Dokter Bedah Digestif: Peran dan Berbagai Fakta Lainnya

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   13 Oktober 2023

“Dokter bedah digestif mampu mengoperasi kondisi yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Beberapa di antaranya, radang usus buntu, kanker usus besar, hingga kolitis ulseratif.”

Dokter Bedah Digestif:  Peran dan Berbagai Fakta LainnyaDokter Bedah Digestif:  Peran dan Berbagai Fakta Lainnya

Halodoc, Jakarta –  Dokter bedah digestif mampu mendiagnosis dan mengobati penyakit yang memengaruhi organ-organ pada sistem pencernaan. Caranya dengan intervensi bedah seperti operasi pengangkatan kista, tumor, atau tindakan lain yang diperlukan untuk mengatasi masalah pencernaan.

Mau tahu lebih jauh mengenai peran dan fakta-fakta menarik lainnya? Berikut ulasannya!

Pengertian Dokter Bedah Digestif 

Apa yang dimaksud dengan bedah digestif? Bedah digestif adalah prosedur untuk memperbaiki atau menghilangkan masalah pada sistem pencernaan. Salah satu prosedurnya dengan metode laparoskopi. Caranya dengan menggunakan alat khusus, tanpa membuka lapisan atau dinding perut. 

Dokter hanya membuat lubang sebesar lubang kunci, sehingga proses penyembuhannya lebih cepat ketimbang operasi terbuka.

Dokter bedah digestif atau Sp.B-KBD adalah dokter medis yang berspesialisasi untuk mengatasi gangguan pada kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, rektum, hati, pankreas, dan kantung empedu.

Apa bedanya bedah umum dan bedah digestif? Pada dasarnya, dokter bedah digestif merupakan seorang dokter spesialis bedah umum. Namun, ia juga memiliki kapasitas untuk memberikan penanganan operasi pada saluran cerna dan organ pada sistem pencernaan. 

Kondisi Medis yang Dapat Ditangani oleh Dokter Bedah Digestif

Dokter bedah digestif memiliki keterampilan untuk mendiagnosis hingga mengatasi penyakit tertentu. Lantas, bedah digestif untuk penyakit apa? Ini beberapa penyakit yang dapat dokter spesialis bedah digestif tangani:

  • Radang usus buntu
  • Kanker usus besar dan jenis kanker pencernaan lainnya.
  • Penyakit divertikular.
  • Penyakit kantong empedu.
  • Gastroesophageal reflux disease (GERD).
  • Hernia hiatus.
  • Hernia.
  • Penyakit radang usus (penyakit crohn dan kolitis ulserativa).
  • Prolaps rektum.
  • Penurunan berat badan.
  • Batuk kronis.
  • Pankreatitis.  
  • Gangguan pada organ hati.

Tindakan Medis yang Dapat Dilakukan Dokter Bedah Digestif

Dokter spesialis ini dapat melakukan beberapa prosedur untuk mendiagnosa, merawat, dan mengelola kondisi. Di antaranya:

1. Kolonoskopi dan sigmoidoskopi

Dokter dapat melihat seluruh usus besar dan rektum selama kolonoskopi. Sementara itu, sigmoidoskopi hanya memungkinkan mereka untuk memeriksa rektum dan usus besar bagian bawah. 

Selama prosedur ini, dokter mungkin menyelidiki beberapa hal berikut:

  • Tanda-tanda awal kanker usus besar atau rektum.
  • Penyebab perubahan kebiasaan buang air besar.
  • Penyebab gejala tertentu, seperti sakit perut, pendarahan dubur, atau penurunan berat badan tanpa alasan.

Baca juga lebih lanjut mengenai Kapan Sebaiknya Endoskopi Dilakukan?

2. Polipektomi

Selama polipektomi, dokter akan mengangkat satu atau lebih polip dari lapisan usus. Seperti yang kamu ketahui, polip adalah pertumbuhan jaringan non-kanker yang dapat berkembang di usus besar.

Dokter juga akan mengangkat polip dengan penjepit kawat atau menggunakan alat dengan arus listrik untuk membakarnya selama kolonoskopi.

3. Prosedur laparoskopi

Laparoskopi adalah prosedur pembedahan yang memungkinkan ahli bedah mengakses bagian dalam perut dan panggul tanpa sayatan pada kulit. Nama lainnya, yaitu operasi lubang kunci.

Di bawah ini jenis prosedur dengan teknik laparoskopi oleh dokter bedah digestif:

  • Kolesistektomi. Prosedurnya bertujuan untuk mengangkat kantung empedu guna mengatasi batu empedu.
  • Adrenalektomi. Metodenya berguna untuk menghilangkan pertumbuhan tak terkendali (abnormal) di kelenjar adrenal.
  • Operasi bariatrik. Ini adalah operasi pemotongan lambung yang bertujuan untuk mengecilkan ukuran lambung.
  • Nefrektomi. Prosedur ini berguna untuk mengangkat ginjal pada pengidap gagal ginjal atau kanker ginjal.
  • Operasi retroperitoneum. Cara ini mampu mengatasi masalah di area belakang perut.
  • Operasi foregut. Jenis operasi ini dapat mengobati masalah pada kerongkongan, lambung, atau usus kecil bagian atas.
  • Perbaikan hernia hiatal. Tujuannya adalah mengobati hernia hiatus dan hernia paraesofagus.

4. Pelebaran esofagus

Pada prosedur pelebaran esofagus, dokter akan meregangkan area esofagus yang menyempit. Sebab, kondisi gastroesophageal reflux disease (GERD) dapat melukai saluran esofagus, mempersempitnya, dan membuat pengidap sulit menelan makanan. 

Lapisan jaringan berlebih, kanker kerongkongan, dan jaringan parut akibat pengobatan radiasi, semuanya dapat menyebabkan masalah yang sama. 

Dokter akan meregangkan saluran dengan menggunakan dilator plastik atau menggembungkan balon. Tindakan tersebut biasanya akan dokter lakukan selama endoskopi. 

5. Prosedur operasi terbuka (laparotomi)

Dokter juga dapat melakukan prosedur operasi terbuka (laparotomi), misalnya:

  • Operasi lambung. 
  • Adrenalektomi, yaitu pembedahan untuk mengangkat satu atau kedua kelenjar adrenal.
  • Apendektomi, yaitu prosedur pengangkatan usus buntu.
  • Nissen fundoplikasi, untuk memperkuat otot di antara lambung dan saluran kerongkongan pada pengidap GERD.
  • Roux-en-Y, prosedur pemotongan atau menghubungkan usus untuk menangani obesitas atau GERD parah.
  • Prosedur Whipple (pancreaticoduodenectomy), prosedur pembedahan untuk menangani kanker atau tumor pankreas. 
  • Roux-en-Y, yaitu tindakan memotong atau menghubungkan usus untuk mengobati obesitas atau GERD yang parah.

Waktu yang Tepat untuk Memeriksakan Diri ke Dokter Bedah Digestif

Dokter umum mungkin akan merujuk kamu ke dokter bedah digestif jika:

  • Ada darah di tinja yang tidak jelas penyebabnya.
  • Mengalami kesulitan menelan tanpa alasan.
  • Kamu merasakan sakit perut.
  • Mengalami masalah pencernaan, seperti konstipasi atau diare yang terus menerus.
  • Muncul gejala GERD yang konstan atau mulas. Baca selengkapnya artikel ini Bukan Hanya Kesulitan Menelan, Ini 5 Gejala GERD Lainnya

Jika pengidap berusia di atas 50 tahun, kamu mungkin perlu bertemu dengan dokter bedah digestif untuk mendapatkan perawatan pencegahan. Sebab, ada kemungkinan kamu memiliki peningkatan risiko kanker usus besar. Apabila kamu termasuk dalam kelompok usia di atas, kemungkinan harus melakukan skrining secara teratur.

Persiapan sebelum Mengunjungi Dokter Bedah Digestif

Jika kamu akan mengunjungi dokter spesialis ini untuk pertama kalinya, ada beberapa informasi yang perlu kamu persiapkan untuk diberikan pada dokter, yaitu:

  • Tanggal lahir.
  • Tinggi dan berat badan.
  • Catatan medis, perawatan, dan operasi sebelumnya yang kamu jalani. Termasuk hasil tes darah, foto rontgen, USG, dan CT scan.
  • Obat atau suplemen yang kamu konsumsi.
  • Alergi yang mungkin kamu miliki.
  • Peristiwa yang memengaruhi kesehatan. 
  • Semua gejala yang terjadi, termasuk rincian tentang kapan gejala mulai terjadi, dan apa yang menyebabkannya memburuk. 

Efek Samping dari Prosedur Bedah Digestif

Meski laparoskopi relatif aman, terdapat potensi efek samping yang bisa saja terjadi. Masalah ini terjadi oleh sekitar 1–2 persen pasien yang menjalani prosedur.

Beberapa efek samping yang perlu kamu waspadai, antara lain:

  • Gangguan pembuluh darah.
  • Alergi obat bius.
  • Penggumpalan darah.
  • Kerusakan usus atau kandung kemih.
  • Masuknya karbondioksida ke dalam pembuluh darah.

Segera periksakan diri juga jika mengalami gangguan ini setelah melakukan prosedur:

  • Nyeri saat buang air kecil. 
  • Demam tinggi di atas 39 derajat Celsius.
  • Menggigil kedinginan.
  • Mual dan muntah sampai dehidrasi.
  • Rasa nyeri parah dan intens.
  • Perdarahan atau infeksi di area sayatan.
  • Keputihan yang tidak normal.

Agar tidak terlambat, ketahui kondisi yang harus segera ditangani dengan prosedur bedah di sini: Ini Kondisi yang Perlu Ditangani Dokter Bedah

Kamu juga bertanya pada dokter langsung melalui aplikasi Halodoc mengenai hal ini. Kamu bisa berdiskusi dengan dokter terkait kondisi kesehatanmu dan keluarga kapan dan di mana saja. 

Agar lebih mudah, klik gambar di bawah ini berbicara dengan dokter sekarang:

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Gastroenterologist.
WebMD. Diakses pada 2023. What Is a Gastroenterologist?
Medical News Today. Diakses pada 2023. Gastroenterologists: What to know.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Laparoscopic Surgery.
National Health Service UK. Diakses pada 2023. Laparoscopy (keyhole surgery).
Healthline. Diakses pada 2023. Faces of Healthcare: What’s a Gastroenterologist?