Dikenal dengan Amblyopia, Ini Penyebab Lazy Eye pada Anak

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 September 2022

“Ada banyak hal yang bisa menyebabkan amblyopia pada anak. Termasuk kelainan refraksi seperti rabun jauh dan rabun dekat.”

Dikenal dengan Amblyopia, Ini Penyebab Lazy Eye pada AnakDikenal dengan Amblyopia, Ini Penyebab Lazy Eye pada Anak

Halodoc, Jakarta – Amblyopia atau lazy eye adalah salah satu masalah mata yang umum dialami anak-anak. Ini merupakan kondisi ketika mata dan otak tidak bekerja sama sebagaimana mestinya. Anak-anak yang memilikinya akan mengembangkan penglihatan yang buruk di salah satu atau kedua mata.

Anak-anak sering terbiasa dengan masalah penglihatan ini dan mungkin tidak mengungkapkannya kepada orang tua. Akibatnya, ambliopia mereka mungkin tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun.

Apa Penyebab Amblyopia Alias Lazy Eye?

Beberapa hal dapat mengganggu koneksi otak dan mata yang normal dan menyebabkan amblyopia, termasuk:

1. Strabismus

Salah satu penyebab yang paling umum adalah strabismus, di mana satu atau kedua mata mengembara ke dalam, keluar, naik, atau turun. Kondisi ini disebut juga dengan istilah mata juling. Ketika mata tidak sejajar, mata lurus menjadi lebih dominan. 

Penglihatan mata lurus tetap normal karena mata dan hubungannya dengan otak bekerja secara normal. Mata yang tidak sejajar tidak fokus dengan benar dan otak mengabaikan sinyalnya, yang akhirnya menyebabkan amblyopia.

2. Masalah Anatomi atau Struktural

Tidak semua anak dengan amblyopia akan memiliki mata juling. Amblyopia juga dapat disebabkan oleh masalah anatomi atau struktural yang mengganggu atau menghalangi penglihatan, seperti kelopak mata yang turun atau katarak.

3. Kesalahan Refraksi

Penyebab lain dari amblyopia adalah rabun jauh yang parah (hiperopia), rabun dekat (miopia), atau astigmatisme (suatu bentuk penglihatan kabur). Masalah-masalah ini membuat penglihatan kabur, dan gambar-gambar buram inilah yang dikirim ke otak. 

Otak tidak pernah terbiasa melihat gambar yang sangat jelas, mengakibatkan ambliopia pada satu atau kedua mata. Memiliki kekuatan penglihatan yang berbeda di setiap mata, yang dikenal sebagai anisometropia, juga dapat menyebabkan amblyopia. Ketika satu mata melihat lebih jelas daripada yang lain, otak mengabaikan mata yang kabur.

Waspadai Gejalanya

Kebanyakan anak dengan amblyopia tidak akan mengeluhkan masalah penglihatan. Namun, orang tua dapat menyadari tanda dan gejalanya, yaitu:

  • Mata yang tidak lurus, bisa ke dalam atau ke luar.
  • Mata yang tampak tidak sejajar dan kompak.
  • Persepsi kedalaman yang buruk.
  • Sering menyipitkan atau memejamkan mata.
  • Sering memiringkan kepala.

Terkadang, amblyopia atau lazy eye baru akan terdeteksi ketika menjalani pemeriksaan mata. Oleh karena itu, sebaiknya ajak anak untuk menjalani pemeriksaan mata rutin, meski dirasa tidak ada masalah.

Pilihan Penanganan untuk Amblyopia

Perawatan untuk amblyopia dilakukan dengan memaksa otak untuk memerhatikan gambar mata amblyopia atau mata yang lebih lemah sehingga penglihatan di mata itu menjadi lebih kuat. Ini dapat dilakukan dengan kacamata, penutup mata, obat tetes mata, operasi, atau kombinasinya:

1. Kacamata

Kacamata diresepkan ketika amblyopia disebabkan oleh kesalahan refraksi yang parah dan/atau anisometropia (ketika satu mata melihat lebih jelas daripada yang lain). Kacamata membantu mengirim gambar yang jelas dan terfokus ke otak. Hal ini memungkinkan otak untuk menggunakan mata bersama-sama dan mengembangkan penglihatan normal.

2. Penutup Mata 

Dalam banyak kasus, anak-anak dengan amblyopia harus memakai penutup mata di atas mata yang lebih kuat atau tidak terpengaruh. Penutup mata ini harus dipakai selama 2-6 jam sehari saat anak terjaga selama beberapa bulan atau tahun, tergantung pada kondisinya.

Memastikan anak memakai penutup mata pun bisa menjadi tantangan. Namun, anak-anak biasanya beradaptasi dengan baik, dan hanya rewel di awal saja. Orang tua bisa membantu mengalihkan perhatiannya, dengan memberi mainan baru atau menarik, jalan-jalan ke taman, atau hanya bermain di luar.

3. Tetes Mata Atropin

Sama seperti penutup mata yang menghalangi penglihatan di mata yang tidak terpengaruh atau mata lurus, tetes atropin untuk sementara mengaburkan penglihatan di mata yang lebih kuat. 

Hal ini akan memaksa otak untuk mengenali gambar yang dilihat oleh mata yang lebih lemah. Atropin bekerja dengan baik dalam kasus amblyopia ringan atau sedang tetapi tidak sebanyak ketika parah.

4. Operasi

Jika strabismus menyebabkan amblyopia dan pengobatan dengan kacamata, penutup mata, atau obat tetes tidak memperbaiki kesejajaran mata, operasi otot mata mungkin menjadi pilihan. Operasi juga dapat dilakukan jika amblyopia disebabkan oleh kelopak mata yang turun atau katarak.

Itulah pembahasan mengenai amblyopia atau lazy eye pada anak. Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut, download Halodoc saja untuk bertanya pada dokter melalui chat.

Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2022. Amblyopia.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Lazy Eye (Amblyopia).

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan