Fakta dan Bahaya Tentang Penyakit Tifus yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Tifus adalah penyakit yang ditularkan melalui kutu dengan bakteri yang dikenal dengan nama Rickettsia prowazekii. Tifus menyebar ke orang-orang melalui kontak dengan kutu tubuh yang terinfeksi.
Gejala tifus dimulai dalam waktu dua minggu setelah kontak dengan kutu tubuh yang terinfeksi. Tanda dan gejalanya, termasuk demam dan menggigil, sakit kepala, napas cepat, nyeri tubuh dan otot, ruam, batuk, mual, muntah, dan kebingungan. Selengkapnya mengenai tifus ada di bawah ini!
Gejala Penyakit Tifus
Gejala-gejala tifus mirip dengan gejala banyak penyakit lainnya. Kunjungi penyedia layanan kesehatan jika kamu mengembangkan gejala-gejala yang tercantum di atas setelah perjalanan atau kontak dengan hewan tertentu.
Butuh informasi lebih detail mengenai penyakit tifus, bisa ditanyakan langsung ke dokter lewat aplikasi Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.
Penyedia layanan kesehatan akan melakukan tes darah untuk mencari tahu apakah kamu memang terinfeksi tifus atau malah penyakit lainnya. Tifus epidemi harus diobati dengan antibiotik doksisiklin.
Baca juga: Awas Kelelahan Bisa Jadi Tanda Gejala Tipes
Doksisiklin dapat digunakan pada orang dari segala usia. Antibiotik paling efektif bila diberikan segera setelah gejala dimulai. Orang yang dirawat dini dengan doksisiklin biasanya sembuh dengan cepat.
Tidak ada vaksin untuk mencegah tifus. Kurangi risiko terkena tifus dengan menghindari daerah yang terlalu padat penduduk dan sanitasi kurang bersih. Kutu tubuh tumbuh subur di daerah yang terlalu padat dan tempat orang tidak bisa mandi atau berganti pakaian secara teratur.
Menjaga kebersihan adalah upaya terbaik dalam rangka pencegahan tifus. Mandilah secara teratur dan ganti dengan pakaian bersih setidaknya seminggu sekali. Jika memang kamu tertular kutu, cucilah pakaian yang penuh kutu.
Cuci dengan mesin dan keringkan pakaian dan tempat tidur menggunakan air panas, lalu keringkan di tempat yang panas jika memungkinkan. Pakaian dan barang-barang yang tidak bisa dicuci bisa dibersihkan kering atau disegel dalam kantong plastik dan disimpan selama 2 minggu.
Jangan berbagi pakaian, tempat tidur, tempat tidur, atau handuk yang digunakan oleh orang yang memiliki kutu badan atau terinfeksi dengan tifus.
Baca juga: Ini Alasan Jika Terkena Tifus Harus Bed Rest
Rawat tempat tidur, seragam, dan pakaian lain dengan permethrin. Permethrin membunuh kutu dan dapat memberikan perlindungan jangka panjang untuk pakaian karena banyak pencucian. Sebagai informasi tambahan ada tiga jenis utama tifus, masing-masing disebabkan oleh bakteri yang berbeda.
-
Murine typhus ditularkan oleh kutu ke orang-orang jika kutu tersebut menggigit binatang yang terinfeksi, terutama tikus. Sebagian besar kasus di Amerika Serikat, telah dilaporkan di California, Hawaii, dan Texas.
-
Tifus epidemi adalah varietas langka yang disebarkan oleh kutu tubuh yang terinfeksi. Salah satu jenis tifus epidemi dapat disebarkan oleh tupai terbang yang terinfeksi dan kondisi ini sangat jarang terjadi.
-
Tifus scrub disebarkan oleh Chiggers yang terinfeksi, atau tungau, terutama ditemukan di daerah pedesaan di Asia Tenggara, Cina, Jepang, India, dan Australia Utara.
Ketiga jenis tifus dapat menyebabkan penyakit serius, jadi segera dapatkan perawatan jika kamu menduga terinfeksi tifus. Beberapa komplikasi tifus meliputi hepatitis, yang merupakan peradangan hati, perdarahan gastrointestinal, yang berdarah di dalam usus, dan hipovolemia, yang merupakan penurunan volume cairan darah.
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Epidemic Typhus.
WebMD. Diakses pada 2020. Typhus.
Healthline. Diakses pada 2020. Typhus.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan