Halodoc, Jakarta - Moderna, perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat (AS). Mereka mengembangkan vaksin virus corona bekerja sama dengan National Institutes of Health. Vaksin yang dikembangkan diberi nama mRNA-1273 dan dibanderol sebesar Rp 354.125, hingga Rp 524.105 per dosis. Bagaimana cara kerja dan efek samping dari vaksin tersebut? Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Perlu Suhu Minus 70, Begini Distribusi Vaksin Corona Pfizer

Selengkapnya Tentang Vaksin dari Moderna

Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan vaksin virus corona dari Moderna hampir sama dengan vaksin flu. Dari hasil uji coba tahap akhir yang dilakukan, Moderna mengumumkan jika keefektifitasan vaksin eksperimentalnya mencapai angka sempurna, yaitu sebesar 94,5 persen. Hasil uji coba tersebut melebihi ekspektasi yang mereka inginkan. 

Meski belum resmi didistribusikan, tetapi Komisi Eropa berkeinginan untuk menyiapkan jutaan dosis vaksin yang berharga 25 dollar AS per dosis. Hingga kini kesepakatan tersebut belum resmi ditandatangani, karena masih dalam tahap pembicaraan interaktif mengenai bagaimana proses pendistribusian vaksin ke wilayah Eropa. Pembicaraan tersebut telah dilakukan sejak Juli lalu.

Vaksin yang dikembangkan oleh Moderna dilakukan dengan menyuntikkan potongan materi genetik virus m-RNA ke dalam sel manusia. Perusahaan tersebut mengembangkan protein virus yang sangat mirip dengan virus corona. Protein tersebut bertugas dalam melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali keberadaannya.

Vaksinnya sendiri direncanakan akan diberikan dalam dua dosis dalam selang waktu empat minggu. Dari uji klinis fase III yang dilakukan 27 Juli lalu pada 30.000 sukarelawan di AS, hasil menunjukkan laporan baik. Penemuan awal menunjukkan subjek berada dalam keadaan yang sehat serta menghasilkan antibodi yang baik, bahkan pada lansia sekali pun.

Baca juga: Dinilai Paling Efektif, Ini Bedanya Vaksin Corona Pfizer dan Moderna

Efek Samping Vaksin yang Bisa Saja Terjadi

Dari hasil penemuan tersebut, Moderna merencanakan untuk memproduksi 500 juta vaksin mulai awal tahun 2021. Namun, bagaimana mengenai efek sampingnya? Vaksin virus corona yang diproduksi oleh perusahaan Moderna ini dinilai memiliki sejumlah efek samping. Pemakaiannya sendiri dilakukan sebanyak dua dosis yang berjarak empat minggu. 

Dari informasi yang didapatkan, efek samping kebanyakan muncul setelah pemberian dosis kedua. Sebanyak 2,7 persen sukarelawan yang melakukan vaksin pertama, efek samping yang terjadi hanya rasa nyeri di lokasi suntikan. Sedangkan efek samping yang terjadi saat pemberian vaksin kedua adalah sebagai berikut:

• Sebanyak 9,7 persen sukarelawan mengalami rasa lelah yang berlebihan.
• Sebanyak 8,9 persen sukarelawan mengalami sakit pada otot.
• Sebanyak 5,2 persen sukarelawan mengalami sakit pada persendian.
• Sebanyak 4,5 persen sukarelawan mengalami sakit kepala.
• Sebanyak 4,1 persen sukarelawan mengalami nyeri di lokasi suntikan..
• Sebanyak 2 persen sukarelawan mengalami kemerahan di sekitar lokasi suntikan.

Meski memicu munculnya banyak efek samping, tetapi sejumlah hal yang dialami bersifat ringan hingga sedang. Efek samping juga tidak berlangsung lama dan rasa sakitnya masih bisa ditoleransi. Dari informasi yang didapatkan, efek samping sudah membaik dalam kurun waktu kurang lebih 12 jam. Efek samping belum diketahui dari mana datangnya, apakah terjadi saat penyuntikan atau akibat plasebo yang menjadi alat kontrol uji.

Baca juga: WHO Nyatakan Vaksin Corona Tak Lantas Hentikan Pandemi

Jika kamu ingin mengetahui bagaimana perkembangan vaksin virus corona saat ini, silakan download aplikasi Halodoc untuk memantau perkembangan selanjutnya. Jika kamu memiliki sejumlah masalah kesehatan yang ingin didiskusikan, silakan bertanya langsung dengan dokter di Halodoc, ya.

Referensi:

Kompas.com. Diakses pada 2020. Diklaim 94,5% Efektif, Vaksin Corona Moderna Akan Dihargai Mulai dari Rp 354 Ribu.

Kompas.com. Diakses pada 2020. Diklaim Efektivitasnya Tinggi, Vaksin Corona Pfizer dan Moderna Tetap Miliki Efek Samping.