Fakta Vaksin Pfizer yang Masuk ke Indonesia
Setelah Sinovac dan AstraZeneca, Indonesia akan mendapatkan vaksin corona Pfizer. Kabarnya, vaksin yang digadang-gadang memiliki efikasi yang lebih tinggi dari kedua jenis sebelumnya ini akan tiba di Tanah Air pada Agustus mendatang.”
Halodoc, Jakarta – Rencana kedatangan vaksin corona Pfizer ke Indonesia dibenarkan oleh Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan RI. Kabarnya, akan datang sekitar 85 juta dosis vaksin jenis Sinovac bersamaan dengan AstraZeneca dan Pfizer. Ini artinya, vaksin corona yang masuk ke Tanah Air semakin banyak dan beragam.
Bukan hal baru bahwa vaksin corona Pfizer disebut-sebut sebagai jenis vaksin yang lebih efektif menangkal virus penyebab penyakit COVID-19. Berita terbaru mengungkap bahwa kini telah muncul lagi varian virus lain setelah Delta yang diberi nama Kappa. Lantas, seberapa efektif vaksin Pfizer ini? Berikut ulasan lengkapnya!
Efikasi Vaksin Pfizer
Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), vaksin corona Pfizer memiliki efikasi sebesar 95 persen. Artinya, jenis vaksin ini bisa dikatakan sangat efektif dalam mencegah infeksi COVID-19 pada kelompok usia 16 tahun ke atas jika didasarkan pada uji klinis.
Baca juga: Uji Coba Vaksin Pfizer pada Wanita Hamil
Sementara itu, pengujian lainnya menyatakan bahwa vaksin tersebut menunjukkan efektivitas positif dalam memicu munculnya respons imun tubuh pada kelompok usia 12 hingga 15 tahun. Nantinya, kekuatan respons imun akan setara memasuki usia 16 sampai 25 tahun.
Lalu, hasil riset yang dilakukan oleh Public Health England (PHE) menunjukkan, dua dosis vaksin Pfizer menunjukkan efektivitas sebesar 96 persen dalam mencegah risiko rawat inap pada pengidap COVID-19 akibat virus jenis Delta. Varian asal India yang sebelumnya dikenal dengan nama B1617.2 ini disinyalir lebih cepat dan mudah menular serta sempat ditakutkan kebal terhadap vaksin.
Vaksin Pfizer juga dikatakan akan dipakai untuk kelompok anak-anak. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah mengeluarkan persetujuan terkait penggunaan vaksin corona merek Pfizer pada usia anak-anak, yaitu antara 12–15 tahun.
Baca juga: Menggunakan mRNa, Begini Cara Kerja Pfizer dan Moderna
Efektif Hingga Enam Bulan
Selain memiliki efikasi yang tinggi dalam menangkal virus corona, vaksin Pfizer juga disebut efektif melindungi tubuh hingga enam bulan sejak dosis kedua diberikan. Bahkan, beberapa ahli berpendapat bahwa ada kemungkinan vaksin ini akan memberikan perlindungan lebih lama dari perkiraan sebelumnya.
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, vaksin corona Pfizer dibuat dengan menggunakan teknologi berbasis mRNA. Vaksin tersebut nantinya akan menghasilkan antibodi pada tingkat paling tinggi, bahkan saat dihadapkan dengan varian terbaru virus corona.
Efek Sampingnya
Namun, pemberian vaksin tidak dianjurkan dilakukan apabila:
- Memiliki riwayat alergi.
- Mengalami gejala alergi setelah pemberian dosis pertama. Jadi, pemberian dosis kedua sebaiknya tidak dilakukan.
- Jika kamu sudah mendapatkan vaksin jenis lain.
Baca juga: Dinilai Paling Efektif, Ini Bedanya Vaksin Corona Pfizer dan Moderna
Beberapa gejala yang perlu kamu perhatikan terkait reaksi alergi, seperti gatal pada kulit, terjadi pembengkakan, hingga napas yang bunyi atau mengi. Oleh karena itu, kamu dianjurkan untuk memberikan riwayat kondisi kesehatan, seperti apakah sedang hamil, menyusui, mengalami demam, atau gangguan darah.
Sementara itu, efek samping dari vaksin corona Pfizer terbilang ringan seperti halnya vaksin lainnya. Kamu mungkin akan mengalami pembengkakan pada bekas area suntikan, tubuh demam, mual, atau nyeri. Meski begitu, efek ini hanya akan berlangsung beberapa hari.
Jika berkepanjangan, kamu bisa menanyakan pada dokter obat yang tepat. Pakai aplikasi Halodoc untuk memudahkan kamu tanya jawab dengan dokter atau membeli obat tanpa ke luar rumah. Jangan lupa download, ya!