Cek Di Sini Makanan Pantangan saat Diare
Halodoc, Jakarta – Diare menyebabkan seseorang buang air besar alias BAB secara terus-menerus. Tidak hanya itu, kondisi ini juga menyebabkan perubahan feses menjadi lebih encer dari biasanya. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang mengalami diare, salah satunya mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi virus atau bakteri.
Saat diare menyerang, seseorang akan merasa tidak nyaman pada area perut serta mengalami penurunan nafsu makan. Namun perlu diingat, kamu tetap harus mengonsumsi makanan dan air putih saat mengalami diare. Tentu saja, ada jenis makanan tertentu yang sebaiknya dihindari agar kondisi ini tidak memburuk. Lantas, apa saja jenis makanan pantangan saat diare? Simak jawabannya di bawah ini!
Baca juga: Cegah Diare Kronis dengan Menjaga Pola Makan
Diare, Hindari Jenis Makanan Ini
Gejala diare yang ringan umumnya akan hilang setelah beberapa saat. Namun, bukan berarti kondisi ini boleh diabaikan, apalagi jika diare yang muncul tergolong berat. Kurang asupan makanan dan air putih malah bisa memicu dehidrasi dan berujung pada kondisi yang tidak diinginkan. Saat diare menyerang, ada berbagai jenis makanan yang sebaiknya dihindari dan tidak dikonsumsi, di antaranya:
- Makanan Pedas
Nyatanya, makanan pedas bisa menjadi pemicu diare pada beberapa orang. Sebab, kandungan senyawa capsaicin pada cabe bisa mengiritasi usus. Senyawa tersebut bisa mengganggu kinerja usus dalam menyerap makanan dan minuman. Proses yang seharusnya berjalan lambat menjadi lebih cepat, sehingga tidak memungkinkan penyerapan cairan dilakukan secara maksimal.
Hal itu kemudian akan berdampak pada sistem pencernaan secara keseluruhan. Akibatnya, feses menjadi lebih cair dan meningkatkan frekuensi buang air besar. Selain itu, capsaicin juga mengaktifkan reseptor rasa sakit di anus sehingga anus terasa perih setelah buang air besar. Maka dari itu, makanan pedas sebaiknya dihindari agar gejala tidak semakin parah.
Baca juga: Apakah Teh Pahit Ampuh Atasi Diare Ringan?
- Makanan Berserat
Mengonsumsi makanan tinggi serat baik untuk pencernaan. Namun, jenis makanan ini sebaiknya dihindari dulu selama diare. Pasalnya, kandungan serat dalam makanan berperan dalam melunakkan feses, dan hal itu malah bisa membuat gangguan buang air besar menjadi lebih parah. Jenis makanan berserat yang sebaiknya dihindari saat diare adalah brokoli, kembang kol, atau gandum utuh. Sebagai gantinya, kamu bisa mengonsumsi makanan dengan kandungan serat lebih rendah selama diare, seperti wortel atau buah bit.
- Makanan Berminyak
Saat diare menyerang, sebaiknya hindari juga makanan yang berminyak dan mengandung lemak. Makanan yang digoreng umumnya memiliki tekstur yang keras, sehingga bisa membuat usus bekerja lebih keras. Dan hal tersebut malah bisa memicu otot perut menegang dan menyebabkan gejala diare akan semakin memburuk.
- Mengandung Gas
Diare juga menyebabkan rasa tidak nyaman di area perut. Karena itu, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan yang mengandung gas, sebab jenis makanan ini bisa memperparah kondisi tersebut. Makanan yang mengandung gas bisa memicu sensasi kembung dan membuat diare terasa lebih menyiksa. Jenis makanan tinggi kandungan gas yang harus dihindari saat diare adalah kacang-kacangan, kol, dan jagung.
- Produk Susu
Menghindari makanan dan minuman yang berbahan dasar susu juga harus dilakukan. Sebab, jenis makanan ini mengandung laktosa. Pada orang yang memiliki intoleransi laktosa, produk susu bisa memicu munculnya gejala, salah satunya diare. Meski tidak memiliki riwayat intoleransi laktosa, sebaiknya hindari produk susu saat diare agar gejalanya cepat membaik.
Baca juga: 3 Makanan yang Aman Dikonsumsi saat Terserang Diare
Jika gejala diare semakin parah, segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Atau kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc sebagai pertolongan pertama dalam mengatasi diare. Di Halodoc, kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Sampaikan keluhan kesehatan yang dialami dan dapatkan rekomendasi terbaik untuk mengatasi penyakit. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!