Jika asupan protein tidak memenuhi kebutuhan tubuh, kamu berisiko mengalami kekurangan nutrisi ini. Gejala kekurangan protein dapat mencakup:

1. Edema: Kekurangan protein dapat menyebabkan edema, yaitu penumpukan cairan yang sering terjadi di kaki, kaki, dan pergelangan kaki.
2. Gangguan pada Rambut, Kuku, dan Kulit: Rambut bisa menjadi lebih mudah rontok, kulit menjadi kering, dan kuku menjadi rapuh.
3. Kehilangan Massa Otot: Asupan protein yang tidak cukup bisa menyebabkan penurunan massa otot.
4. Gangguan pada Tulang: Protein yang cukup penting untuk menjaga kekuatan tulang. Kekurangan protein dapat meningkatkan risiko gangguan pada tulang, termasuk kerapuhan tulang.
5. Gangguan Tumbuh Kembang pada Anak: Pada anak-anak, kekurangan protein dapat mengganggu pertumbuhan dan pengembangan, termasuk risiko stunting.
6. Kekurangan Energi: Protein adalah sumber energi penting. Jika asupan tidak memadai, kamu bisa merasa lemah, lemas, dan tidak mampu melakukan aktivitas harian.
7. Cepat Merasa Lapar: Jika kamu mengonsumsi makanan tanpa cukup protein, kamu mungkin akan cepat merasa lapar karena rasa kenyang tidak bertahan lama.

Itulah informasi selengkapnya mengenai protein. Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter gizi di Halodoc terkait kebutuhan protein tubuh. Mereka bisa memberikan informasi lengkap serta saran pola makan yang tepat. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Medical News Today. Diakses pada 2025. How Much Protein Does a Person Need?

Healthline. Diakses pada 2025. 8 Signs and Symptoms of Protein Deficiency.

Harvard T.H. Chan. Diakses pada 2025. Protein.

Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Edema.

MedlinePlus. Diakses pada 2025. What are proteins and what do they do?

Better Health Channel. Diakses pada 2025. Immune system explained.

Eating Well. Diakses pada 2025. 6 Signs You Could Be Eating Too Much Protein.

Healthline. Diakses pada 2025. Are There Risks Associated with Eating Too Much Protein?