Donor Darah Beda Golongan, Perhatikan Ini
Halodoc, Jakarta - Jika kamu perhatikan dengan seksama, ada bagian golongan darah di dalam data Kartu Tanda Penduduk. Informasi pribadi ini sangat dibutuhkan, terutama jika seseorang hendak melakukan transfusi darah. Tindakan ini diperlukan untuk membantu seseorang yang mengalami kekurangan darah. Pada kasus tertentu, hal ini sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa seseorang.
Namun, darah yang didonorkan harus diperiksa terlebih dahulu untuk menguji kelayakan. Tes ini juga diperlukan untuk memastikan bahwa darah yang hendak ditransfusikan sesuai dengan golongan darah si penerima. Pasalnya, kekeliruan dalam mentransfusikan darah bisa berakibat fatal. Bukannya menyelamatkan, kesalahan ini malah bisa mengancam nyawa.
Baca juga: 4 Fakta Menarik Golongan Darah
Lantas, Bagaimana dengan Donor Darah Beda Golongan?
Darah mengandung sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit atau keping darah dalam cairan yang disebut plasma darah. Nah, golongan darah seseorang bisa diidentifikasi oleh antibodi dan antigen dalam darah. Keduanya ini merupakan hal berbeda. Antibodi adalah sejenis protein yang terdapat di dalam plasma darah dan merupakan bagian dari pertahanan alami tubuh. Sementara itu, antigen adalah molekul protein yang ditemukan di permukaan sel darah merah.
Sel darah merah juga memiliki antigen lain, yakni protein yang dikenal dengan antigen Rh. Jika ada di dalam darah, maka kamu memiliki Rh positif, tetapi jika tidak ada, artinya Rh negatif.
Pada banyak kasus, golongan darah O dengan Rh negatif bisa diberikan kepada siapa saja. Oleh karena itu, golongan darah O sering digunakan dalam kondisi darurat medis ketika golongan darah seseorang tidak diketahui dan ia membutuhkan transfusi segera. Pasalnya, golongan darah O dengan Rh negatif ini tidak memiliki antigen A maupun B di permukaan sel, sehingga cocok dengan setiap golongan darah A, B, atau O dan Rh lainnya.
Sementara untuk golongan darah lain, mereka hanya bisa mendonorkan darahnya kepada golongan yang sama. Itu juga harus memerhatikan rhesusnya. Hanya golongan darah dengan rhesus positif yang bisa menyumbangkan darahnya untuk mereka dengan golongan darah yang sama, baik itu kepada yang rhesusnya negatif atau positif.
Baca juga: Ini yang Perlu Diketahui tentang Golongan Darah dan Rhesus
Efek Samping Ketidakcocokan Transfusi Darah
Reaksi ketidakcocokan ABO terjadi jika seseorang menerima jenis darah yang salah selama transfusi darah. Ini adalah respons yang jarang namun serius dan berpotensi fatal terhadap darah yang tidak kompatibel oleh sistem kekebalan tubuh.
Reaksi ini sangat langka, karena dokter menyadari bahaya menggunakan darah yang salah selama transfusi. Ada banyak tindakan pencegahan untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dan jika terjadi perawatan harus dilakukan secepat mungkin.
Jika seseorang mengalami reaksi ketidakcocokan ABO, ia merasakan gejala dalam beberapa menit setelah menerima transfusi, seperti:
-
Perasaan kuat bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi;
-
Demam dan kedinginan;
-
Kesulitan bernapas;
-
Nyeri otot;
-
Mual;
-
Sakit dada, perut, atau punggung;
-
Darah di urine;
-
Penyakit kuning.
Baca juga: Amankah Donor Darah saat Puasa?
Kamu bisa cari tahu lebih dalam mengenai informasi golongan darah atau masalah kesehatan lain dengan menghubungi dokter di Halodoc. Dokter akan siaga 24 jam untuk menjawab semua keluhan dan masalah kesehatan yang kamu alami. Praktis, bukan? Download aplikasi Halodoc sekarang juga, ya!