COVID-19 Diprediksi Menjadi Endemi, Apa Sebabnya?
“Meski pandemi COVID-19 masih terjadi di Indonesia dan dunia, tapi masyarakat harus bersiap karena ada kemungkinan COVID-19 akan bergeser jadi endemi. Jika dilihat dari definisinya, perbedaan pandemi dan endemi bukanlah pada tingkat keparahan penyakit, tapi sejauh mana penyebarannya.”
Halodoc, Jakarta – Pandemi COVID-19 masih terjadi di Indonesia, begitu juga di dunia. Situasi pandemi menimbulkan tekanan yang kian terasa nyata mulai dari sektor kesehatan hingga perekonomian. Baru-baru ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, masyarakat dunia harus mempersiapkan diri karena pandemi COVID-19 kemungkinan akan menjadi endemi di kemudian hari.
Jika dilihat apa yang sudah dilakukan negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, semua sudah diupayakan. Mulai dari vaksinasi, hingga tidak hentinya menghimbau masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan. Upaya ini bertujuan untuk mencegah dan menghambat penularan infeksi COVID-19 di tengah-tengah masyarakat.
Lantas, apakah apakah upaya tersebut sudah cukup agar pandemi COVID-19 menjadi endemi?
Baca juga: Ini Alasan Tingkat Kematian Akibat Corona Berbeda Tiap Wilayah
Pandemi dan Endemi, Apa Bedanya?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan pandemi ketika pertumbuhan penyakit eksponensial (pertumbuhan secara kuantitas). Hal ini berarti tingkat pertumbuhan meningkat tajam, dan setiap kasus tumbuh lebih dari hari sebelumnya.
Pandemi juga bisa menyebar ke wilayah yang luas, mempengaruhi beberapa negara dan populasi.
Sementara itu, endemi adalah wabah penyakit yang secara konsisten ada tetapi terbatas pada wilayah tertentu. Hal ini membuat penyebaran penyakit dan tingkatnya dapat diprediksi. Sebagai contoh, malaria dianggap endemi di negara dan wilayah tertentu.
Jika dilihat dari definisinya, perbedaan pandemi dan endemi bukanlah pada tingkat keparahan penyakit, tapi sejauh mana penyebarannya. Melihat kasus COVID-19 yang dinyatakan sebagai pandemi, karena penyebaran virus corona melintasi batas-batas internasional. Jangkaun geografis yang luas ini yang membuat pandemi mengganggu sosial berskala besar, kerugian ekonomi, dan kesulitan umum lainnya.
Baca juga: Ini Yang Mungkin Terjadi Jika Physical Distancing Diakhiri Terlalu Cepat
Bagaimana COVID-19 Bisa Bergeser Menjadi Endemi?
Dengan adanya vaksinasi, herd immunity, dan kekebalan dari infeksi alami akan membuat COVID-19 kurang menular, sehingga berkurangnya tingkat rawat inap dan kematian. Contoh virus yang sudah menjadi endemi dengan peningkatan musiman yaitu Spanish flu dan flu babi.
Dilansir dari Harvard T.H. Scan School of Public Health, pergeseran dari pandemi ke endemi sulit ditentukan. Pergeseran pandemi ke status endemi tergantung pada kekuatan dan durasi perlindungan kekebalan dari vaksinasi dan infeksi alami, pola kontak, dan penularan.
“Karena virus menyebar di tempat yang memiliki cukup banyak populasi yang rentan, dan kontak yang cukup dekat di antara mereka untuk mempertahankan penyebaran, sulit untuk mengantisipasi seperti apa garis waktu perkiraan pergeseran COVID-19 ke endemisitas.” jelas Yonatan Grad, Melvin J, dan Geraldine L. Glimcher, selaku Associate Professor Imunologi dan Penyakit Menular dari Harvard T.H. Scan School of Public Health.
Mereka juga menambahkan bahwa hal tersebut juga tergantung pada faktor seperti
kekuatan dan durasi perlindungan imunitas dari vaksinasi dan infeksi alami, pola kontak individu satu sama lain yang memungkinkan penyebaran, dan penularan virus.
Yonatan dan rekannya juga menjelaskan, pola pergeseran pandemi menjadi endemi kemungkinan akan sangat berbeda dari pandemi yang pernah terjadi. Hal ini karena respon yang beragam terhadap COVID-19 di seluruh dunia. Melihat, beberapa tempat atau negara menerapkan kebijakan “nol-COVID”, sementara yang lain dengan tanggapan terbatas, dan ketersedian vaksin yang sangat bervariasi.
Baca juga: Meski Sudah Sembuh, Virus Corona Kemungkinan dapat Aktif Kembali
Di negara kita, hingga kini berbagai upaya sudah dilakukan untuk meredam penularan virus corona di tengah-tengah masyarakat. Mulai dari vaksinasi, disiplin menerapkan protokol kesehatan, hingga pembatasan sosial. Upaya tersebut diharapkan mampu menghambat dan mencegah penularan COVID-19.
Meski begitu, partisipasi seluruh masyarakat Indonesia masih sangat diperlukan, supaya dampak dari proyeksi endemi COVID-19 juga bisa diminimalkan, atau bahkan tidak terjadi.
Itulah yang perlu dipahami mengenai pergeseran pandemi COVID-19 menjadi endemi. Agar ini bisa terwujud, kamu perlu berpartisipasi dengan mendapatkan vaksin COVID-19. Jika masih ragu terkait kondisi kesehatan, coba tanyakan dulu pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!