Diagnosis Kanker Kelenjar Air Liur dengan 5 Cara Ini
“Air liur merupakan bagian tubuh yang sangat penting seperti organ tubuh lainnya. Lokasinya berada di mulut, leher, dan tenggorokan. Sementara kelenjarnya memiliki tugas utama untuk menghasilkan air liur. Gunanya, yaitu membantu tubuh melakukan proses pencernaan makanan, menjaga area mulut tetap basah, dan menjaga kesehatan gigi.”
Halodoc, Jakarta - Kelenjar air liur sendiri terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Kelenjar parotis, kelenjar air liur yang paling besar dan berada di bawah telinga kanan serta kiri.
- Kelenjar sublingual, kelenjar air liur yang lokasinya berada di bagian bawah lidah dan dasar mulut.
- Kelenjar submandibular, kelenjar air liur yang berada di bagian bawah tulang rahang.
Penyakit kanker kelenjar air liur bisa muncul karena adanya sel abnormal yang berada pada ketiga kelenjar tadi. Hal ini mengakibatkan sel bertumbuh secara tidak terkendali. Sudah pasti, guna menghindari komplikasi yang tidak diinginkan, masalah kesehatan ini harus segera mendapatkan penanganan.
Baca juga: Diabaikan Kanker Kelenjar Air Liur Sulit Dideteksi
Diagnosis Kanker Kelenjar Air Liur
Guna mendapatkan diagnosis kanker kelenjar air liur yang akurat, dokter biasanya akan melakukan serangkaian pemeriksaan medis, yaitu:
- Pertama, dokter biasanya akan mengajukan beberapa pertanyaan, misalnya gejala yang dialami, ada atau tidaknya faktor risiko, dan riwayat kanker kelenjar air liur pada anggota keluarga lainnya.
- Selanjutnya, dokter akan melakukan beberapa prosedur pemeriksaan fisik, seperti pemeriksaan pada mulut, tenggorokan, dan kulit apabila pengidap mengalami kelumpuhan saraf pada area wajah.
- Menganjurkan untuk melakukan biopsi, prosedur pengambilan sampel jaringan tumor pada salah satu kelenjar air liur yang dicurigai menjadi tempat bertumbuhnya sel kanker. Sampel jaringan ini selanjutnya akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
- Prosedur endoskopi, dilakukan dengan menggunakan alat khusus berbentuk selang kecil. Selang akan dimasukkan melalui mulut dan diarahkan pada organ yang hendak diperiksa.
- Pemindaian, prosedur yang dilakukan guna mengetahui letak sel kanker dan sejauh mana sel kanker sudah menyebar. Pemindaian dilakukan dengan CT scan, MRI, atau rontgen.
Tentunya, kamu perlu berdiskusi langsung dengan dokter sebelum menjalani pemeriksaan tersebut. Gunakan saja aplikasi Halodoc untuk memudahkan kamu bertanya jawab dengan dokter sehingga kekeliruan pun bisa dihindari. Download aplikasi Halodoc langsung melalui Play Store atau App Store, ya!
Baca juga: Kanker Kelenjar Air Liur Terjadi Akibat Tumor Ganas
Waspadai dan Perhatikan Gejala yang Muncul
Beberapa pengidap kanker kelenjar air liur mengaku tidak merasakan adanya gejala. Baru setelah kanker memasuki stadium yang lebih lanjut, gejala pun bermunculan, seperti:
- Muncul benjolan atau terjadi pembengkakan pada area sekitar mulut, pipi, leher, dan rahang.
- Mengalami mati rasa pada sebagian wajah.
- Keluar cairan terus-menerus dari dalam telinga.
- Mengalami kesulitan menelan makanan maupun minuman, bahkan saat hendak membuka mulut.
Perlu diketahui bahwa gejala dari kanker kelenjar air liur mungkin mirip dengan kondisi medis lainnya. Misalnya, pembengkakan pada area kelenjar tidak selalu mengarah pada kondisi kanker kelenjar air liur. Inilah mengapa kamu disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan, jadi dokter tidak salah melakukan diagnosis dan penanganan yang harus diberikan.
Baca juga: Inilah Faktor Risiko Kanker Kelenjar Air Liur
Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Guna mencegah terjadinya kanker kelenjar air liur, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa kamu coba lakukan, di antaranya:
- Menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan rajin menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, selepas makan, dan sebelum tidur.
- Setelah makan, sebaiknya kamu membilas mulut dengan larutan air garam. Campuran tersebut memiliki kandungan antibakteri dan antiperadangan yang baik untuk kesehatan mulut.
- Menjaga kelembapan mulut dengan banyak mengonsumsi air putih dan permen karet bebas gula.
Tak hanya itu, pencegahan juga bisa dilakukan dengan membatasi asupan makanan maupun minuman dengan rasa pedas dan asam. Bukan tanpa alasan, makanan maupun minuman tersebut disinyalir bisa mengiritasi mulut dan memicu terjadinya kanker kelenjar air liur. Lalu, batasi pula asupan kafein dan alkohol.