Efek Samping Antibiotik
Penting untuk mengetahui efek samping antibiotik berikut agar kamu bisa menggunakannya dengan benar.

Penggunaan antibiotik dapat menimbulkan berbagai efek samping, baik yang umum maupun yang lebih jarang terjadi.
Beberapa efek samping umum yang dapat muncul saat mengonsumsi antibiotik meliputi:
- Diare
- Mual
- Muntah
- Ruam pada kulit
- Sakit perut
- Kepekaan terhadap sinar matahari, terutama saat mengonsumsi tetrasiklin
- Infeksi jamur pada mulut, saluran pencernaan, dan vagina akibat penggunaan antibiotik tertentu dalam jangka panjang
Sementara itu, beberapa efek samping yang lebih jarang terjadi, namun perlu diwaspadai, meliputi:
- Penurunan jumlah trombosit – dapat terjadi saat mengonsumsi sefalosporin dan penisilin.
- Nyeri hebat dan rasa sakit pada tubuh – sering kali dikaitkan dengan penggunaan fluoroquinolones.
- Gangguan pendengaran – dapat terjadi saat mengonsumsi makrolida atau aminoglikosida.
- Penurunan jumlah granulosit (sejenis leukosit) – efek samping yang dapat muncul akibat penisilin.
- Pembentukan batu ginjal – berisiko terjadi saat mengonsumsi sulfonamida.
Pada beberapa kasus, terutama pada orang lanjut usia, penggunaan antibiotik tertentu juga dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri Clostridium difficile (C. difficile).
Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan pada usus, yang ditandai dengan diare parah hingga berdarah, dan dalam kondisi serius, bisa menimbulkan komplikasi yang lebih berat.
Karena adanya risiko efek samping ini, sangat penting untuk menggunakan antibiotik sesuai dengan anjuran dokter dan menghindari konsumsi berlebihan tanpa indikasi yang jelas.
Jika kamu butuh informasi lebih dalam tentang penggunaan obat antibiotik, konsultasikan dengan dokter.
Mereka siap memberikan layanan konsultasi seputar penggunaan antibiotik sesuai dengan kondisi yang kamu alami.
Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!
Referensi: