Diagnosis untuk Deteksi Leukemia Limfoblastik Akut
Halodoc, Jakarta – Jangan remehkan kondisi mimisan, karena bisa menjadi tanda gangguan pada kesehatan. Ada beberapa penyakit yang menunjukan gejala atau tanda dengan mimisan, salah satunya adalah leukemia limfoblastik akut atau acute lymphoblastic leukemia.
Baca juga: Leukemia Menyerang Sejak Kecil, Bisakah Disembuhkan?
Penyakit leukemia limfoblastik akut adalah gangguan kesehatan yang terjadi karena adanya kesalahan proses produksi sel darah putih pada bagian sumsum tulang belakang. Sel darah putih terbentuk akibat pematangan sel punca. Untuk membentuk limfosit, sel punca membentuk limfoblas terlebih dahulu.
Pada pengidap leukemia limfoblastik akut, proses ini yang mengalami gangguan sehingga menyebabkan limfoblas tidak dapat berubah menjadi limfosit dan membuat jumlah limfoblas memenuhi sumsum tulang belakang hingga bercampur dengan aliran darah.
Ada beberapa gejala yang dialami oleh seseorang yang mengalami leukemia limfoblastik akut, seperti gusi yang mudah berdarah, kulit mudah lebam lebih sering mengalami kondisi mimisan. Pengidap leukemia limfoblastik akut juga lebih sering mengalami kondisi anemia, pucat atau sesak napas. Biasanya, gejala ini dialami karena penurunan jumlah sel darah merah.
Namun selain itu, ada gejala lainnya yang dialami pengidap leukemia limfoblastik akut, seperti rasa nyeri pada bagian sendi dan tulang, muncul benjolan pada bagian leher, ketiak atau selangkangan akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
Tidak hanya itu, biasanya pengidap leukemia limfoblastik akut merasakan kondisi kembung atau begah pada perut. Pada pengidap laki-laki, biasanya ada pembesaran testis yang diakibatkan adanya penyakit leukemia limfoblastik akut.
Diagnosis Penyakit Leukemia Limfoblastik Akut
Tidak hanya memeriksa kondisi pasien dari gejala yang dialami saja, nyatanya penyakit leukemia limfoblastik akut dapat dipastikan dengan melakukan beberapa pemeriksaan atau diagnosis pada kesehatan pasien dengan cara:
1. Tes Darah
Pemeriksaan tes darah diperlukan untuk menunjukan perubahan jumlah sel darah putih serta adanya kelainan pada jumlah sel darah putih.
2. Aspirasi Sumsum Tulang
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel darah dan jaringan sumsum pengidap. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat kondisi sel darah merah dan perubahan jaringan sumsum tulang.
Baca juga: Tangkal Hoax, Kenali 5 Fakta Penyakit Kanker Darah Leukemia
3. Pungsi Lumbal
Pungsi lumbal adalah pemeriksaan yang prosesnya menggunakan sampel cairan pada otak dan saraf tulang belakang. Kondisi ini digunakan untuk melihat penyebaran kondisi leukimia pada bagian otak dan juga saraf tulang.
4. Tes Genetik
Tes genetik dilakukan untuk melihat mutasi gen yang terjadi.
Selain beberapa tes atau pemeriksaan tersebut, pemeriksaan melalui CT Scan, foto rontgen dan USG dapat dilakukan sebagai pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti seseorang mengalami gejala penyakit ini.
Pencegahan Leukemia Limfoblastik Akut
Lakukan pencegahan terhadap penyakit ini dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti menghindari kebiasaan merokok dan rutin melakukan olahraga. Jika kamu bekerja dalam lingkungan yang penuh dengan zat kimia, sebaiknya lindungi diri agar kamu tidak terlalu sering terpapar langsung dengan zat kimia.
Pola hidup sehat membuat daya tahan tubuh kamu lebih terjaga, sehingga terhindar dari leukemia limfoblastik akut. Lakukan penanganan yang tepat sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Pilih dokter di rumah sakit sesuai pilihan kamu lewat aplikasi Halodoc. Segera download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play, ya!
Baca juga: 6 Hal Ini Bisa Terjadi pada Pengidap Kanker Darah