Diabetes Meningkatkan Risiko Alami Gastroparesis
Halodoc, Jakarta – Penyakit diabetes dikenal sebagai gangguan kesehatan yang bisa menjadi “gerbang” bagi penyakit lain. Dengan kata lain, pengidap diabetes umumnya memiliki risiko mengalami penyakit lain, salah satunya gastroparesis. Penyakit ini bisa muncul sebagai komplikasi dari diabetes yang selama ini diidap.
Gastroparesis merupakan penyakit yang terjadi karena adanya gangguan pada otot lambung. Gangguan itu kemudian menyebabkan gerakan lambung yang mendorong makanan ke usus menjadi lebih lambat. Meski belum diketahui penyebab pastinya, riwayat penyakit diabetes disebut menjadi salah satu pemicu gastroparesis. Kondisi ini ditandai dengan gejala mual, muntah, dan mudah merasa kenyang.
Baca juga: 4 Jenis Gangguan Lambung
Gastroparesis dan Cara Mencegahnya
Hingga kini belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab gastroparesis. Namun, riwayat penyakit diabetes disebut bisa meningkatkan risikonya. Kondisi ini juga diduga muncul karena ada kerusakan saraf yang mengatur gerakan otot lambung. Saraf tersebut bernama saraf vagus. Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan saraf ini rusak, salah satunya komplikasi diabetes.
Saraf vagus berfungsi mengatur semua proses pada saluran pencernaan manusia, termasuk mengirim sinyal pada otot lambung untuk berkontraksi mendorong makanan ke dalam usus kecil. Risiko penyakit ini meningkat karena penyakit diabetes tipe 1 atau 2 yang tidak terkontrol, komplikasi operasi pada lambung, hingga infeksi dan radang lambung.
Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh penyakit lain serta efek samping dari obat-obatan tertentu. Maka dari itu, mencegah gastroparesis bisa dilakukan dengan mengatasi penyakit atau kondisi yang bisa meningkatkan risikonya terlebih dahulu. Pada pengidap diabetes, disarankan untuk menjalani pola makan dan pengobatan sesuai anjuran dokter, agar kadar gula darah selalu terkontrol.
Baca juga: Waspadai Gejala Diabetes yang Menyerang Tubuh
Gejala Gastroparesis yang Harus Diwaspadai
Ada beberapa gejala yang bisa muncul sebagai tanda penyakit ini. Umumnya, gejala gastroparesis muncul akibat lambatnya lambung dalam mengosongkan makanan. Kondisi ini bisa memicu gejala berupa cepat merasa kenyang saat makan, jarang merasa lapar atau masih merasa kenyang meski perut sudah lama tidak diisi, perut kembung serta terasa begah.
Selain itu, kondisi ini juga bisa ditandai dengan mual dan muntah, nyeri ulu hati, sensasi panas di area dada, nyeri perut, penurunan nafsu makan, serta berat badan berkurang. Kondisi ini sebaiknya tidak dianggap sepele dan harus segera mendapat perawatan medis.
Kabar buruknya, penyakit ini sering tidak disadari. Sebab, gastroparesis bisa muncul tanpa ditandai dengan gejala yang mencolok. Segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit jika mengalami gejala seperti:
- Nyeri atau kram yang parah pada perut dan area sekitarnya.
- Muntah darah atau mengeluarkan muntahan berwarna gelap.
- Muntah-muntah dalam jangka waktu panjang, yaitu lebih dari satu jam.
- Nyeri perut yang tidak kunjung reda.
- Tubuh lemas dan terasa seperti akan pingsan.
- Demam dan sesak napas.
Jika gastroparesis terjadi akibat diabetes, pengidapnya harus mewaspadai kadar gula darah. Sebab, kondisi ini dapat menyebabkan kadar gula darah terlalu tinggi atau terlalu rendah. Lakukan pemeriksaan rutin ke rumah sakit untuk menghindari kondisi menjadi lebih buruk.
Baca juga: Gaya Hidup yang Perlu Dijalani Pengidap Diabetes Melitus
Jika ragu, kamu bisa mencoba berbicara pada dokter di aplikasi Halodoc. Sampaikan keluhan yang dialami melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Referensi
NIH. Diakses pada 2020. Gastroparesis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Gastroparesis.
Healthline. Diakses pada 2020. Gastroparesis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan