Fakta Anak Tengah yang Kadang Beda dari Sulung & Bungsu
Halodoc, Jakarta – Berbicara soal kepribadian manusia selalu menyenangkan dan tak ada habisnya. Sebab, setiap manusia terlahir dengan kelebihan masing-masing. Selama ini, kepribadian dan pola pikir seorang anak sering diidentikkan dengan cara asuh dan riwayat keluarga.
Hal itu memang benar, namun bukan satu-satunya faktor yang dapat membentuk karakter seseorang. Melansir Psychology Today, urutan lahir seseorang ternyata juga bisa menjadi penentu bagaimana ia bertindak dalam menjalani hidup.
Selama ini, pembahasan seringnya hanya berputar di anak sulung dan anak bungsu. Misalnya, anak sulung yang dikenal lebih cerdas dan berjiwa pemimpin. Sementara anak bungsu sering disebut lebih manja dan sulit membuat keputusan. Lalu, bagaimana dengan anak tengah?
(Baca juga: Anak Pertama Biasanya Lebih Cerdas, Benarkah?)
- Anak Tengah adalah Pasangan Ideal
Saat menjalani sebuah hubungan, anak tengah disebut lebih bahagia dan bisa menjadi pasangan ideal. Sedikit banyak, urutan lahir dalam keluarga memang bisa menentukan bagaimana seseorang akan menerima dan memberi cinta.
Penelitian menyebut bahwa anak yang lahir pada urutan tengah dapat menjalin hubungan percintaan yang romantis dan bertahan lama. Saat berada dalam satu hubungan yang memberi rasa aman dan nyaman, ia cenderung akan bertahan. Selain itu, rasa empati yang dimiliki anak tengah dapat membuatnya menjadi pasangan yang ideal. Anak tengah terbiasa belajar “menghadapi” kakak dan adik sehingga membuat ia memiliki rasa keadilan yang penting. Ciri pasangan ideal, bukan?
- Berpikiran Terbuka
Anak sulung biasanya lebih berpikiran terbuka. Meskipun terkesan pendiam dan tak banyak bersuara, anak tengah selalu mempelajari banyak hal dari keluarganya. Anak tengah biasanya lebih pendiam karena “tenggelam” oleh si sulung dan si bungsu.
Namun, hal itu justru baik dan bisa membuat ia lebih banyak belajar. Memiliki pemikiran yang luas dan lebih terbuka disebut-sebut dapat membuat seseorang lebih mudah dalam menyerap pengetahuan serta wawasan yang baru.
Anak kedua pun biasanya lebih berani dalam melakukan sesuatu dan mengambil risiko. Dibanding kakak atau adiknya, anak kedua akan lebih mampu mengukur risiko dan tak segan untuk menghampiri masalah. Berita baiknya, kebiasaan ini ternyata bisa berdampak baik, yaitu membuat anak tengah lebih mudah mencari penyelesaian suatu masalah.
- Jago Kompromi
Berkompromi adalah keunggulan yang dimiliki anak tengah. Rata-rata anak tengah mendapat kemampuan ini karena terbiasa meminta sesuatu tanpa membuat kedua orang tua marah. Atau, ia terbiasa menerima kenyataan bahwa apa yang jadi keinginannya harus tertunda karena permintaan dari kakak atau adiknya yang harus segera didahulukan. Anak tengah pun harus kembali berkompromi dengan hal tersebut.
Harus diakui, kondisi seperti ini mungkin saja terjadi. Dan anak tengah biasanya akan mampu untuk menghadapi hal ini. Sebab mereka secara alami adalah orang yang suka dengan kedamaian.
- Emosi Lebih Stabil
Anak tengah mungkin akan lebih sehat secara mental. Sebab mereka mampu mengelola emosi dan ego secara baik. Anak tengah biasanya “dituntut” untuk bisa mengalah pada si adik, dan harus siap berbagi dengan sang kakak.
Alhasil, anak tengah akan terbiasa untuk mengendalikan ego dan emosinya untuk menghindari pertengkaran yang tidak perlu. Mengingat anak tengah adalah orang yang cinta dengan kedamaian dan rasa keadilan.
Terlepas dari apapun, kembali lagi ada faktor lain yang membentuk karakter seseorang. Termasuk faktor keluarga dan pola asuh, serta lingkungan pertemanan.
Punya masalah kesehatan dan butuh saran ahli? Hubungi dokter pakai aplikasi Halodoc saja! Dokter bisa dihubungi lewat Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan