatkan fitur tanya dokter dan janji medis dari aplikasi Halodoc.

Dengan download aplikasi Halodoc, masih banyak fitur lainnya yang bisa kamu manfaatkan untuk memudahkan menjaga kesehatan tubuh.

Tunggu apa lagi? Ayo download aplikasi Halodoc, ya!

Referensi:

Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Hormonal Acne.

Columbia Skin Clinic. Diakses pada 2023. Hormonal Acne: What it is and Why it Happens.

Very Well Health. Diakses pada 2023. How Hormones Can Trigger Your Acne.