Endoskopi THT dan Nasal Endoskopi, Apa Bedanya
Halodoc, Jakarta - Endoskopi THT dan nasal endoskopi merupakan prosedur pemeriksaan yang dilakukan guna memeriksa kondisi kesehatan sekaligus mendeteksi adanya gangguan pada organ telinga, hidung, dan juga tenggorokan. Sekilas keduanya memang terlihat mirip. Kenapa endoskopi THT dan nasal endoskopi harus dilakukan?
Baca juga: Ketahui Diagnosis Rhinosinusitis dengan Nasal Endoskopi
Endoskopi THT
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan alat khusus untuk melihat adanya permasalahan pada organ-organ yang telah disebutkan. Indikasi gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan endoskopi akan dibedakan melalui organ yang mengidap penyakit tertentu, seperti:
-
Pada organ telinga, pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit vertigo, pusing, telinga berdenging, kelainan pada saraf wajah, serta gangguan pendengaran.
-
Pada organ hidung, pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit sinus, rhinitis alergi, serta polip hidung.
-
Pada organ tenggorokan, pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit gangguan menelan, kanker pita suara, serta radang amandel.
Nasal Endoskopi
Pemeriksaan ini dilakukan pada seseorang dengan gangguan kesehatan yang terjadi pada hidung, seperti mimisan, polip hidung, rinosinusitis, tumor pada hidung, serta kehilangan kemampuan untuk mencium. Prosedur nasal endoskopi akan menghasilkan area spesifik dari pembengkakan jaringan hidung atau pendarahan pada area hidung. Tak sampai disitu saja, nasal endoskopi juga dapat dilakukan guna mendeteksi adanya sel kanker.
Baca juga: 8 Hal yang Perlu Diketahui tentang Pemeriksaan Endoskopi
Kedua prosedur ini dilakukan oleh seorang ahli bedah THT atau otorhinolariologi. Begini perbedaan prosedur antara endoskopi THT dan nasal endoskopi:
Endoskopi THT
Sebelum melakukan prosedur ini, peserta tidak perlu berpuasa terlebih dulu. Peserta akan mendapatkan anestesi, agar tidak merasakan sakit atau rasa tidak nyaman ketika alat endoskopi masukkan pada organ seperti hidung dan telinga. Rasa tidak nyaman bisa saja dialami jika ukuran alat endoskopi tidak sesuai. Dalam hal ini, kamu tidak perlu sungkan untuk memberitahu dokter apa yang kamu rasakan.
Prosedur endoskopi THT jarang menimbulkan komplikasi. Namun, komplikasi dapat terjadi dalam beberapa kasus, seperti pada endoskopi hidung yang dapat menyebabkan mimisan. Biasanya, mimisan dapat sembuh dengan sendirinya, jika tidak, segera diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Nasal Endoskopi
Sebelum melakukan prosedur nasal endoskopi, peserta akan diberikan anestesi dengan cara disemprot dengan cairan dekongestan topikal pada bagian hidung. Kemudian, dokter akan memasukkan alat endoskop melalui satu sisi hidung untuk melihat bagian rongga hidung dan sinus. Pemeriksan yang sama akan dilakukan pada bagian hidung yang lain.
Pemeriksaan yang satu ini digunakan dengan alat berupa tabung tipis dan kaku yang disertai dengan serat kabel optik. Alat ini dilengkapi dengan kamera dan lampu untuk memproyeksikan gambar yang ditangkap. Kemudian monitor akan menampilkan gambar yang ditangkap dengan alat tersebut.
Baca juga: 4 Cara Tepat dalam Mendiagnosis Penyakit Sinusitis
Meskipun kedua prosedur tersebut merupakan prosedur perawatan yang terbilang aman, tetapi komplikasi seperti mimisan, pingsan, atau reaksi alergi bisa saja terjadi. Untuk menghindari terjadinya komplikasi, sebaiknya tanyakan terlebih dulu dengan dokter pada aplikasi Halodoc tentang instruksi atau arahan spesifik yang harus dilakukan setelah atau sebelum melakukan endoskopi.
Tanyakan juga apa anjuran atau larangan yang harus dipenuhi, seperti mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, larangan membersihkan telinga, atau larangan menyentuh bagian dalam telinga. Instruksi yang jelas akan menghindarimu dari komplikasi yang membahayakan.
Referensi:
Medical News Today (2019). Endoscopy: What to Know.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2019. Nasal Endoscopy.