Diet Khusus untuk Lansia, Apakah Perlu Dilakukan?
“Diet dilakukan untuk membantu mendapatkan berat badan ideal sekaligus menjaga kesehatan tubuh. Lalu, perlukah lansia melakukan diet?”
![Diet Khusus untuk Lansia, Apakah Perlu Dilakukan?](https://d1vbn70lmn1nqe.cloudfront.net/prod/wp-content/uploads/2022/05/31013812/Diet-Khusus-untuk-Lansia-Apakah-Perlu-Dilakukan.png.webp)
Halodoc, Jakarta – Diet menjadi salah satu cara yang banyak dilakukan untuk menjaga tubuh tetap ideal dan sehat. Tak heran, semua orang ingin memiliki tubuh yang ideal, tak terkecuali lansia. Namun, apakah diet untuk lansia ini diperlukan?
Lansia boleh-boleh saja melakukan diet, terlebih karena diet memang memiliki dampak baik untuk kesehatan. Meski begitu, umumnya lansia menjalani diet saat telah terdiagnosa mengidap masalah kesehatan tertentu. Misalnya, penyakit kardiovaskuler seperti stroke, jantung, dan ginjal yang mengharuskan pengidapnya untuk menjalani diet sehingga berat badan tetap ideal.
Banyak lansia yang melakukan diet untuk membantu menurunkan berat badan dengan tujuan mengurangi risiko serangan penyakit. Namun, program diet yang banyak dilakukan orang sekarang ini terbilang ekstrem jika diterapkan untuk lansia.
Jika tetap melakukan diet ekstrem, lansia akan mengalami penurunan berat badan secara drastis dan mengurangi massa ototnya. Dampaknya, membuat lansia mengalami kekurangan gizi tertentu yang sangat berisiko untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Pilihan Makanan yang Perlu Diperhatikan
Seorang lansia dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan protein yang tinggi seperti ikan, putih telur, dan daging. Sementara itu, cara pengolahan makanan yang disarankan adalah direbus atau dikukus. Pasalnya, cara pengolahan makanan tersebut dapat memecah protein kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana. Selain itu, makanan yang direbus dan dikukus akan membuat sistem pencernaan lansia lebih mudah untuk mencerna makanan.
Sementara itu, asupan karbohidrat untuk lansia sebaiknya sebesar 45 sampai 60 persen dari total energi. Pilih jenis karbohidrat kompleks yang memang baik untuk kesehatan. Hindari mengonsumsi makanan dengan kandungan gula atau pemanis buatan yang tinggi, begitu pula minuman bersoda. Utamakan mengonsumsi makanan yang memiliki indeks glikemik rendah, seperti beras merah atau gandum. Hal ini dilakukan untuk menjaga kadar glukosa tubuh tetap normal.
Selain itu, perhatikan pula konsumsi lemak untuk lansia. Rekomendasinya yaitu sekitar 25 persen dari total kebutuhan energi. Sedangkan konsumsi lemak jenuh tidak lebih dari 10 persen, dan total kolesterol harus kurang dari 200 miligram per hari.
Sebenarnya, lemak juga dibutuhkan oleh lansia untuk memberikan energi jangka panjang, membantu mengaktifkan kerja hormon, menjaga suhu tubuh, melindungi sel tubuh, dan mengangkut vitamin ke seluruh tubuh. Namun, hindari konsumsi makanan dengan kandungan lemak jenuh tinggi, seperti makanan bersantan, susu tinggi lemak, daging babi, dan minyak kelapa. Hindari pula mengonsumsi makanan sumber kolesterol seperti jeroan, telur, mentega, dan otak.
Diet Sekaligus untuk Keperluan Pengobatan
Diet bukan hanya untuk membantu menurunkan berat badan, tetapi juga membantu mencegah penyakit yang dapat menyerang tubuh sekaligus mengobati penyakit yang telah ada. Sebab, seiring bertambahnya usia, tubuh menjadi lebih rentan terhadap serangan penyakit.
Misalnya, ketika seorang lansia dikatakan mengidap diabetes, ia harus mengontrol pola makan dengan mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi serta rendah kalori, gula, dan lemak jenuh. Hal lain yang tak kalah pentingnya, diet berfungsi untuk menyesuaikan pola makan dengan masalah kesehatan yang ada.
Begitu pula ketika seorang lansia mengidap sebuah penyakit, ia harus rutin mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter. Namun, ia juga harus tahu jenis makanan dan minuman apa saja yang diperbolehkan dan dilarang untuk dikonsumsi. Jadi, tubuh tetap mendapatkan asupan gizi yang seimbang.
Selain itu, lansia juga harus melakukan pengecekan kesehatan secara rutin. Jangan abai dengan perubahan pada tubuh sekecil apapun. Segera tanyakan pada dokter sehingga penanganan bisa langsung dilakukan. Tanya jawab dengan dokter secara online sekarang bisa melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa download aplikasi Halodoc di ponselmu sekaran juga.