Detak Jantung Tak Normal, Apa Penyebabnya?
Halodoc, Jakarta – Detak jantung tidak normal terjadi ketika jantung kamu berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Kondisi ini disebut juga aritmia.
Aritmia mungkin terasa seperti jantung deg-degan atau berdebar kencang, dan biasanya tidak berbahaya. Meski begitu, aritmia kadang-kadang juga bisa menimbulkan gejala yang tidak nyaman, bahkan bisa membahayakan jiwa. Oleh karena itu, kamu perlu mewaspadai kondisi tersebut, salah satu caranya dengan mengenali apa yang menjadi penyebabnya. Berikut ulasannya.
Baca juga: Cara Mengetahui Denyut Nadi Normal
Apa Penyebab Aritmia?
Aritmia bisa terjadi ketika impuls listrik yang mengoordinasikan detak jantung kamu tidak berfungsi dengan baik. Irama jantung manusia biasanya dikendalikan oleh alat pacu jantung alami (nodus sinus) yang terletak di atrium kanan. Nodus sinus menghasilkan impuls listrik yang biasanya memulai setiap detak jantung. Impuls ini menyebabkan otot atrium berkontraksi dan memompa darah ke ventrikel.
Impuls listrik kemudian tiba di sekelompok sel yang disebut atrioventricular node (AV). Node AV memperlambat sinyal listrik sebelum mengirimkannya ke ventrikel. Hal ini memungkinkan ventrikel terisi dengan darah. Ketika impuls listrik mencapai otot-otot ventrikel, mereka berkontraksi yang menyebabkan otot-otot tersebut memompa darah ke paru-paru atau ke seluruh tubuh. Normalnya, detak jantung istirahat orang dewasa berkisar antara 60-100 detak per menit.
Baca juga: Tanda Detak Jantung Tak Normal Saat Berolahraga
Nah, gangguan apa pun yang memengaruhi impuls listrik tersebut bisa merangsang kontraksi pada jantung, sehingga menyebabkan detak jantung tidak normal atau aritmia.
Ada beberapa hal yang bisa memicu atau menyebabkan aritmia, antara lain:
- Serangan jantung.
- Jaringan parut pada jaringan jantung akibat serangan jantung sebelumnya.
- Perubahan pada struktur jantung kamu, seperti dari kardiomiopati.
- Penyumbatan pada arteri di jantung (penyakit arteri koroner).
- Tekanan darah tinggi.
- Gangguan kelenjar tiroid, seperti kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) atau kelenjar tiroid kurang aktif (hipotiroidisme).
- Diabetes.
- Sleep apnea.
- Infeksi COVID-19.
Selain itu, beberapa hal berikut juga bisa menjadi penyebab aritmia:
- Merokok.
- Minum terlalu banyak alkohol atau kafein.
- Penyalahgunaan narkoba.
- Stres atau kecemasan.
- Obat dan suplemen tertentu, seperti obat flu dan alergi yang dijual bebas, serta suplemen nutrisi.
- Elektrolit dalam darah yang tidak seimbang.
Baca juga: Inilah Jenis-Jenis Aritmia yang Perlu Diketahui
Faktor Risiko Detak Jantung Tidak Normal
Selain mengetahui penyebab aritmia, penting untuk mengetahui kondisi apa saja yang bisa meningkatkan risiko kamu untuk mengalami detak jantung tidak normal agar kamu bisa mewaspadainya. Berikut faktor risiko aritmia:
- Berkaitan dengan Gangguan Jantung
Apabila kamu mengidap penyakit arteri koroner atau masalah jantung lainnya, maka dapat mengalami detak jantung tidak normal. Kondisi ini juga bisa terjadi bagi mereka yang pernah menjalani operasi jantung sebelumnya.
Arteri jantung yang menyempit, serangan jantung, katup jantung abnormal, operasi jantung sebelumnya, gagal jantung, kardiomiopati, dan kerusakan jantung lainnya adalah faktor risiko untuk hampir semua jenis aritmia.
- Penyakit Jantung Bawaan
Bila kamu memiliki penyakit jantung bawaan, kamu berisiko tinggi mengalami detak jantung tidak normal.
- Kondisi Medis
Tekanan darah tinggi, diabetes, gula darah rendah, obesitas, sleep apnea dan gangguan autoimun adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan masalah irama jantung.
- Gaya Hidup
Memiliki gaya hidup tidak sehat, seperti sering mengonsumsi kafein secara berlebihan atau kebiasaan merokok bisa menyebabkan jantung kamu berdetak lebih cepat dan bisa menyebabkan timbulnya aritmia yang lebih serius.
Penggunaan obat-obatan terlarang, seperti amfetamin dan kokain, juga bisa memengaruhi jantung dan menyebabkan berbagai jenis aritmia atau kematian mendadak karena fibrilasi ventrikel.
Gaya hidup tidak sehat lainnya yang juga bisa meningkatkan risiko terjadinya detak jantung tidak normal yaitu minum alkohol secara berlebihan karena kandungan tersebut bisa memengaruhi impuls listrik di jantung.
- Faktor Genetik
Risiko kamu mengalami detak jantung tidak normal lebih tinggi bila ada kerabat dekat yang juga mengidap kondisi kesehatan tersebut. Beberapa jenis penyakit jantung juga bisa diturunkan dalam keluarga.
- Konsumsi Obat dan Suplemen
Obat batuk dan pilek tertentu yang dijual bebas dan obat resep tertentu bisa menyebabkan perkembangan aritmia.
Nah, itulah beberapa kemungkinan penyebab di balik detak jantung tidak normal. Dengan mengenali penyebab aritmia dan faktor risikonya, kamu bisa menentukan langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk mencegah kondisi tersebut terjadi. Misalnya, seperti mengobati kondisi medis yang bisa menyebabkan detak jantung tidak normal, atau menghindari faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kondisi kesehatan tersebut.
Bila kamu mengalami detak jantung tidak normal, jangan ragu untuk membicarakannya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Download aplikasinya sekarang juga untuk minta saran kesehatan pada dokter terpercaya.