Cegah Sindrom Nefrotik dengan 3 Diet Sehat Ini
Halodoc, Jakarta - Pernah dengar soal sindrom nefrotik? Sindrom ini adalah gangguan ginjal yang menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak protein yang dibuang melalui urine. Meski tergolong langka, sindrom nefrotik dapat dialami oleh siapa saja. Sindrom ini umumnya terdeteksi pertama kali pada anak-anak, terutama yang berusia antara 2 hingga 5 tahun.
Pada kondisi normal, urine biasanya tidak mengandung protein. Glomeruli atau sekelompok pembuluh darah dalam ginjal akan menyaring darah dan memisahkan zat yang dibutuhkan tubuh dari zat-zat buangan lain yang harus dibuang dari tubuh. Namun, jika terjadi kerusakan atau ‘kebocoran’ pada glomeruli, tubuh akan kehilangan fungsi penyaringan tersebut, sehingga protein-protein yang seharusnya tersaring menjadi ikut keluar bersama urine.
Baca juga: 6 Gejala Sindrom Nefrotik yang Harus Diwaspadai
Kerusakan pada glomeruli inilah yang merupakan penyebab utama sindrom nefrotik. Terdapat berbagai jenis penyakit serta kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan kerusakan tersebut, di antaranya:
-
Perubahan minimal pada glomeruli. Disebut perubahan minimal karena kondisi ginjal tampak normal saat dilihat di bawah mikroskop, tetapi terdapat sedikit perubahan pada glomeruli yang menyebabkan kebocoran protein. Meskipun belum pasti, penyebab perubahan minimal pada glomeruli ini diduga diakibatkan oleh gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Diperkirakan sekitar 90 persen sindrom nefrotik pada anak disebabkan oleh penyakit ini.
-
Glomerulosklerosis segmental atau fokal. Ini merupakan kondisi ketika terbentuk jaringan parut pada glomeruli. Sekitar 10 persen sindrom nefrotik disebabkan oleh kondisi ini. Jaringan parut kemungkinan disebabkan oleh gangguan genetik atau akibat penyakit kronis lainnya.
-
Nefropati membranosa atau glomerulonefritis membranosa. Penyakit ini menyebabkan penebalan pada membran glomeruli dan merupakan penyebab umum sindrom nefrotik pada penderita dewasa.
-
Kondisi lain yang dapat menyebabkan kerusakan glomeruli, seperti nefropati diabetes atau komplikasi ginjal akibat diabetes, lupus, anemia bulan sabit, HIV, hepatitis, sifilis, berapa jenis kanker (misalnya leukemia, myeloma dan limfoma) atau efek samping obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) atau obat pereda infeksi lainnya.
Cegah dengan Diet Sehat Berikut
Untuk mencegah terserang sindrom nefrotik, cara terbaik yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi nutrisi sehat dan seimbang. Contohnya adalah dengan menerapkan beberapa diet sehat. Diet dalam hal ini bukan berarti mengurangi intensitas makan, melainkan memilih makanan sehat yang sesuai dan diperlukan tubuh. Bagi pengidap sindrom nefrotik, diet sehat bisa menghindarkan dari ancaman komplikasi, seperti tekanan darah tinggi, insufisiensi ginjal, dan peningkatan lemak dalam aliran darah.
Baca juga: Sindrom Nefrotik Bisa Sebabkan Komplikasi Kesehatan
Beberapa diet yang bisa diterapkan untuk mencegah sekaligus menghindari komplikasi akibat sindrom nefrotik adalah:
1. Diet Protein
Gangguan ginjal akibat sindrom nefrotik menyebabkan kehilangan banyak protein dalam tubuh. Risiko ini bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan kaya protein sesuai kondisi ginjal. Tanyakan pada dokter dan ahli diet untuk mengetahui kebutuhan protein yang sesuai.
2. Diet Sodium
Diet rendah sodium disarankan untuk pengidap sindrom nefrotik. Pasalnya, terlalu banyak natrium yang dikonsumsi dapat meningkatkan penimbunan cairan dan garam lebih lanjut. Hal ini berpotensi sebabkan pembengkakan ginjal dan hipertensi pada pengidap sindrom nefrotik.
3. Diet Lemak
Gangguan ginjal memengaruhi kadar lemak dalam aliran darah. Maka itu, pengidap sindrom nefrotik perlu mengurangi asupan lemak untuk mencegah penyakit kardiovaskular. Makanan rendah lemak yang bisa dikonsumsi antara lain daging unggas, ikan, atau kerang.
Baca juga: Ketahui Tes Darah untuk Mendiagnosis Sindrom Nefrotik
Selain tiga diet tadi, terdapat berbagai jenis makanan yang bisa menunjang diet sehat pengidap sindrom nefrotik, yaitu:
-
Kacang kering yang tidak dibumbui asin atau selai kacang.
-
Kedelai.
-
Buah-buahan segar seperti apel, semangka, pir, jeruk, pisang.
-
Sayuran segar seperti kacang hijau, selada, tomat.
-
Sayuran kaleng rendah sodium.
-
Kentang.
-
Nasi.
-
Biji-bijian.
-
Tahu.
-
Susu.
-
Mentega atau margarin.
Itulah sedikit penjelasan tentang sindrom nefrotik dan cara mencegahnya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan