Endometriosis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
“Endometriosis adalah kondisi medis yang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada wanita."
Halodoc, Jakarta – Endometriosis adalah kondisi medis akibat pertumbuhan jaringan endometrium di luar rahim, seperti di ovarium, saluran tuba, atau organ panggul lainnya.
Kondisi ini umumnya terjadi pada wanita usia subur yang dapat menyebabkan rasa sakit, haid yang sangat nyeri, dan kesulitan untuk hamil.
Penyebab pastinya belum ada, namun pemahaman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kondisi ini membantu wanita untuk memperhatikan gejala-gejala yang mungkin terkait dengan kondisi ini.
Penyebab Endometriosis
Meskipun penyebab pasti endometriosis belum ada, para ahli medis mengidentifikasi faktor yang berperan dalam perkembangan kondisi ini.
Berikut ini faktor yang dapat memengaruhi perkembangan endometriosis:
1. Gangguan hormonal
Hormon estrogen berperan dalam memicu pertumbuhan jaringan endometrium pada setiap siklus menstruasi. Ketika kadar estrogen terlalu tinggi, pertumbuhan jaringan endometrium dapat menjadi berlebihan dan berpindah ke luar rahim. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar hormon progesteron yang rendah juga dapat mempengaruhi perkembangan endometriosis.
2. Faktor genetik
Beberapa studi menunjukkan bahwa wanita yang memiliki kerabat perempuan dengan endometriosis memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini. Pasalnya, endometriosis cenderung menjadi penyakit turunan dalam keluarga dan memengaruhi orang-orang dari etnis tertentu.
3. Faktor lingkungan
Beberapa studi menunjukkan, paparan bahan kimia seperti dioxin dan bisfenol A (BPA) dapat memengaruhi perkembangan jaringan endometrium dan memperburuk gejala endometriosis. Selain itu, kondisi medis lain seperti gangguan kekebalan tubuh dan peradangan kronis juga dapat meningkatkan risiko terjadinya endometriosis.
Gejala Endometriosis
Gejala endometriosis bervariasi, tergantung pada lokasi pertumbuhan jaringan endometrium dan seberapa parah kondisi tersebut. Bahkan, jika tidak segera tertangani maka dapat menyebabkan risiko yang berbahaya mengingat keluhan yang terasa berada di sekitar rahim.
Berikut adalah beberapa gejala endometriosis yang umum terjadi:
- Nyeri panggul: Kondisi ini menjadi gejala utama dari endometriosis, terutama selama menstruasi atau hubungan seksual. Area nyeri biasanya terdapat pada perut bagian bawah, punggung, atau panggul dan dapat berlangsung selama beberapa hari atau minggu.
- Nyeri saat buang air besar atau berkemih: Ketika jaringan endometrium tumbuh pada usus atau kandung kemih, dapat menyebabkan nyeri saat buang air besar atau berkemih. Rasa nyeri yang terasa seperti kram atau terbakar.
- Haid yang tidak teratur: Wanita dengan endometriosis mungkin mengalami perdarahan menstruasi yang tidak teratur, seperti haid yang lebih lama atau lebih pendek dari biasanya. Beberapa wanita juga mengalami perdarahan di luar siklus menstruasi.
- Infertilitas: Endometriosis dapat menyebabkan masalah pada rahim atau ovarium yang dapat menyebabkan infertilitas. Kondisi ini dapat membuat sulit bagi wanita untuk hamil.
- Nyeri saat ovulasi: Beberapa wanita dengan endometriosis mengalami nyeri saat ovulasi atau saat pelepasan telur dari ovarium.
- Lainnya: Beberapa wanita juga mengalami gejala seperti lelah, sakit kepala, mual, dan sembelit yang tidak terkait dengan kondisi medis lain.
Pengobatan Endometriosis
Pengobatan untuk endometriosis tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan gejalanya. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang tersedia untuk mengatasi endometriosis:
1. Obat pereda nyeri
Dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau naproxen untuk membantu meredakan rasa sakit yang terkait dengan endometriosis. Obat ini dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri yang terkait dengan endometriosis, terutama selama menstruasi.
2. Terapi hormon
Terapi hormon dapat membantu mengurangi pertumbuhan jaringan endometrium dan mengurangi rasa sakit yang terkait dengan endometriosis. Penggunaan terapi hormon secara umum meliputi pil KB, terapi progesteron, atau injeksi hormon.
3. Operasi
Jika endometriosis parah atau mengganggu kesuburan, operasi dapat menjadi pilihan pengobatan. Operasi biasanya melibatkan pengangkatan jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim. Beberapa prosedur operasi yang umum meliputi laparoskopi atau operasi terbuka.
4. Pilihan pengobatan lain
Namun, efektivitas pengobatan alternatif seperti akupuntur dan suplemen herbal masih para ahli perdebatkan terutama jika ingin melakukan perawatan kesuburan juga. Karenanya penting untuk memilih perawatan yang tepat.