Disebut Saraf Kejepit, Apa Penyebab Hernia Nukleus Pulposus?
Halodoc, Jakarta – Kamu pasti pernah dengar tentang penyakit saraf kejepit. Dalam dunia medis, saraf kejepit disebut dengan hernia nukleus pulposus atau herniated disc. Saraf kejepit terjadi ketika salah satu bantalan atau cakram (disc) tulang rawan dari tulang belakang menonjol keluar dan menjepit saraf. Itulah alasan penyakit ini sering disebut orang awam sebagai saraf kejepit.
Lantas, terjepitnya saraf ini dipicu kondisi seperti apa sih? Nah, berikut pembahasan mengenai saraf kejepit yang perlu kamu ketahui.
Baca juga: Jangan Sepelekan Nyeri Tulang Belakang Akibat Saraf Terjepit
Penyebab Hernia Nukleus Pulposus
Dilansir dari laman Mayo Clinic, saraf terjepit sering disebabkan karena ausnya cakram akibat pertambahan usia. Seiring bertambahnya usia, cakram menjadi kurang fleksibel dan lebih rentan sobek atau pecah, bahkan dengan jika sedikit tegang atau ada gerakan memutar. Namun, kebanyakan orang tidak tahu pasti penyebab saraf kejepit yang dialami.
Terkadang, penggunaan otot punggung untuk mengangkat benda berat dapat menyebabkan saraf terjepit, apalagi jika kamu melakukan gerakan seperti memutar saat mengangkat. Jarang, peristiwa traumatis seperti jatuh atau pukulan menyebabkan saraf kejepit. Adapun beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kamu mengalami saraf kejepit, yaitu :
- Kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan menyebabkan tekanan ekstra pada cakram di punggung bawah.
- Beban berat. Pekerjaan yang menuntut fisik memiliki risiko lebih besar mengalami masalah punggung. Mengangkat, menarik, mendorong, menekuk berulang-ulang, dan memutar juga dapat meningkatkan risiko saraf kejepit.
- Genetika. Beberapa orang mewarisi kecenderungan untuk mengembangkan saraf kejepit.
- Merokok. Kebiasaan buruk ini dapat mengurangi suplai oksigen ke cakram, sehingga cakram pun bisa aus atau rusak lebih cepat.
Baca juga: Ini Komplikasi yang Disebabkan Hernia Nukleus Pulposus
Gejala Saraf Kejepit yang Harus Diwaspadai
Saraf kejepit awalnya mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali. Namun, ketika kondisi ini menyerang punggung bawah, gejalanya meliputi:
- Nyeri yang menjalar ke bokong, tungkai dan kaki
- Kesemutan atau mati rasa di kaki atau kaki.
- Kelemahan otot.
Sedangkan saraf kejepit di leher, gejalanya bisa berupa :
- Nyeri dekat atau di atas tulang belikat.
- Rasa sakit yang menjalar ke bahu, lengan, dan terkadang sampai ke tangan dan jari.
- Nyeri leher, terutama di bagian belakang dan di sisi leher.
- Nyeri mungkin meningkat saat menekuk atau memutar leher
- Kejang otot-otot leher.
Gejala disk hernia di punggung tengah cenderung tidak jelas. Mungkin ada rasa sakit di punggung bagian atas, punggung bawah, perut, atau kaki, serta kelemahan atau mati rasa di satu atau kedua kaki.
Apakah Saraf Kejepit Bisa Dicegah?
Jawabannya adalah bisa. Berikut sejumlah cara untuk mencegah saraf kejepit :
- Olahraga. Rutin berolahraga dapat memperkuat otot-otot tubuh, menstabilkan, dan mendukung tulang belakang.
- Pertahankan postur yang baik. Postur yang baik akan mengurangi tekanan pada tulang belakang dan cakram. Jaga punggung lurus dan sejajar, terutama ketika duduk untuk waktu yang lama. Angkat benda berat dengan benar, cobalah bertumpu pada kaki dan bukan punggung.
- Pertahankan berat badan yang sehat. Kelebihan berat badan memberi lebih banyak tekanan pada tulang belakang dan cakram. Akibatnya, berat badan akan membuat tulang belakang lebih rentan terhadap herniasi.
- Berhenti merokok. Hindari penggunaan produk tembakau apa pun.
Baca juga: Alasan Fisioterapi Bisa Atasi Masalah Saraf Kejepit
Apabila kamu mengalami gejala yang mirip seperti saraf kejepit, sebaiknya hubungi dokter di Halodoc untuk bertanya seputar penanganannya. Lewat aplikasi ini, kamu dapat menghubungi dokter kapan dan di mana saja via Chat atau Voice/Video Call.