Efek Samping Imunisasi Sebabkan Demam pada Anak, Mengapa?
Halodoc, Jakarta - Pemberian vaksin wajib untuk bayi, karena membantu mencegah bayi dari serangan penyakit yang membahayakan dan mengancam nyawa. Sayangnya, vaksin bisa menjadi momen yang terbilang sulit bagi orangtua, karena tidak tega melihat sang buah hati menangis ketika disuntik.
Nah, salah satu efek samping yang sering terjadi pada sebagian besar bayi setelah diberikan imunisasi adalah demam. Sebenarnya, normalkah demam pada anak setelah divaksin? Lalu, mengapa imunisasi sebabkan demam pada anak?
Alasan Imunisasi Sebabkan Demam
Sebenarnya, vaksin dibuat dengan menggunakan bagian dari penyakit yang melindungi sang buah hati, tetapi tidak menyebabkan anak terjangkit penyakit tersebut, seperti dilansir dari laman WebMD. Vaksin ini memberitahu tubuh untuk membuat protein darah yang disebut dengan antibodi untuk melawan penyakit tersebut.
Baca juga: Kapan Waktu Paling Tepat untuk Vaksin HPV agar Mencegah Kutil Kelamin?
Misalnya, ibu memberikan vaksin batuk rejan untuk anak. Apabila anak terserang penyakit tersebut, tubuhnya akan mengenali gejalanya dan memiliki cara maupun senjata yang tepat untuk memerangi gejala penyakit tersebut, sehingga terbentuklah kekebalan tubuh.
Reaksi ringan yang muncul setelah vaksin menunjukkan bahwa imunisasi yang diberikan mulai bekerja pada tubuh. Munculnya reaksi ini menjadi tanda bahwa tubuh anak membuat antibodi baru. Biasanya, reaksi ini akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Efek yang mungkin terjadi ketika anak diberi vaksin termasuk:
-
Memar dan memerah pada area tubuh yang disuntik;
-
Anak menjadi lebih rewel dan mudah menangis;
-
Demam ringan;
-
Sulit tidur.
Sementara itu, ada pula reaksi yang terbilang jarang terjadi, seperti muntah, mengantuk, dan kehilangan selera makan. Jadi, demam yang terjadi setelah anak diberi imunisasi merupakan reaksi alami yang wajar.
Baca juga: Kenapa Demam pada Anak Bisa Sebabkan Kelumpuhan?
Namun, dilansir dari laman North Western Children Practice, segera bawa anak ke rumah sakit apabila ibu mendapati munculnya beberapa gejala berikut ini:
-
Anak tidak terbangun untuk menyusu;
-
Anak menangis tanpa henti hingga lebih dari dua jam;
-
Mengalami demam tinggi yang tidak wajar selama lebih dari 24 jam;
-
Anak bernapas dengan cepat.
Agar anak bisa segera mendapatkan pengobatan, ibu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk membuat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat, sehingga tidak perlu lagi mengantre setiap kali hendak berobat.
Saat Anak Demam karena Imunisasi, Orangtua Harus Apa?
Imunisasi sebabkan demam pada anak wajar terjadi. Namun, sudah pasti ibu selalu merasa khawatir. Nah, jika ini terjadi pada sang buah hati, laman Parenting Firstcry memberikan saran sebagai berikut:
-
Berikan anak asupan cairan cukup, bisa dengan memberinya ASI atau air mineral jika ia sudah boleh mengonsumsinya. Demam bisa mengakibatkan terjadinya dehidrasi, sehingga sangat penting untuk memastikan bahwa asupan cairannya terpenuhi.
-
Temani sang buah hati, berikan usapan-usapan lembut dan menenangkan, karena anak hanya membutuhkan dekapan dan pelukan hangat ibunya.
-
Hindari memakaikan pakaian berlapis pada anak setelah vaksin karena akan membuatnya tidak nyaman. Ketika demam, tetap pastikan anak mengenakan pakaian yang nyaman, sehingga ia bisa tidur lebih nyenyak setelah imunisasi diberikan.
Baca juga: Bagaimana Cara Atasi Demam setelah Imunisasi DPT?
Jangan khawatir jika anak demam setelah diberikan imunisasi, karena ini merupakan reaksi tubuh yang terjadi secara alami. Ibu hanya perlu memastikan anak tetap terjaga kesehatannya dan memberikan pendampingan maksimal. Jangan lupa, berikan vaksin pada anak sesuai jadwalnya, ya!