Disebut Turun Berok, Ini 9 Penyebab Hernia yang Dapat Terjadi

8 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   20 Januari 2025

Hernia bisa disebabkan karena kondisi bawaan, yang terjadi selama perkembangan di dalam rahim.

Disebut Turun Berok, Ini 9 Penyebab Hernia yang Dapat TerjadiDisebut Turun Berok, Ini 9 Penyebab Hernia yang Dapat Terjadi

DAFTAR ISI


Hernia atau yang sering disebut turun berok adalah kondisi ketika organ tubuh bagian dalam menonjol melalui titik lemah pada otot atau jaringan tubuh.

Ada berbagai jenis hernia, seperti hernia inguinalis, femoralis, umbilikalis, dan hiatus. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk bayi.

Penting untuk tidak menganggap remeh turun berok, karena jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini dapat membahayakan jiwa penderitanya.

Lalu, apa saja faktor yang bisa menyebabkan terjadinya hernia? Simak informasi selengkapnya pada artikel berikut ini!

Penyebab Hernia yang Dapat Terjadi

Hernia disebabkan oleh kombinasi kelemahan otot dan ketegangan. Tergantung pada penyebabnya, hernia dapat berkembang dengan cepat atau dalam jangka waktu yang lama.

Berikut adalah beberapa penyebab umum kelemahan atau ketegangan otot yang dapat menyebabkan turun berok meliputi:

1. Kondisi bawaan lahir

Hernia dapat terjadi akibat kelainan bawaan yang terjadi selama perkembangan janin di rahim, di mana organ tubuh tidak tertutup dengan sempurna. Ini bisa menyebabkan organ tubuh seperti usus menonjol melalui titik lemah pada dinding perut sejak lahir. 

2. Faktor bertambahnya usia (penuaan)

Seiring bertambahnya usia, kekuatan otot dan jaringan ikat tubuh berkurang, sehingga dinding perut menjadi lebih lemah. Hal ini meningkatkan risiko hernia khususnya pada orang tua.

3. Adanya kerusakan otot akibat cedera atau operasi

Cedera atau prosedur pembedahan yang merusak otot atau jaringan ikat, dapat menyebabkan titik lemah di dinding perut, yang mempermudah terjadinya hernia.

Selain itu, proses pemulihan yang buruk pasca operasi juga bisa meningkatkan kemungkinan hernia. 

4. Olahraga berat atau mengangkat beban berlebihan

Kegiatan fisik yang melibatkan pengangkatan beban berat atau latihan intensitas tinggi dapat memberikan tekanan berlebih pada dinding perut. 

Aktivitas ini dapat menyebabkan otot perut meregang dan lemah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya hernia.

5. Batuk kronis atau gangguan paru obstruktif kronik (PPOK)

Batuk yang terus-menerus, seperti yang terjadi pada penderita PPOK, memberi tekanan berulang pada area perut dan dapat menyebabkan hernia.

Tekanan tersebut dapat memperlemah dinding perut, yang memungkinkan organ untuk menonjol.

6. Kehamilan, terutama pada kehamilan ganda

Kehamilan menyebabkan peregangan pada otot perut, yang dapat menambah tekanan pada dinding perut.

Pada wanita dengan kehamilan ganda atau kehamilan yang berat, risiko hernia lebih tinggi karena tekanan ekstra pada organ dalam. 

7. Sembelit

Kebiasaan mengejan yang berlebihan saat buang air besar dapat meningkatkan tekanan intra-abdomen, yang memicu terbentuknya hernia, terutama pada orang yang sering sembelit. 

Kamu mengalami sembelit atau susah buang air besar? Jangan panik dulu! Selain mengonsumsi makanan kaya serat, kamu juga bisa minum obat untuk atasi sembelit. 

Berikut Ini Rekomendasi Obat Sembelit Dewasa yang Ada di Apotik. Beli obat sembelit dengan mudah dan praktis di Toko Kesehatan Halodoc. 

8. Kelebihan berat badan atau obesitas

Obesitas menyebabkan peningkatan tekanan pada dinding perut karena lemak berlebih yang mendorong organ internal. Kondisi ini dapat menyebabkan kelemahan pada otot perut dan meningkatkan kemungkinan hernia. 

9. Asites

Asites adalah kondisi ketika terjadi penumpukan cairan di perut yang sering terjadi pada penyakit hati.

Pada beberapa kondisi, asites juga dapat memberi tekanan tambahan pada dinding perut. Tekanan ini meningkatkan kemungkinan hernia, karena cairan tersebut dapat memperlemah dinding perut. 

Namun, masing-masing penyebab tersebut biasanya berkaitan dengan jenis hernia.

Sebagai contoh, hernia inguinalis dan femoralis disebabkan oleh melemahnya otot yang mungkin sudah ada sejak lahir, atau akibat penuaan dan ketegangan berulang pada daerah perut dan selangkangan.

Ketegangan tersebut mungkin berasal dari aktivitas fisik, obesitas, kehamilan, sering batuk, atau mengejan di toilet karena sembelit.

Sementara itu, orang dewasa mungkin berisiko mengalami hernia umbilikalis akibat beberapa faktor. Contohnya, seperti mengejan di daerah perut, kelebihan berat badan, batuk berat yang berlangsung lama atau setelah melahirkan. 

Faktor Risiko yang juga Dapat Memicu Hernia 

Ada juga faktor risiko tertentu yang membuat seseorang lebih mungkin terkena turun berok, berikut di antaranya: 

  • Lahir secara prematur atau memiliki berat badan lahir rendah. 
  • Sudah berusia lanjut (lansia). 
  • Mengidap cystic fibrosis yaitu gangguan keturunan yang mengancam jiwa serta merusak paru-paru dan sistem pencernaan.
  • Kehamilan.
  • Sembelit kronis atau berkepanjangan. 
  • Kebiasaan merokok yang menyebabkan melemahnya jaringan ikat. 
  • Adanya riwayat pribadi atau keluarga yang mengidap turun berok.

Apa Kata Studi tentang Hernia? 

Menurut studi berjudul Risk factors for inguinal hernia in adult males: A case-control study yang dipublikasikan oleh Surgery (2007) riwayat keluarga yang menderita hernia merupakan faktor pemicu terjadinya hernia inguinalis pada pria dewasa.

Seorang pria yang memiliki riwayat keluarga yang menderita hernia, memiliki kemungkinan 8 kali lebih besar untuk mengalami hernia inguinalis primer.

Hernia inguinalis merupakan kondisi hernia yang terjadi ketika usus atau lemak dari perut menonjol melalui dinding perut bagian bawah, ke daerah inguinal atau selangkangan. 

Bisakah Hernia Dicegah?

Turun berok yang terjadi akibat kondisi bawaan atau faktor tertentu tidak dapat dicegah.

Namun, ada beberapa gaya hidup sehat yang dapat dilakukan untuk menurunkan risikonya, yaitu: 

  • Berhenti merokok. 
  • Segera memeriksakan kondisi kesehatan ketika mengalami batuk kronis. 
  • Pertahankan berat badan ideal dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang. 
  • Cobalah untuk tidak mengejan berlebihan saat buang air besar atau saat buang air kecil.
  • Konsumsi cukup makanan berserat tinggi untuk mencegah terjadinya sembelit.
  • Lakukan latihan yang membantu memperkuat otot perut. Namun, hindari melakukan angkat beban yang terlalu berat untuk tubuhmu. 

Rekomendasi Dokter di Halodoc untuk Penanganan Hernia

Jika kamu merasa memiliki beberapa gejala terkait hernia, penting untuk segera menghubungi dokter di Halodoc. 

Hal ini bertujuan agar turun berok terdeteksi sedari dini, sehingga penanganan dapat segera dilakukan. 

Berikut ini terdapat beberapa dokter yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 6 tahun dalam menganani hernia dan masalah lain.

Mereka pun mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Ini daftarnya:

1. dr. H. Sopyan Hadi Sp.B, FINACS

Dokter H. Sopyan Hadi Sp.B, FINACS merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya pada 2005 dan 2018.

Ia kini berpraktik di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI).

Berpengalaman sebagai dokter spesialis bedah selama 19 tahun, dr. H. Sopyan Hadi Sp.B, FINACS mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc yang berkaitan dengan prosedur bedah, termasuk pada kasus hernia. 

Chat dr. H. Sopyan Hadi Sp.B, FINACS dari Rp 49.000,- di Halodoc.

2. dr. Rachdithia Ichwiyantho Sp.B

Rekomendasi selanjutnya, yaitu dr. Rachdithia Ichwiyantho Sp.B Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas UPN Veteran Jakarta pada 2012 dan Universitas Syiah Kuala 2022.

Dokter Rachdithia Ichwiyantho Sp.B kini berpraktik di Bogor, Jawa Barat dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI).

Memiliki pengalaman sebagai dokter spesialis bedah selama 12 tahun, dr. Rachdithia Ichwiyantho Sp.B dapat memberikan layanan konsultasi di Halodoc tentang prosedur bedah, seperti operasi hernia.

Chat dr. Rachdithia Ichwiyantho Sp.B mulai dari Rp 49.000,- di Halodoc.

3. dr. AA Christedy Pramana Sp.B

Kamu juga dapat menghubungi dr. AA Christedy Pramana Sp.B yang merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada 2013 dan 2022.

Dokter  AA Christedy Pramana Sp.B saat ini berpraktik di Jembrana, Bali, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI).

Berpengalaman sebagai dokter spesialis bedah selama 11 tahun, dr. AA Christedy Pramana Sp.B bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait prosedur bedah, salah satunya bedah hernia.

Chat dr. AA Christedy Pramana Sp.B mulai dari Rp 49.000,- di Halodoc.

Itulah berbagai daftar dokter spesialis bedah yang bisa kamu hubungi untuk berdiskusi terkait hernia.

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline

Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!

Banner download aplikasi Halodoc
Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2025. Everything You Want to Know About a Hernia.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Hernia.
WebMD. Diakses pada 2025. Hernia.
Surgery. Diakses pada 2025. Risk factors for inguinal hernia in adult males: A case-control study.