Disebabkan oleh Gagal Hati, Inilah 8 Komplikasi dari Ensefalopati Hepatik
Halodoc, Jakarta - Saat kondisi tubuh mengalami kerusakan atau penyakit yang serius, pengaruh yang terjadi pada tubuh tidak bisa dihindari. Salah satu penyakit yang menyebabkan komplikasi serius adalah penyakit ensefalopati hepatik. Penyakit ini merujuk pada perubahan kepribadian, psikologis, dan sistem saraf pada orang yang mengalami gagal hati. Ini terjadi karena kadar amonia yang tinggi di dalam aliran darah dan otak.
Akibat penyakit gagal hati, maka produksi amonia oleh bakteri di dalam perut dan usus menjadi lebih banyak. Hati mampu memecah amonia tersebut sehingga membuatnya tidak berbahaya. Namun, orang dengan penyakit hati terutama gagal hati, memiliki lebih banyak amonia karena hati mereka tidak berfungsi. Amonia masuk ke dalam darah, menuju otak, dan menyebabkan gejala yang mengganggu fungsi otak.
Tidak hanya karena gagal ginjal, penyakit ini juga bisa muncul karena beberapa kondisi lain, seperti hepatitis karena virus (seperti hepatitis B dan hepatitis C), infeksi parah, penyakit autoimun, kanker, dan sindrom Reye. Hal lain bisa menjadi penyebab dari ensefalopati hepatik, misalnya penggunaan obat-obatan seperti obat anti radang non-steroid (NSAID) atau kecanduan alkohol.
Baca Juga: Sesuai Medis, Ini Cara Diagnosis Ensefalopati yang Tepat
Gejala Ensefalopati Hepatik
Gejala utama dari penyakit ensefalopati hepatik yang terjadi antara lain:
-
Bingung dan pikun.
-
Mengantuk.
-
Suasana hati (mood) yang berubah-ubah.
-
Lemah, lesu, dan tidak bertenaga.
-
Kejang hingga penurunan kesadaran.
Gejala lain yang muncul dari ensefalopati hepatik adalah sakit kuning, kesulitan berbicara, gemetar, dan mudah marah. Selain itu, orang dengan kondisi ini juga memiliki gejala penyakit hati yang meliputi adanya cairan di dalam perut dan kaki bengkak.
Baca Juga: 8 Gejala Ensefalopati Hepatik
Komplikasi Ensefalopati Hepatik
Efek samping atau komplikasi ensefalopati hepatik yang mungkin terjadi, antara lain:
-
Edema otak.
-
Gagal ginjal.
-
Kelainan asam-basa.
-
Hipoksia.
-
Gangguan faal hemostasis dan perdarahan.
-
Gangguan metabolisme (hipoglikemia) dan gangguan keseimbangan elektrolit (hipokalsemia).
-
Kerentanan terhadap infeksi.
-
Gangguan sirkulasi.
Pengobatan Ensefalopati Hepatik
Pada banyak kasus, ensefalopati hepatik membutuhkan pengobatan darurat yang mungkin memerlukan rawat inap atau perawatan intensif lain. Tidak hanya untuk mengobati, perawatan yang dilakukan juga bertujuan untuk menemukan penyebab yang mendasarinya. Jika penyebab khusus ensefalopati hepatik adalah perdarahan pada sistem pencernaan, maka pengidap harus mendapatkan penanganan medis secepatnya.
Namun, karena sebagian besar kondisi ini disebabkan oleh sirosis hati dan gagal hati, sehingga dokter akan memberikan pengobatan yang berfokus mengobati penyakit hati.
Obat bernama lactulose dapat diberikan untuk menjadi obat pencahar dan membantu mengosongkan usus, sehingga bakteri tidak membuat amonia. Terkadang, antibiotik bernama neomycin juga digunakan. Obat ini membunuh bakteri di dalam usus sehingga jumlah amonia berkurang dan tidak masuk ke area tubuh yang lain.
Baca Juga: Begini Cara Mencegah Ensefalopati
Itulah sedikit penjelasan tentang ensefalopati hepatik. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal ensefalopati hepatik atau gangguan hati lainnya, jangan pernah ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Kamu juga bisa mendapatkan kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Tunggu apalagi? Download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan