Fakta yang Perlu Diketahui Tentang Gangguan Obsesif-Kompulsif

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   11 September 2020
Fakta yang Perlu Diketahui Tentang Gangguan Obsesif-KompulsifFakta yang Perlu Diketahui Tentang Gangguan Obsesif-Kompulsif

Halodoc, Jakarta – Obsesif-kompulsif adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan pikiran yang tidak terkendali dan tidak diinginkan serta perilaku berulang yang mengharuskan kamu untuk melakukan suatu kegiatan. 

Jika kamu mengidap obsesif-kompulsif, kamu mungkin menyadari pikiran obsesif dan kompulsif ini tidak rasional. Namun, kamu tidak punya kuasa untuk menolak atau membebaskan diri dari keinginan untuk melakukannya. Cari tahu fakta mengenai gangguan obsesif-kompulsif di sini!

Baca juga: Kaitan Depresi dengan Gangguan Obsesif-Kompulsif

Fakta Gangguan Obsesif Kompulsif

Kadang-kadang, untuk kembali dan memeriksa ulang apakah pintu rumah sudah dikunci adalah sesuatu yang biasa. Namun, jika kamu mengidap gangguan obsesif-kompulsif, pikiran obsesif dan perilaku kompulsif ini bisa mengganggu kehidupan sehari-hari. Inilah fakta tentang gangguan obsesif-kompulsif di sini:

1. Hanya karena kamu memiliki pikiran obsesif atau melakukan perilaku kompulsif bukan berarti kamu memiliki gangguan obsesif-kompulsif. 

Pikiran obsesif umum pada gangguan ini adalah: 




  • Takut terkontaminasi kuman atau kotoran.
  • Takut kehilangan kendali dan merugikan diri sendiri atau orang lain.
  • Pikiran dan gambar yang mengganggu secara seksual eksplisit atau berisi kekerasan.
  • Fokus berlebihan pada ide-ide agama atau moral.
  • Takut kehilangan atau tidak memiliki barang yang mungkin dibutuhkan.
  • Keteraturan dan simetri dalam arti gagasan bahwa segala sesuatu harus selaras dan teratur.

Sedangkan perilaku kompulsif umum pada gangguan ini adalah: 

- Pemeriksaan ganda yang berlebihan pada hal-hal, seperti kunci, peralatan, dan sakelar.

- Berulang kali memeriksa orang-orang tersayang untuk memastikan mereka aman.

- Menghitung, mengetuk, mengulang kata-kata tertentu, atau melakukan hal tidak masuk akal lainnya untuk mengurangi kecemasan.

- Menghabiskan banyak waktu untuk mencuci atau membersihkan sesuatu.

- Berdoa secara berlebihan atau melakukan ritual yang dipicu oleh ketakutan agama.

- Mengumpulkan “sampah” seperti koran bekas atau wadah makanan kosong.

Baca juga: Inilah 7 Jenis Depresi yang Perlu Diketahui

2. Rata-rata, orang didiagnosis gangguan obsesif-kompulsif berusia 19 tahun.

3. Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh World Health Center disebutkan bahwa gangguan obsesif-kompulsif lebih umum terjadi di negara maju daripada di negara berkembang.

4. Ada perbedaan antara obsesif-kompulsif pada anak-anak dan orang dewasa. Perbedaannya adalah anak-anak mungkin tidak dapat menyadari alasan perilaku atau pikiran tersebut, sedangkan orang dewasa lebih aware.

5. Seperti kondisi penyakit lainnya, pengidap gangguan obsesif-kompulsif dapat belajar mengelola gejalanya. Perawatan yang tepat dapat menghasilkan perubahan di otak dengan melemahkan jalur neurologis lama dan memperkuat jalur baru. 

Perawatan ini memungkinkan pengidapnya dapat menjalankan aktivitasnya secara normal. Informasi selengkapnya mengenai penanganan gangguan obsesif-kompulsif bisa ditanyakan langsung ke Halodoc. Dokter ataupun psikolog yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga: Meditasi untuk Atasi Depresi, Inilah 3 Faktanya

6. Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Beyond OCD.org disebutkan kalau 1 dari 40 orang dewasa di AS dan 1 dari 100 anak-anak mengalami kondisi ini. 

7. Perlu diketahui kalau sejumlah gangguan kesehatan mental lainnya sering terjadi juga bersamaan dengan gangguan obsesif-kompulsif. Gangguan tersebut antara lain adalah:

- Gangguan kecemasan.

- Gangguan Depresi Mayor.

- Gangguan Bipolar.

- Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (AD/HD).

- Gangguan Makan.

- Gangguan Spektrum Autisme (ASD).

- Gangguan Tic / Sindrom Tourette (TS).





Referensi: 
Beyond OCD.org. Diakses pada 2020. Facts about Obsessive Compulsive Disorder.
Dosomething.org. Diakses pada 2020. 11 FACTS ABOUT OBSESSIVE COMPULSIVE DISORDERS (OCD).
Help Guide. Diakses pada 2020. Obsessive-Compulsive Disorder (OCD).