Diagnosis Stunting

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlin SpA   06 Februari 2025

Penting untuk mengetahui langkah-langkah dalam mendiagnosis stunting yang dokter lakukan.

Diagnosis StuntingDiagnosis Stunting

Ada berbagai tahapan untuk menegakkan diagnosis stunting pada anak. Berikut langkah-langkah yang dokter lakukan:

1. Anamnesis (Wawancara dengan Orang Tua)

Sebelum menetapkan diagnosis stunting, dokter akan melakukan sesi tanya jawab dengan orang tua terkait beberapa aspek penting, seperti pola makan anak, riwayat pemberian ASI, kondisi kesehatan ibu selama kehamilan dan pasca melahirkan, serta lingkungan tempat tinggal.

Informasi ini sangat penting untuk dikumpulkan, karena stunting bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pola makan yang kurang tepat, kondisi kesehatan ibu saat mengandung, hingga sanitasi yang buruk di lingkungan tempat tinggal.

2. Pemeriksaan Fisik dan Antropometri

Setelah melakukan anamnesis, dokter akan melanjutkan dengan pemeriksaan fisik guna mengidentifikasi tanda-tanda stunting pada anak.

Pemeriksaan ini meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, serta lingkar lengan anak. Data yang diperoleh kemudian diplot pada kurva pertumbuhan WHO untuk mengevaluasi apakah tinggi badan anak berada di bawah -2 standar deviasi (SD), yang mengindikasikan kemungkinan stunting.

3. Pemeriksaan Penunjang

Untuk memastikan diagnosis stunting, dokter mungkin akan melakukan serangkaian pemeriksaan penunjang, antara lain:

  • Tes darah: Digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan seperti tuberkulosis (TBC), infeksi kronis, atau anemia.
  • Tes urine: Bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan sel darah putih dalam urine, yang bisa menjadi tanda adanya infeksi dalam tubuh.
  • Pemeriksaan feses: Dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan infeksi parasit atau intoleransi laktosa, yang bisa memengaruhi penyerapan nutrisi anak.
  • Ekokardiografi atau USG jantung: Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat kelainan jantung bawaan, yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
  • Foto rontgen dada: Bertujuan untuk mengevaluasi kondisi jantung dan paru-paru, guna mendeteksi kemungkinan adanya gangguan kesehatan.
  • Tes Mantoux: Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendiagnosis tuberkulosis (TBC), yang dapat menjadi salah satu penyebab stunting pada anak.

Dengan mengikuti langkah-langkah diagnosis ini, dokter dapat menentukan apakah seorang anak mengalami stunting, serta mengetahui penyebab yang mendasarinya sehingga dapat diberikan penanganan yang tepat.

Itulah informasi seputar diagnosis stunting yang wajib orang tua ketahui. Apabila ibu ingin mengetahui lebih dalam terkait stunting, segera hubungi dokter spesialis anak di Halodoc. 

Mereka bisa memberikan informasi lengkap serta saran untuk mencegah stunting pada anak lebih komprehensif. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
IDAI. Diakses pada 2025. Petunjuk Teknis Berbasis Bukti: Diagnosis dan Tata Laksana Stunting Secara Komprehensif untuk Dokter Spesialis Anak
World Health Organization. Diakses pada 2025. Stunting in a nutshell.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses pada 2025. Perawakan Pendek pada Anak dan Remaja di Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2025. Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi.
Pakistan Journal of Medical Sciences. Diakses pada 2025. Risk Factors of Stunting in Children Aged 1-5 Years at Wire Primary Health Care, Tuban Regency, East Java yang dipublikasikan di Journal of Maternal and Child Health.
Journal of Maternal and Child Health. Diakses pada 2025. Risk Factors of Stunting in Children Aged 1-5 Years at Wire Primary Health Care, Tuban Regency, East Java.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Diakses pada 2025. Anemia pada Remaja Putri Berisiko Tingkatkan Stunting.
Kemkes.go.id. Diakses pada 2025. Mengenal Apa Itu Stunting; Cegah Stunting, Kemenkes Fokuskan Pada 11 Program Intervensi.
Dinas Kesehatan Pemerintahan Aceh. Diakses pada 2025. Upaya Cegah Stunting, Pemerintah Luncurkan Program PMT Berbahan Pangan Lokal.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. Diakses pada 2025. Berat Badan Lahir Rendah dengan Kejadian Stunting pada Anak.
Springer Nature. Diakses pada 2025. Wasting, underweight and stunting among children with congenital heart disease presenting at Mulago hospital, Uganda.
Perpustakaan UGM. Diakses pada 2025. Faktor Risiko Stunting pada Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Asianotik Usia 9-12 Bulan.