Depresi Ternyata Bisa Sebabkan Gangguan Pencernaan
Halodoc, Jakarta – Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Journal of Clinical Psychiatry dan Acta Psychiatrica Scandinavica disebutkan kalau masalah pencernaan memiliki hubungan dengan depresi, kecemasan, dan PTSD.
Apa yang kamu makan dapat memengaruhi suasana hati. Mengurangi konsumsi alkohol, gula, dan makanan olahan secara umum dapat membantu mengatasi depresi. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa probiotik memiliki efek positif pada depresi dalam beberapa kasus.
Gangguan Pencernaan dan Depresi
Depresi bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Keluhan perut yang paling sering terkait dengan kecemasan dan depresi adalah sindrom iritasi usus besar (IBS). Penjelasannya adalah tubuh dapat secara langsung memengaruhi pikiran. Bukti tersebut mengarahkan para peneliti untuk mencatat bahwa kondisi perut seseorang dapat secara langsung memengaruhi cara mereka berpikir dan berperilaku.
Baca juga: 5 Penyebab Depresi yang Sering Diabaikan
Susunan bakteri di usus dapat memengaruhi kesehatan emosional. Saluran pencernaan ternyata sangat sensitif terhadap gejolak emosi. Inilah mengapa saat saat merasa kesal reaksi tubuh pertama adalah mual secara fisik, kehilangan nafsu makan, atau lari mencari makanan yang menenangkan.
Ini membuktikan kalau otak dan sistem pencernaan sangat erat kaitannya, sehingga masalah perut bisa menjadi penyebab atau akibat dari kecemasan, stres, atau depresi. Saat kamu mengalami depresi, kamu mungkin mengalami gejala pencernaan, seperti:
1. Gangguan lambung.
2. Tidak nafsu makan.
3. Kram.
Jika gangguan pencernaan yang kamu alami diakibatkan oleh kondisi depresi, penanganannya adalah dengan menangani depresi. Penanganan bisa dilakukan dengan terapi bicara, pelatihan relaksasi, dan kerja kesadaran seperti meditasi, serta meningkatkan kesehatan emosional.
Informasi selengkapnya mengenai gangguan pencernaan yang disebabkan oleh depresi bisa ditanyakan langsung pada dokter di Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Selain Gangguan Pencernaan, Ini Tanda Lain Depresi
Gejala fisik dapat menandakan kapan periode depresi dimulai dan menjadi petunjuk apakah kamu mengalami depresi atau tidak. Gangguan pencernaan bukan satu-satunya tanda kalau kamu sedang mengalami depresi.
Kelelahan adalah gejala umum depresi. Kadang-kadang kita semua mengalami tingkat energi yang rendah dan berharap untuk tetap di tempat tidur dan ketimbang melakukan aktivitas lain. Meskipun kita sering percaya bahwa kelelahan berasal dari stres, depresi juga dapat menyebabkan kelelahan.
Baca juga: Waspadai Depresi yang Dipicu Gangguan Metabolik
Namun, tidak seperti kelelahan sehari-hari, kelelahan terkait depresi juga dapat menyebabkan masalah konsentrasi, perasaan mudah tersinggung, dan apatis. Namun, karena banyak penyakit fisik, seperti infeksi dan virus, juga dapat menyebabkan kelelahan, sulit untuk membedakan apakah kelelahan terkait dengan depresi atau tidak.
Satu cara untuk mengujinya adalah jika kamu kehilangan ketertarikan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, bisa jadi kamu mengalami depresi. Masalah emosional dapat menyebabkan sakit dan nyeri kronis pada punggung termasuk juga respons peradangan tubuh. Diperkirakan peradangan di tubuh memiliki hubungan dengan sirkuit saraf di otak.
Baca juga: Hati-Hati, Stres Bisa Sebabkan Gangguan Insomnia
Hampir setiap orang mengalami sakit kepala sesekali. Situasi kerja yang penuh tekanan, seperti konflik dengan rekan kerja, bahkan bisa memicu sakit kepala tersebut. Jika kamu mengalami peralihan sakit kepala setiap hari, itu bisa menjadi tanda depresi.
Tidak seperti sakit kepala migrain yang menyiksa, sakit kepala terkait depresi tidak serta merta mengganggu fungsi seseorang. National Headache Foundation menyebutkan bahwa sakit kepala akibat depresi akan memberikan sensasi berdenyut ringan, terutama di sekitar alis.
Referensi:
Everyday Health. Diakses pada 2020. It's All in Your Gut: When Depression is a Symptom of Digestive Disease.
Mental Health.Net. Diakses pada 2020. Can Gastric Disorders Contribute to Anxiety and Depression?
Healthline. Diakses pada 2020. 7 Physical Symptoms That Prove Depression Is Not Just ‘In Your Head’.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan