Dinilai Paling Efektif, Ini Bedanya Vaksin Corona Pfizer dan Moderna
Halodoc, Jakarta - Setelah mendapatkan hasil uji coba dari perusahaan vaksin Pfizer, kabar kini datang dari perusahaan asal Amerika Serikat, yaitu Moderna. Vaksin virus corona yang dikembangkan perusahaan tersebut diklaim hampir 95 persen efektif dalam melindungi tubuh dari virus corona. Angka tersebut lebih tinggi 5 persen dari hasil uji coba yang dilakukan oleh Pfizer, di mana perusahaan tersebut hanya mendapatkan hasil 90 persen efektif.
Dengan hasil yang sangat tinggi, Moderna berencana mengajukan permohonan penggunaan vaksin dalam beberapa minggu ke depan. Meski dilihat efektif, ada beberapa data yang masih diperdebatkan dan pertanyaan yang masih belum terjawab. Pengumuman baik tersebut disambut baik oleh WHO. Namun pihaknya juga mengingatkan agar tidak lengah, mengingat lonjakan kasus di Eropa dan Amerika kian meningkat. Ini bedanya vaksin Pfizer dan Moderna.
Baca juga: Australia Rencanakan Membuat Vaksin Corona Non Protein
Ini Beda Vaksin buatan Pfizer dan Moderna
Baik Pfizer maupun Moderna, keduanya menggunakan pendekatan serupa, yaitu menyuntikkan bagian dari kode genetik virus guna memicu respon imun tubuh. Dari data awal yang tampak, vaksin Moderna menunjukkan angka yang hampir sempurna, yaitu sebanyak 95 persen. Angka tersebut lebih tinggi mengingat vaksin yang dikembangkan Pfizer dan BioNtech, hanya memiliki tingkat keefektifitasan sebanyak 90 persen.
Selain tingkat efektivitas yang berbeda, vaksin Moderna lebih mudah disimpan, karena tetap stabil pada suhu -20 derajat Celsius, hingga enam bulan. Vaksin ini juga dapat stabil jika di simpan di kulkas standar hingga satu bulan. Sedangkan vaksin buatan Pfizer memerlukan penyimpanan ekstra dingin, yaitu dengan suhu -75 derajat Celsius, dan hanya bisa disimpan di kulkas standar selama lima hari saja.
Baca juga: Vaksin Corona Tersedia November, Berapa Jumlah yang Dibutuhkan?
Efektivitas Vaksin Moderna yang Diklaim Hampir Sempurna
Uji coba vaksin virus corona yang dilakukan oleh perusahaan Moderna melibatkan 30.000 orang di Amerika Serikat. Setengah dari sukarelawan diberikan dua dosis vaksin dengan jarak empat minggu, sedangkan setengah lainnya diberikan suntikan hampa. Hasil yang didapatkan adalah, hanya 5 kasus virus corona yang terjadi pada sukarelawan yang diberi vaksin. Sedangkan yang diberi suntikan hampa, angka infeksi virus corona tercatat ada 90 kasus.
Dengan angka tersebut, perusahaan mengatakan jika vaksin melindungi 94,5 persen dari seluruh sukarelawan. Data tersebut juga menunjukkan terdapat 11 kasus virus corona parah dalam uji coba ini yang dilakukan, tetapi hal tersebut tidak terjadi pada sukarelawan yang diberi vaksin corona. Untuk mendapatkan vaksin yang hampir sempurna itu, akan tergantung pada negara tempat kamu tinggal dan berapa usia saat ini.
Perusahaan sendiri berencana untuk memproduksi satu miliar dosis vaksin virus corona guna didistribusikan ke seluruh dunia tahun depan. Moderna juga berencana untuk mendapatkan persetujuan negara-negara lainnya sebelum vaksin ini resmi didistribusikan. Meski demikian, hingga kini masih tetap menjadi rencana, karena ada beberapa hal yang masih menjadi pertanyaan dan belum terjawab.
Salah satu pertanyaan yang masih mengganjal adalah, kapan vaksin tersebut akan bertahan dalam tubuh. Apakah vaksin dapat memberikan perlindungan pada kelompok usia lanjut atau seseorang yang paling berisiko terkena virus corona? Hingga kini tidak ada data lengkap terkait dengan sejumlah pertanyaan tersebut.
Baca juga: Kabar Terbaru Uji Klinis Vaksin Corona Sinovac
Jika kamu ingin mengetahui bagaimana perkembangan vaksin virus corona saat ini, silakan download aplikasi Halodoc untuk memantau perkembangan selanjutnya. Jika kamu memiliki sejumlah masalah kesehatan yang ingin didiskusikan, silakan bertanya langsung dengan dokter di Halodoc, ya.
Referensi:
Kompas.com. Diakses pada 2020. Diklaim Efektif di Atas 90 Persen, Ini Bedanya Vaksin Corona Pfizer dan Moderna.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan