Didi Kempot Meninggal Karena Silent Killer?
Halodoc, Jakarta – Jika kamu mengira bahwa pandemi virus corona adalah satu-satunya berita buruk, kamu salah besar. Setelah berpulangnya musisi Glenn Fredly beberapa waktu lalu, kini giliran penggemar musik campursari tanah air yang ikut berduka akibat kabar berpulangnya musisi Didi Kempot. Penyanyi asal Solo, Jawa Tengah, dilaporkan tutup usia pada usia 53 tahun di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo pada Selasa pagi (5/5).
Pria dengan nama asli Dionisius Prasetyo ini belakangan popular dan dijuluki sebagai The Godfather of Broken Heart, lantaran lagu-lagu yang ia buat kerap berisikan kisah mereka yang tengah diombang-ambingkan percintaan. Ia belakangan diketahui tengah mempersiapkan konser untuk memperingati 30 tahun kariernya di dunia musik. Didi Kempot juga bermaksud akan beramal dari hasil penjualan tiket konsernya kelak. Sebagian hasil penjualannya ia rencanakan untuk disumbangkan untuk membantu penanggulangan COVID-19 di Indonesia.
Baca juga: Ashraf Sinclair Meninggal Dunia, Ini 6 Jenis Penyakit Jantung
Penyebab Meninggalnya Didi Kempot
Menurut sang kakak, Lilik, adiknya sempat tidak enak badan pada Senin (4/5) malam. Ia mengalami demam dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Kasih Ibu di Solo malam itu. Namun, mendadak Didi Kempot dinyatakan meninggal dunia pada 7.30 WIB. Lilik juga menyebutkan bahwa sang adik tidak pernah mengeluh sakit selama ini. Didi Kempot juga tidak tercatat memiliki riwayat penyakit berat.
Meskipun hingga kini pihak keluarga belum menyebutkan penyebab meninggalnya Didi Kempot, namun pihak Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, menyebutkan kondisi Didi Kempot sudah tak sadarkan diri sejak dibawa ke rumah sakit tersebut.
Kondisi Didi Kempot pada saat dilarikan ke rumah sakit adalah henti jantung (sudden cardiac arrest). Pihak rumah sakit sudah mengupayakan pertolongan semaksimal mungkin, tapi akhirnya Didi Kempot tak tertolong lagi dan meninggal dunia.
Sayangnya, pihak rumah sakit tidak bersedia untuk memberikan penjelasan lebih detail mengenai penyebab kematian musisi yang juga merupakan adik dari pelawak senior Srimulat, Mamiek Podang. Hal ini karena riwayat penyakit pasien merupakan hak keluarga untuk menyampaikan kepada pihak luar, termasuk media.
Baca juga: 3 Jenis Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai
Mengenal Istilah Silent Killer
Henti jantung kerap dianggap sebagai silent killer. Ini karena henti jantung bisa terjadi kapan saja, di mana saja dan pada siapa saja. Jika pada serangan jantung pengidapnya masih ditemukan detak yang normal, tidak begitu dengan henti jantung. Dalam kondisi ini, jantung seseorang bisa benar-benar berhenti berdetak. Alhasil, distribusi darah ke seluruh tubuh pun mengalami gangguan.
Parahnya lagi, kondisi ini bisa terjadi tanpa peringatan. Biasanya dipicu kerusakan kerusakan pada jantung sehingga mengakibatkan detak jantung jadi tak teratur (aritmia). Selanjutnya, jantung tidak sanggup memompa darah ke otak, paru-paru dan organ lain. Beberapa saat kemudian, orang bisa kehilangan kesadaran hingga tak memiliki denyut nadi.
Kondisi henti jantung umumnya ditandai dengan secara tiba-tiba hilang kesadaran, tidak bernapas sama sekali. Pengidapnya juga bisa lemas tiba-tiba dengan pupil mata mengecil, warna kulit menjadi kebiruan dan pucat serta denyut nadi atau detak jantung tak bisa ditemukan.
Jika tidak segera diobati, henti jantung mendadak bisa berujung pada kematian. Dengan perawatan medis yang cepat dan tepat, kelangsungan hidup pengidapnya seharusnya masih bisa tertolong. Pemberian resusitasi jantung paru (CPR), penggunaan defibrillator - atau bahkan hanya memberikan tekanan pada dada - dapat meningkatkan peluang bertahan hidup pengidapnya.
Baca juga: Jangan Salah, Ini Bedanya Henti Jantung dan Serangan Jantung
Henti jantung masih bisa dicegah dengan cara rutin memeriksakan kondisi kesehatan. Pasalnya, sebagian besar penyebab penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi memang tidak memiliki gejala, jadi wajib untuk rutin memeriksakan kesehatan.
Jika kamu masih memiliki pertanyaan mengenai kesehatan, jangan ragu untuk segera mendiskusikannya dengan dokter di Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter lewat chat melalui smartphone, kapan saja dan di mana saja.
Referensi:
Liputan 6. Diakses pada 2020. Didi Kempot Meninggal Dunia, Pagi Ini Dilarikan ke IGD dengan Kondisi Henti Jantung.
Kumparan. Diakses pada 2020. Didi Kempot Meninggal Dunia.
Kompas. Diakses pada 2020. Didi Kempot Meninggal Dunia.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Sudden Cardiac Arrest.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan