Diabetes Tak Terkontrol Sebabkan Neuropati Diabetik, Ini Alasannya
Halodoc, Jakarta - Penyakit diabetes bisa menimbulkan beberapa komplikasi, salah satunya adalah penyakit neuropati diabetik. Neuropati diabetik memang penyakit yang tidak bisa disembuhkan, tetapi penanganan yang dilakukan dapat mengatasi gejala yang timbul pada pengidapnya. Diabetes yang tak terkontrol merupakan penyebab dari neuropati diabetik. Begini alasannya.
Baca juga: Waspada Pengidap Diabetes Melitus Juga Kena Neuropati Perifer
Neuropati Diabetik, Kerusakan Saraf karena Diabetes
Neuropati diabetik merupakan jenis kerusakan saraf yang terjadi karena penyakit diabetes. Karena kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu lama mengakibatkan kerusakan pada serabut saraf di seluruh tubuh, seperti tungkai, kaki, peredaran darah, jantung, sistem pencernaan, dan saluran kemih. Penyakit ini merupakan komplikasi serius dari penyakit diabetes.
Ini Gejala yang Muncul pada Pengidap Neuropati Diabetik
Gejala yang pengidap penyakit ini akan berkembang secara bertahap. Biasanya, pengidapnya akan menyadari setelah ada kerusakan saraf yang signifikan. Gejala pada neuropati diabetik akan diklasifikasikan berdasarkan lokasi saraf yang rusak, yaitu:
-
Mononeuropati. Gejala yang pada mononeuropati, yaitu rasa sakit di belakang mata, mata sulit fokus, penglihatan ganda, lumpuh pada salah satu sisi wajah, dan nyeri pada tulang kering, kaki, panggul, punggung bagian bawah, paha depan, dada, atau perut.
-
Neuropati otonom, yaitu kerusakan pada sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh, seperti pencernaan, saluran kemih, genital, dan sistem pembuluh darah. Gejala meliputi kembung, diare, sembelit, muntah, nyeri ulu hati, detak jantung menjadi lebih cepat, tekanan darah rendah, pusing, mual, muntah, pandangan menjadi gelap, kembung, inkontinensia urine, serta kesulitan mengosongkan kandung kemih.
Baca juga: Komplikasi yang Dapat Terjadi karena Gangguan Neuropati
-
Diabetic amyotrophy, yaitu kondisi yang menyerang saraf-saraf yang terletak di pinggul, bokong, paha, atau tungkai. Gejala meliputi sulit bangun dari posisi duduk, perut menjadi bengkak, serta nyeri hebat pada pinggang, paha, atau bokong.
-
Neuropati perifer, yaitu jenis neuropati yang paling banyak dialami. Penyakit ini menyebabkan kerusakan pada sistem saraf perifer, terutama pada tungkai dan kaki. Gejala meliputi kram atau nyeri, refleks berkurang, kebas, otot lemah, kehilangan keseimbangan dan koordinasi, serta kesemutan pada kaki bagian bawah.
Diabetes Tak Terkontrol Sebabkan Neuropati Diabetik
Diabetes yang tidak terkontrol merupakan faktor utama dari neuropati diabetik. Kondisi ini membuat dinding pembuluh darah (kapiler) menjadi lemah, sehingga tidak bisa memberi asupan oksigen dan gizi pada saraf. Pada akhirnya, sel saraf menjadi rusak. Selain itu, faktor genetik, peradangan saraf akibat respon autoimun, serta kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok juga berperan sebagai penyebab dari neuropati diabetik.
Risiko akan semakin tinggi bila seseorang mengalami gangguan pada ginjal, sehingga racun dalam darah meningkat dan dapat menimbulkan kerusakan saraf. Selain itu, risiko akan semakin tinggi jika seseorang mengalami gangguan ginjal, memiliki berat badan berlebih, dan mengalami diabetes dalam kurun waktu yang lama, sehingga kadar gula darah tidak terjaga dengan baik.
Baca juga: Ini Bedanya Neuroma Akustik, Diabetik, dan Radialis
Mengendalikan gula darah untuk mencegah kerusakan saraf sejak dini merupakan cara terbaik dalam mencegah terjadinya neuropati diabetik. Jika kamu punya pertanyaan seputar masalah kesehatan, Halodoc bisa jadi solusinya! Kamu bisa diskusi langsung dengan dokter ahli melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan