Ciri-Ciri Cacar Air yang Segera Membutuhkan Penanganan

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   31 Oktober 2024

Ruam yang menjalar ke bagian mata atau yang menyebabkan infeksi perlu segera ditangani.

Ciri-Ciri Cacar Air yang Segera Membutuhkan PenangananCiri-Ciri Cacar Air yang Segera Membutuhkan Penanganan

DAFTAR ISI

  1. Tanda Cacar Air yang Membutuhkan Penanganan Medis
  2. Penanganan Cacar Air
  3. Rekomendasi Dokter di Halodoc yang Bisa Bantu Pengobatan Cacar Air

Cacar air menjadi penyakit menular yang terjadi akibat infeksi virus Varicella zoster. Virus ini dapat menyerang siapa saja, tetapi cukup sering terjadi pada anak-anak. Cacar air dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman pada pengidapnya sehingga memerlukan penanganan yang tepat.

Jika gejala yang dialami cukup ringan, penyakit ini bisa diatasi secara mandiri di rumah. Namun, jika gejalanya berat, tentunya kondisi ini membutuhkan penanganan yang lebih serius. Yuk, simak ulasan mengenai ciri-ciri cacar air yang memerlukan pengobatan secara medis.

Tanda Cacar Air yang Membutuhkan Penanganan Medis

Penularan cacar air bisa terjadi melalui kontak langsung dengan pengidap, menyentuh cairan pada ruam, hingga menghirup udara yang terkontaminasi saat pengidapnya batuk atau bersin.

Virus cacar air memiliki masa inkubasi di dalam tubuh. Biasanya, gejala akan muncul 10-21 hari setelah paparan virus ke dalam tubuh.

Gejala pertama yang akan muncul adalah ruam lepuh yang terasa gatal dan berlangsung selama 5-10 hari.

Ruam juga disertai dengan gejala lainnya, seperti demam, penurunan nafsu makan, sakit kepala, kelelahan, dan kondisi tubuh yang tidak nyaman.

Ruam tidak akan muncul bersamaan pada tubuh, melainkan secara perlahan. Setelah muncul, ruam akan melalui beberapa fase, seperti:

  • Tahap 1. Ruam muncul sebagai benjolan merah atau merah muda di beberapa bagian tubuh yang dapat pecah dalam waktu beberapa hari.
  • Tahap 2. Benjolan berisi cairan dan semakin membesar. Tahap ini benjolan bisa pecah dan mengeluarkan cairannya.
  • Tahap 3. Benjolan yang pecah kemudian mengering. Kondisi ini membuat ruam menjadi kerak, koreng, dan mengalami pemulihan.

Segera lakukan isolasi mandiri ketika kamu mengalami gejala cacar air. Hal ini bisa mencegah penularan dan penyebaran penyakit pada orang lain.

Jika kamu Terinfeksi Virus Varicella yang Menyebabkan Cacar Air, Hubungi Dokter Ini Untuk Bantu Pengobatannya.

Penanganan cacar air yang ringan biasanya diatasi secara mandiri di rumah. Namun, segera kunjungi rumah sakit terdekat jika kamu mengalami ciri-ciri cacar air yang sudah cukup parah.

Gejala yang perlu kamu waspadai, yaitu:

  • Ruam menjalar ke salah satu atau kedua mata.
  • Mengalami infeksi dengan tanda-tanda seperti bengkak, kemerahan, hingga nyeri.
  • Ruam dengan demam yang sangat tinggi, pusing, detak jantung yang cepat, tremor, batuk kronis, hingga leher kaku.
  • Anak-anak di bawah usia enam bulan, gangguan imun tubuh, dan menjalani kehamilan perlu mendapatkan penanganan medis.

Agar proses penyembuhannya semakin maksimal kamu juga bisa konsumsi obat-obatan untuk atasi cacar air. Yuk temukan rekomendasinya di sini: “Ini Pilihan Obat Cacar Air yang Bisa Dibeli di Apotek”. 

Homelab Halodoc

Penanganan Cacar Air

Tidak ada pengobatan khusus yang bisa mengatasi cacar air. Penyakit ini bisa membaik dengan sendirinya melalui perawatan di rumah. Tapi,  kamu juga bisa ikuti beberapa tips berikut: 

  1. Pastikan kamu memperbanyak asupan cairan untuk menghindari dehidrasi.
  2. Jangan lupa untuk mengonsumsi berbagai makanan sehat yang bernutrisi agar sistem imun tubuh kembali optimal. Dengan begitu, infeksi virus dalam tubuh bisa teratasi dengan baik.
  3. Untuk mengatasi rasa gatal akibat ruam, dokter akan memberikan obat krim atau pelembap antigatal yang bisa digunakan langsung pada bagian yang ruam. Namun, bagi kelompok yang berisiko tinggi mengalami komplikasi, dokter akan meresepkan obat antivirus untuk meredakan gejala dan menurunkan risiko komplikasi.
  4. Kamu juga bisa mendapatkan vaksin cacar air sebagai langkah pencegahan. Anak-anak bisa melakukan vaksinasi pertama saat usia 12-15 bulan. Kemudian, vaksinasi kedua dilakukan saat berusia 4-6 tahun.

Sementara itu, anak-anak yang belum pernah mendapatkan vaksinasi ini bisa melakukannya pada usia 7-12 tahun. Jadi, jangan ragu untuk melakukan vaksinasi cacar air. Vaksin ini sangat aman dan efektif untuk mencegah penyakit cacar air.

Rekomendasi Dokter di Halodoc yang Bisa Bantu Pengobatan Cacar Air

Apabila Si Kecil mengalami cacar air, ibu tanyakan pada dokter di Halodoc untuk mendapatkan saran pengobatan terbaik. 

Dokter mungkin akan memberikan resep obat dan vitamin yang mungkin Si Kecil butuhkan.

Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun.

Mereka juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Ini daftarnya:

1. dr. Nuriati Harahap

Selanjutnya, ada dr. Nuriati Harahap yang bisa kamu hubungi. Ia adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara pada 2010.

Dokter Nuriati Harahap kini berpraktik di Kab. Serdang Bedagai, Sumatera Utara dan tergabung sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Memiliki pengalaman sebagai dokter umum selama 14 tahun, dr. Eka Wijaya Warmandana bisa  memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait perawatan cacar air pada anak.

Chat dr. Nuriati Harahap dari Rp 22.500,- di Halodoc.

2. dr. Lim Jen Siong

Kamu bisa menghubungi dr. Lim Jen Siong terkait kondisi cacar air pada anak. Ia merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara pada 2005. Dokter Lim Jen Siong saat ini berpraktik di Jakarta Utara dan tergabung sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Berpengalaman sebagai dokter umum selama 18 tahun, dr. Lim Jen Siong mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait cara penanganan cacar air yang tepat.

Chat dr. Lim Jen Siong dari Rp 45.000,- di Halodoc.

Itulah berbagai daftar dokter yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan saran pengobatan cacar air.

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline

Vaksinasi Varicella (Varivax) Bisa di Rumah Pakai Halodoc

Untuk mencegah penularan cacar air, kamu juga bisa mendapatkan vaksin varivax tanpa perlu lagi pergi ke klinik atau antre di rumah sakit.

Sebab, kamu bisa melakukan Vaksinasi Varicella (Varivax) dari rumah dengan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya).

Layanan dari Halodoc Home Lab akan mendatangkan tenaga medis profesional ke rumah atau lokasi mana pun yang kamu pilih untuk melakukan Vaksinasi Varicella (Varivax).

Karena dilakukan di rumah, kamu bisa memantau kondisi kesehatan kamu atau orang terdekatmu dengan lebih baik.

Berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Home Lab & Vaksinasi di Halodoc:

  • Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Home Lab Halodoc.
  • Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
  • Protokol kesehatan ketat.
  • Partner resmi produsen vaksin internasional, sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
  • Hemat waktu dan biaya.
  • Tanpa biaya tambahan.
  • Harganya mulai dari Rp 799.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.

Jadi, kapan saja kamu atau keluarga hendak mendapatkan vaksin varivax, cukup pesan langsung melalui aplikasi Halodoc.

Caranya, download dan buka layanan Home Lab, lalu, pilih menu Vaksinasi Varicella (Varivax)

Booking Vaksinasi Varicella (Varivax) Lebih Mudah di Rumah Pakai Halodoc.

Selain melalui aplikasi, kamu juga bisa order dengan cara menghubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.

Dengan menggunakan Halodoc, kamu dapat dengan mudah terhubung dengan dokter terpercaya secara online untuk mendapatkan saran medis yang tepat dan berkualitas.

Tunggu apalagi? Yuk, pakai Halodoc sekarang!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Chickenpox.
NHS. Diakses pada 2024. Chickenpox.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Chickenpox.
Healthline. Diakses pada 2024. Chickenpox.