Datang Diam-Diam, 4 Kanker ini Sulit Dideteksi
Halodoc, Jakarta – Beberapa jenis kanker dapat dideteksi sebelum muncul gejala apa pun. Semakin dini kanker terdeteksi, maka semakin besar kemungkinannya untuk sembuh. Karena itu, pemerintah gencar melakukan kampanye untuk deteksi dini kanker, salah satunya melalui gerakan SADARI atau pemeriksaan payudara sendiri. Gerakan ini sengaja dibuat untuk meningkatkan kesadaran orang terhadap deteksi kanker payudara.
Namun, sayangnya tidak semua jenis kanker dapat dideteksi pada stadium awal. Beberapa jenis kanker pun ada yang baru terdeteksi setelah munculnya gejala tertentu. Lantas, apa saja jenis kanker yang sulit dideteksi? Simak di sini, yuk!
1. Kanker Pankreas
Kanker pankreas dianggap sebagai penyakit “diam” karena gejalanya yang tidak terlihat, namun tiba-tiba menyebar dengan cepat. Kanker ini terjadi ketika sel-sel di pankreas mengembangkan mutasi pada DNA, menyebabkan sel tumbuh tak terkendali dan terus hidup setelah sel normal mati. Pada tahap awal, kanker ini tidak menimbulkan gejala sehingga diagnosis menjadi sulit dilakukan. Namun pada tahap lanjut, kanker ini menimbulkan gejala seperti demam, menggigil, mual, muntah, berat badan turun, hilangnya selera makan, dan gangguan pencernaan. Jika gejala ini muncul, biasanya kanker sudah menyebar ke bagian hati, sehingga menyebabkan kulit dan mata kekuningan.
2. Kanker Prostat
Kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar dalam sistem reproduksi laki-laki. Kanker ini terjadi ketika sel prostat mengalami mutasi dan berkembang di luar kendali. Biasanya, gejala kanker prostat baru akan muncul pada stadium lanjut, seperti sulit buang air kecil, darah di urin dan cairan semen, pembengkakan kaki, tulang terasa sakit, dan rasa tidak nyaman di panggul. Diagnosis kanker prostat dapat dilakukan dengan pemeriksaan rektum, darah, dan jaringan dari kelenjar prostat.
3. Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru termasuk dalam salah satu jenis kanker yang sulit dideteksi, karena paru-paru tidak memiliki saraf yang dapat menyebabkan penderitanya merasakan sakit. Umumnya, penderita kanker paru baru akan merasakan sakit setelah kanker menyebar ke lapisan pleura, lapisan tipis yang menutupi paru-paru. Gejala yang timbul biasanya berupa batuk yang tidak segera sembuh, sesak napas, dada sakit, turun berat badan tanpa sebab, sakit pada tulang, dan sakit kepala. Untuk diagnosis kanker paru perlu dilakukan pemeriksaan X-ray, tes sel-sel melalui dahak, atau mengambil sampel jaringan.
4. Kanker Usus Besar
Kanker ini menyerang usus besar atau bagian terakhir pada sistem pencernaan. Kanker ini sulit dideteksi karena gejalanya kurang spesifik, seperti kram perut, darah pada feses, sering sembelit atau diare yang seringkali dianggap sebagai gangguan pencernaan biasa. Untuk diagnosis kanker ini, diperlukan pemeriksaan tes darah dari tinja. Namun, darah pada tinja juga bisa disebabkan oleh faktor lain, sehingga perlu ada tes lanjutan untuk membantu diagnosis.
Nah, jika kamu merasa memiliki gejala seperti yang disebutkan, kamu bisa bicara ke dokter di aplikasi Halodoc melalui Chat, Video Call, atau Voice Call. Melalui fitur Pharmacy Delivery Halodoc, kamu juga bisa menebus obat yang diresepkan oleh dokter, lho. Kamu hanya tinggal order lewat aplikasi Halodoc, dan pesanan kamu akan diantar dalam satu jam. Atau, kalau kamu ingin cek kadar kolesterol, kadar gula dalam darah, dan lain-lain, kamu bisa cek melalui aplikasi Halodoc. Caranya mudah! Kamu tinggal pilih Lab Service yang terdapat pada aplikasi Halodoc, kemudian tentukan tanggal dan tempat pemeriksaan, lalu petugas lab akan datang menemui kamu pada waktu yang sudah ditentukan. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.