Dehidrasi Bisa Sebabkan Vertigo, Ini Penjelasannya
Halodoc, Jakarta - Air sangat penting untuk menunjang kehidupan dan kesehatan. Fakta menunjukkan bahwa sekitar 60 persen dari berat badan adalah air. Jadi, sudah menjadi tugas utama kamu untuk mencukupi kebutuhan cairan harian, karena jika tidak, kamu akan rentan dan berisiko tinggi mengalami dehidrasi.
Dehidrasi sendiri terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak air dibandingkan dengan asupan yang masuk. Apabila kondisi ini terjadi, tubuh tidak memiliki cukup pasokan air untuk secara efektif melakukan tugas penting, seperti pernapasan, pencernaan, dan lainnya. Ternyata, dehidrasi tidak hanya terjadi karena kamu kurang minum. Gangguan kesehatan ini juga bisa terjadi karena:
- Sedang demam, diare, atau muntah.
- Keluar banyak keringat karena peningkatan aktivitas, seperti olahraga. Bisa juga karena beraktivitas pada cuaca yang panas dan lembap.
- Buang air kecil berlebih, yang bisa terjadi karena kondisi medis, seperti diabetes atau sedang mengonsumsi obat tertentu.
Baca juga: Cara Mudah untuk Mencegah Tubuh Alami Dehidrasi
Kamu perlu tahu bahwa dehidrasi memiliki beberapa tanda dan gejala. Salah satunya adalah sakit kepala yang diikuti seperti berputar, atau dalam istilah medisnya dikenal sebagai penyakit vertigo. Lalu, apa sebenarnya hubungan antara dehidrasi dan vertigo?
Dehidrasi dan Vertigo
Dehidrasi bisa membuat kamu mengalami sakit kepala. Ketika ini terjadi, kamu mungkin juga akan merasakan lemas dan keadaan seperti sedang berputar, padahal kamu sedang tidak bergerak. Kondisi yang dikenal dengan vertigo ini bisa membuat kamu merasa mual, harus duduk, atau berbaring. Meski begitu, ada kondisi lain selain dari dehidrasi yang bisa sebabkan vertigo, yaitu migrain dan masalah telinga bagian dalam.
Lalu, bagaimana dehidrasi bisa sebabkan vertigo? Ketika kamu mengalami dehidrasi, tubuh tidak memiliki cukup cairan untuk berfungsi secara efektif. Kondisi ini bisa berdampak pada banyak bagian tubuh, termasuk sirkulasi. Pasalnya, orang yang mengalami dehidrasi sering kali mengalami penurunan tekanan atau volume darah.
Baca juga: Apakah yang Terjadi saat Tubuh Mengalami Dehidrasi?
Ketika ini terjadi, darah mungkin tidak mencapai bagian otak sebagaimana seharusnya. Inilah yang membuat kamu merasa sakit kepala atau vertigo. Biasanya, pusing yang disebabkan karena tekanan darah rendah bukanlah vertigo. Namun, tekanan darah rendah karena dehidrasi biasanya akan membuat sakit kepala, bahkan pingsan jika tidak segera mendapatkan penanganan.
Mengenali Gejala Dehidrasi
Jadi, kamu harus mewaspadai beberapa gejala dehidrasi yang sering terjadi, seperti:
- Haus. Ini tanda bahwa tubuh membutuhkan lebih banyak cairan.
- Buang air kecil sedikit dan frekuensinya berkurang. Kondisi ini terjadi karena tubuh mengirimkan sinyal pada ginjal untuk menahan cairan.
- Urine berwarna gelap. Jika tubuh terhidrasi dengan baik, urine akan berwarna jernih.
- Mulut, bibir, dan kulit kering. Jika tidak segera ditangani, bibir dan kulit akan mengelupas dan pecah serta perih.
- Kelelahan. Dehidrasi membuat tubuh harus kerja keras untuk bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Ini akan membuat kamu merasa cepat lelah.
Baca juga: Langkah-Langkah Meredakan Gejala Vertigo di Rumah
Jika kamu mengalami sakit kepala karena dehidrasi, segera lakukan langkah penanganan pertamanya berikut ini.
- Minum. Cobalah untuk mengganti cairan yang hilang sesegera mungkin. Air mineral, minuman rehidrasi oral bisa membantu mengembalikan elektrolit yang hilang.
- Duduk. Segera cari tempat duduk hingga rasa pusing menghilang. Jangan lupa, bangunlah perlahan agar sakit kepala tidak kembali menyerang.
- Bergeraklah perlahan. Ingat selalu bahwa vertigo sangat mungkin membuat kamu terjatuh karena hilangnya keseimbangan.
- Hindari aktivitas yang membahayakan, seperti mengemudi, memanjat, atau mengoperasikan mesin.
Segera tanyakan pada dokter apabila gejala yang kamu rasakan semakin memburuk. Gunakan aplikasi Halodoc supaya kamu lebih mudah tanya jawab dengan dokter. Tidak hanya itu, kamu pun bisa buat janji untuk berobat ke rumah sakit terdekat menggunakan aplikasi Halodoc.